Partai Golkar Buka-bukaan Tiga Pilkada di Yogyakarta

Partai Golkar buka-bukaan perihal calon pasangan yang diusung dalam pilkada di tiga kabupaten di DIY; yakni Bantul, Gunungkidul, dan Sleman.
Pelantikan Pengurus DPD Golkar DIY oleh DPP dan pembukaan rakerda DPD Golkar DIY di Grha GPC Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Sabtu, 18 Juli 2020. (Foto: Tagar/Kiki Luqmanul Hakim).

Bantul - Partai Golkar Yogyakarta sudah siap memenangi pemilihan kepala daerah (Pilkada). Di Daerah Istimewa Yogyakarta, ada tiga pilkada yakni Bantul, Gunungkidul dan Sleman. Saat ini, dari tiga kabupaten tersebut, partai berlambang pohon beringin sudah menentukan calon yang diusung, yakni di Bantul dan Gunungkidul. Sedangkan di Sleman, saat ini masih berdinamika.

Di Pilkada Kabupaten Bantul, Partai, Golkar berduet dengan Gerindra mengusung pasangan cabup-cawabup petahana Suharsono-Totok Sudarto. Sedangkan di Kabupaten Gunungkidul, Golkar berkoalisi dengan PKB mengusung pasangan cabup-cawabup Mayor Sunaryanto-Heri Susanto. Kedua pasangan tersebut hadir dalam acara Pelantikan Pengurus DPD Golkar DIY oleh DPP dan pembukaan rakerda DPD Golkar DIY di Grha Gandung Pardiman Center (GPC) Imogiri, Bantul, Sabtu, 18 Juli 2020.

Ketua DPD Golkar DIY Gandung Pardiman mengatakan, calon yang diusung sudah melalui proses yang panjang. Partai Golkar memilih berdasarkan track record dan kapasitasnya. "Jadi besok kalau memilih bupati-wakil bupati yang jelas sosoknya dan track record-nya," katanya.

Gandung menegaskan, dalam menentukan pasangan yang diusung ini tidak ada mahar politik sedikit pun. Selain itu, pengurus DPD diberi jalan lapang oleh DPP Golkar pusat untuk menentukan dan mengusulkan calon yang jelas punya rekam jejak baik di masyarakat. "Tidak ada mahar. DPP Golkar kali ini luar biasa. Kalau dulu setiap hari pasti ada telepon berdering dari DPP yang bikin kuping budek," kata dia.

Anggota DPR dari Dapil DIY ini mengungkapkan, untuk pasangan calon bupati-wakil bupati Sleman yang akan diusung, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari DPP. "Dinamika untuk Pilkada Kabupaten Sleman sangat tinggi, semua masih bisa cair,” ujarnya.

Tidak ada mahar. DPP Golkar kali ini luar biasa. Kalau dulu setiap hari pasti ada telepon berdering dari DPP yang bikin kuping budek.

Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung yang hadir dalam acara tersebut berseloroh, biasanya berbagai rapat atau pertemuan yang digelar di Grha GPC Imogiri, Bantul itu akan sesuai hasil yang diharapkan. 

"Kalau berkumpul di rumah Pak Gandung membicarakan agenda politik biasanya menang. Seperti saat pemilihan ketua umum, juga dibahas di rumah Pak Gandung ini dan (Erlangga Hartarto) menang secara aklamasi,” ujar Doli.

Untuk itu, dia juga berharap dua pasangan calon bupati-wakil bupati yang diusung Golkar di Kabupaten Gunungkidul dan Bantul, juga kelak bisa menang. "harapan semuanya, semoga calon yang diusung Golkar ini menang di pilkada," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Senada, Suharsono berterima kasih kepada Golkar yang sudah merekomendasikannya untuk maju dalam pilkada di periode keduanya. Ia mengaku telah mengikuti proses penjaringan yang dilakukan Golkar mulai dari pendaftaran hingga tes.

Suharsono mengajak kepada semua pengurus dan kader Golkar untuk sama-sama bergotong-royong dalam memenangkan Pilkada Bantul, "Rekomendasi sudah kami terima tinggal bergerak,” ucapnya. []

Berita terkait
Pilkada Pessel, Kader Golkar Yakin Dipinang Petahana
Ketua Partai Golkar Pesisir Selatan meyakini kadernya bakal dipinang menjada calon wakil bupati oleh kandidat petahana di Pilkada 2020.
Partai Golkar Serahkan Rekomendasi untuk Herman-TB
Partai Golkar serahkan rekomendasi untuk mengusung pasangan Cabup/Cawabup Cianjur, Herman Suherman dan TB Mulyana Sahrudin
Golkar Sebut Pancasila Bukan Jeruk yang Diperas
Politikus Patai Golkar Gandung Pardiman menyentil yang menyebut Pancasila bisa diperas menjadi Trisila atau Ekasila.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.