Gerhana Matahari Lintasi Aceh pada 15 Tahun Tsunami

Gerhana matahari cincin total akan melintasi Provinsi Aceh pada 26 Desember 2019 mendatang bertepatan pada peringatan 15 tahun tsunami.
Pelajar di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar dibekali bagaimana cara menyaksikan gerhana matahari melalui teleskop di Kanwil Kemenag Aceh, Banda Aceh, Selasa 19 November 2019. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh – Gerhana matahari cincin total akan melintasi Provinsi Aceh pada 26 Desember 2019 mendatang. Fenomena alam itu terjadi bertepatan pada peringatan 15 tahun tsunami di provinsi berjulukan tanah rencong.

Namun, hanya dua kabupaten yang bisa menyaksikan fenomena alam itu, yakni Kabupaten Simeulue dan sebagian Aceh Singkil. Selain Aceh, gerhana juga bisa dilihat di enam provinsi lainnya, yaitu Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Muhammad Daud Pakeh menyebutkan, matahari cincin akan melewati provinsi tersebut bertepatan dengan 29 Rabiul Akhir 1441 Hijriah. Pihaknya juga berencana akan memantau fenomena alam itu di Kabupaten Simeulue.

“Karena gerhana total terjadi di Simeulue, maka semua peralatan yang kita miliki, alat-alat cangkih ini di kantor wilayah, kita akan bawa perangkat ini, dengan para pakar kita ke Simeulue,” kata Daud Pakeh kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa 19 November 2019.

Daud Pakeh menjelaskan, gerhana di Aceh berdurasi selama tiga jam 47 menit 52 detik. Sedangkan gerhana total cincin selama dua menit 53 detik. Untuk memantau fenomena itu, Kanwil Kemenag Aceh menyiapkan sepuluh unit teleskop atau teropong bintang.

“Kanwil juga menyiapkan 500 kacamata gerhana dengan filter khusus untuk pengamatan matahari, karena memang (kacamata) harus untuk melindungi mata,” kata Daud Pakeh.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tak mengaitkan gerhana matahari dengan kematian, musibah atau hal-hal buruk lainnya. Sebab, gerhana matahari merupakan fenomena alam untuk menegaskan keagungan dan kebesaran Allah.

“Kami yakin di kampung-kampung, ada yang menganggap bahwa gerhana itu musibah besar, sehingga ada iktikat masyarakat yang salah dan keliru,” ujar Daud Pakeh.

Karena itu, Daud Pakeh menyerukan kepada seluruh masyarakat yang menyaksikan gerhana untuk memperbanyak istighfar, takbir, sedekah dan berbagai tentuk ketaatan lainnya dalam rangka mengagungkan kebesaran Allah.

Kanwil menyiapkan 500 kacamata gerhana dengan filter khusus untuk pengamatan matahari.

“Kami juga mengimbau agar masyarakat melaksanakan salat gerhana, karena gerhana total akan terjadi sekitar waktu zuhur, maka salat gerhana bisa dilaksakan setelah salat zuhur,” katanya.

Gerhana Bulan AcehWarga mencoba bagaimana cara menyaksikan gerhana matahari melalui teleskop di Kanwil Kemenag Aceh, Banda Aceh, Selasa 19 November 2019. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Sosialisasi pada Siswa

37 hari menjelang gerhana matahari cincin, Kanwil Kemenag Aceh juga melaksanakan sosialisasi kepada siswa-siswi di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Kegiatan yang diikuti oleh 50 pelajar itu berlangsung di Kanwil Kemenag setempat, Selasa 19 November 2019.

“Untuk Kota Sabang beberapa waktu lalu telah dilakukan, sosialiasi ini bagi kami penting, karena untuk memberikan pemahaman untuk anak-anak kita, di satu sisi sebagai sains, mereka harus tahu kapan gerhana matahari itu terjadi,” kata Daud Pakeh.

Selain itu, ujar Daud Pakeh, sosialisasi juga bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat, melalui para pelajar tersebut. Diharapkan, dengan adanya kegiatan itu tak ada lagi pandangan yang ganjil dari masyarakat ketika terjadinya gerhana.

“Melalui anak-anak kita apa yang harus dilakukan masyarakat kita pada saat gerhana, baik gerhana bulan maupun matahari, secara aqidah, juga kita menjaga aqidah umat jangan ada salah paham,” tutur Daud Pakeh.

Sementara, salah seorang siswi, Siti Fajar Muliana mengaku bersyukur bisa mengikuti sosialisasi tersebut. Sebab, selain dipaparkan materi, kegiatan itu juga diselilingi dengan praktik menggunakan teleskop.

Selama ini, kata Fajar, ia dan kawan-kawan hanya memperoleh ilmu tentang gerhana matahari melalui mata pelajaran, khususnya Ilmu Pengetahuan Alam. Namun sayangnya, di sekolah mereka tak ada praktik lapangan.

“Itu baru pertama kali sih cara praktik pakai teleskop , soalnya kan di sekolah kami tidak ada barang (teleskop) tersebut, kami kalau belajar di buku, tidak ada praktik, guru-guru paling menjelaskan saja,” katanya. []

Baca juga:

Berita terkait
Pasangan Gay Penyumbang HIV/AIDS di Aceh
Pasangan gay penyumbang penyakit Human Immunodeficiency (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Dana Otsus Aceh Triliun, Tapi Termiskin di Sumatera
Pengalokasian Dana Otonomi Khusus (Otsus) dinilai belum mampu memberikan kemandirian ekonomi Aceh.
Sensasi Nikah di Tengah Banjir Aceh
Bencana banjir tak menyurutkan niat sepasang kekasih di Kabupaten Aceh Barat, Aceh untuk melangsungkan resepsi pernikahan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.