Golkar Bangun Koalisi dengan Partai Besar Untuk Pilpres 2024

Partai Golkar menjajaki atau membangun koalisi dengan sejumlah partai besar, seperti Gerindra, NasDem, dan Demokrat, untuk Pemilihan Presiden 2024.
Ketua Bidang Penghubung Antarlembaga Politik Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Firman Soebagyo. (Foto: Tagar/Dok Partai Golkar)

Jakarta - Partai Golkar menjajaki atau membangun koalisi dengan sejumlah partai besar, seperti Gerindra, NasDem, dan Demokrat, untuk Pemilihan Presiden 2024, penjajakan ini masih dalam tahap lobi antara petinggi partai.

Ketua Bidang Penghubung Antarlembaga Politik Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Firman Soebagyo mengatakan tiga partai itu didirikan oleh politikus jebolan Golkar. Ia menyebut koalisi empat partai ini sebagai Koalisi Alumni Golkar.

"Kalau empat partai bisa menyatakan siap semua, ini jadi salah satu kemungkinan alternatif yang dalam posisi lobi. Mungkin namanya Koalisi Alumni Golkar," kata Firman, Sabtu, 5 Juni 2021.


Golkar tinggal mencari partai koalisi karena modal dasarnya kita harus bisa memenuhi presidential treshold.


Firman juga membuka peluang Golkar berkoalisi dengan sejumlah partai Islam, seperti PKS, PKB, dan PPP. Ia menyebut partainya selalu membuka ruang bagi partai lain untuk bekerja sama.

Ia mengatakan Golkar sudah mulai penjajakan membentuk koalisi demi mengusung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden di 2024. Mereka membutuhkan setidaknya 7,69 persen suara agar bisa mencalonkan Airlangga.

"Golkar tinggal mencari partai koalisi karena modal dasarnya kita harus bisa memenuhi presidential treshold," ujar Firman.

Saat ditanya soal sosok yang layak mendampingi Airlangga, Firman tidak menjawab. Namun, ia membuka peluang memasangkan Airlangga dengan Prabowo Subianto dari Gerindra atau Agus Harimurti Yudhoyono dari Demokrat.

"Nanti kita lihat, terbuka karena sekarang ini ke depan yang paling mendasar masalah ekonomi. Pasca pandemi ini, masalah recovery ekonomi sangat berat. Namun, pertahanan dan keamanan juga bagian penting," katanya.

Sebelumnya, Partai NasDem dan Partai Golkar disebut tengah berkomunikasi insentif, komunikasi disebut membahas koalisi pada  Pemilihan Presiden 2024.

“Ya, kita komunikasinya intensif dengan Golkar,” kata Sekretaris Fraksi NasDem Saan Mustopa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Juni 2021.

Ia mengatakan komunikasi intensif terjalin antarkedua partai karena memiliki beberapa persamaan. Di antaranya, platform dan ikatan masa lalu antara NasDem dan Golkar.

Alasan lain ialah mempermudah persiapan kedua partai menghadapi pilpres. Jika jadi bersatu, NasDem dan Golkar tidak perlu mencari dukungan dari partai lain yang masuk parlemen pada periode 2019-2024. []

Berita terkait
Jawara Elektabilitas Parpol: PDIP, Gerindra, dan Golkar
PDIP, Gerindra, dan Golkar masih menjadi tiga partai terkuat elektabilitasnya.
Ketua Golkar Sumut Sebut Juliadi Salah Satu Kader Terbaik
Ketua DPD Golkar Sumatera Utara (Sumut), Musa Rajekshah mengaku Golkar kehilangan salah satu kader terbaiknya di Sumatera Utara.
Alasan Golkar, PKB dan NasDem Berbalik Arah soal RUU Pemilu
Keputusan mundurnya tiga parpol ini dilakukan setelah Presiden Jokowi menolak usulan RUU Pemilu.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.