Golkar Resmi Usung Suharsono-Totok di Pilkada Bantul

Partai Golkar resmi mengusung Suharsono-Totok Sudarto pada Pilkada Bantul, 9 Desember 2020 mendatang. Berikut alasannya.
Bakal calon bupati Bantul, Suharsono dan Totok Suharto berfoto bersama dengan jajaran DPP dan DPD Partai Golkar di Pendopo Gandung Pardiman Center, Karangtengah, Imogiri, Bantul, Sabtu 18 Juli 2020 (Foto: Istimewa)

Bantul - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar resmi menjadikan Suharsono-Totok Sudarto sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pilkada digelar serentak 9 Desember 2020 mendatang.

Rekomendasi resmi Partai Golkar ini diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, setelah melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DIY di Pendopo Gandung Pardiman Center di Karangtengah, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Sabtu 18 Juli 2020.

Ahmad Doli mengatakan dukungan untuk pasangan ini sudah melalui proses dan tahapan penjaringan yang panjang. Namun rekomendasi resmi baru diputuskan sejak dua pekan terakhir. "Dengan berbagai pertimbangan dan analisa yang sudah dilakukan oleh tim pemenangan pemilu DPP Golkar yaitu tim 14, kami sudah mantap untuk mengusung pasangan Suharsono dan Totok," katanya.

Ia mengakui bahwa sejumlah pertimbangan Golkar mendukung Suharson-Totok karena sejauh ini Golkar sudah ikut terlibat bersama Suharsono dalam proses pembangunan Bantul. ia juga mengkliam kepemimpinan Suharsono cukup berhasil di Bantul.

“Pemerintahan Suharsono cukup berhasil. Kerja sama yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Golkar cukup baik. Kami juga punya kader terbaik yang diusung bersama sama pak Bupati. Saya kira itu salah satu pertimbangan kami kenapa kami kembali usung pak Suharsnono bersama kader kami Pak Totok untuk dicalonkan sebagai bupati dan calon wakil bupati,” ujarnya.

Dengan berbagai pertimbangan dan analisa yang sudah dilakukan oleh tim pemenangan pemilu DPP Golkar yaitu tim 14, kami sudah mantap untuk mengusung pasangan Suharsono dan Totok.

Untuk prosesnya pasangan Suharsono-Totok sudah tinggal didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia menjamin kemungkinan kecil ada perubahan nama bakal calon yang akan diusung Golkar setelah keluarnya rekomendasi tersebut.

Selain Bantul, ia menyebut ada 161 daerah dari total 270 daerah se-Indonesia yang menyelenggarakan pilkada serentak yang sudah mendapatkan rekomendasi. Sementara sisanya masih sebatas surat tugas dan rekomendasi sementara, termasuk untuk pilkada Gunungkidul, Golkar baru memberikan rekomendasi sementara untuk pasangan Sunaryanta dan Heri Susanto sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati.

Pihaknya masih terus mengevaluasi elektabilitas semua bakal calon yang akan diusung Golkar "Apakah paslon sudah tepat, kalau ada kelemahan, kelemahan dimana? Kalau elektabilitas drop bisa jadi dievaluasi,” ujarnya.

Totok Sudarto mengakui dirinya merupakan kader asli Golkar sejak 1980 lalu. Totok mengaku masih memegang kartu tanda anggota Golkar dan jaket kuning kebesaran partai yang sudah lama tersimpan. "Saya kader Golkar tapi karena status saya Aparatur Sipil Negara (ASN) enggak boleh berpolitik, jadi (KTA dan Jaket) saya simpan,” katanya.

Pensiunan ASN Pemkab Bantul ini menyampaikan terima kasih kepada pengurus DPD dan DPP Golkar yang sudah mempercayakannya untuk maju sebagai bakal calon wakil bupati Bantul. Bersama Suharsono ia ingin berkarya untuk masyarakat Bantul dengan melanjutkan program Makaryo Mbangun Deso sebagai jalan untuk mensejahterakan masyarakat Bumi Projotamansari. []

Berita terkait
Partai Golkar Buka-bukaan Tiga Pilkada di Yogyakarta
Partai Golkar buka-bukaan perihal calon pasangan yang diusung dalam pilkada di tiga kabupaten di DIY; yakni Bantul, Gunungkidul, dan Sleman.
Soal Pilkada, PDIP Minta Semua Kader Patuhi Megawati
PDIP mengumumkan 45 pasangan calon kepala daerah yang bertarung di Pilkada 2020. Semua kader diminta taat putusan Ketua Umum Megawati
Penyebab Laman KPU Diretas Jelang Pilkada 2020
Jelang Pilkada akun resmi hak pilih dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) lindungihakpilihmu.kpu.go.id diretas.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.