Jakarta - Spanyol hanya butuh satu poin untuk lolos ke putaran final EURO 2020. Target itu tercapai saat Spanyol secara dramatis menahan imbang 1-1 saat melawan tuan rumah Swedia di pertandingan kualifikasi Grup F di Stadion Friends Arena, Stockholm, Rabu 16 Oktober 2019 dini hari WIB.
Spanyol nyaris tumbang saat menghadapi Swedia yang memberi perlawanan ketat sepanjang pertandingan. Apalagi, Swedia juga butuh kemenangan untuk menjaga peluang lolos ke putaran final.
Mereka sesungguhnya mengawali pertandingan dengan baik karena menunjukkan dominasi atas tuan rumah. Terutama di sepanjang 20 menit pertama.
Sepanjang mereka suka atau tidak, saya adalah pelatih timnas dan itu kenyataannya. Tentu menyedihkan bila ada orang-orang yang tak ingin saya menyelesaikan tugas ini dengan baik
Hanya pertahanan kokoh Swedia menyulitkan Spanyol yang kali ini tidak menurunkan striker Paco Alcacer. Pada dua laga terakhir kualifikasi, penyerang Borussia Dortmund ini selalu mencetak gol bagi La Roja.
Persoalannya, kiper Swedia Robin Olsen tampil cemerlang. Dirinya beberapa kali mementahkan upaya gol Spanyol sehingga sepanjang babak pertama gawangnya tak kebobolan.
Di babak kedua, Swedia mulai mengambil inisiatif menyerang. Mereka beberapa kali mengancam pertahanan Spanyol. Tercatat sepakan Marcus Berg dan Emil Forsberg sempat merepotkan gawang Spanyol meski masih bisa digagalkan.
Upaya Berg akhirnya membuahkan hasil di menit 50. Tendangan dia dari jarak dekat menaklukkan kiper David de Gea. Skor berubah menjadi 1-0 untuk Swedia.
Tertinggal satu gol tak membuat Spanyol menyerah. Hanya, serangan mereka memang lebih sering gagal menembus pertahanan tuan rumah.
Beruntung ada striker Rodrigo yang membatalkan kemenangan Swedia. Dirinya mencetak gol di injury time. Skor akhir menjadi 1-1 dan Spanyol lolos ke putaran final. Pasalnya, La Furia Roja yang mengukuhkan posisinya di puncak klasemen sudah mengantongi poin 20. Unggul lima poin dari Swedia yang menduduki peringkat dua. Sedangkan Rumania yang berada di posisi tiga memiliki poin 14.
Meski sudah lolos, namun performa timnas mendapat kritikan. Pelatih Robert Moreno mengakui bila dirinya dan timnas dijadikan sasaran kritik. Ironisnya, menurut Moreno, kritikan itu berasal dari mereka yang sebelumnya mendukung timnas.
"Ada mereka yang meragukan kemampuan saya. Dulu, mereka mendukung kami. Tetapi kini sudah tidak lagi (mendukung)," kata Moreno.
"Sepanjang mereka suka atau tidak, saya adalah pelatih timnas dan itu kenyataannya. Tentu menyedihkan bila ada orang-orang yang tak ingin saya menyelesaikan tugas ini dengan baik," ujarnya.
Moreno mendedikasikan keberhasilan Spanyol tersebut untuk mantan pelatih timnas Luis Enrique. Mantan pelatih Barcelona ini mengundurkan diri karena merawat anaknya yang kemudian meninggal dunia.
"Saya puas dengan tim ini dan saya memiliki banyak pemain bagus di tim. Ini memudahkan saya melakukan rotasi pemain. Jadi, kami memang wajib lolos ke putaran final," kata Moreno lagi.
"Saya dedikasikan ini untuk Luis Enrique dan keluarganya. Saya juga dedikasikan untuk (Luis) Rubiales dan (Jose Francisco) Molina. Kami tidak akan mengecewakan mereka," jawabnya.
Rubiales merupakan presiden Federasi Sepak Bola Spanyol. Sedangkan Molina tercatat sebagai direktur olahraga federasi. Keduanya berperan besar menetapkan Moreno yang sebelumnya asisten pelatih menggantikan Enrique yang mengundurkan diri.
Sukses Spanyol lolos ke putaran final harus dibayar mahal. Kiper De Gea mengalami cedera serius sehingga terpaksa ditarik keluar dari digantikan kiper Kepa Arrizabalaga. Cedera De Gea menjadi kerugian besar bagi Manchester United yang akan menghadapi Liverpool di Liga Premir Inggris, akhir pekan ini. []