Jakarta - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat telah menetapkan status darurat bencana atas gempa yang menewaskan sebanyak 46 jiwa di daerah tersebut.
Hal itu terungkap saat Kepala Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengunjungi Sulawesi Barat, Sabtu, 16 Januari 2021.
Terkait hal itu, Doni saat didampingi Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar, meminta agar penetapan status darurat tersebut dapat dioptimalkan dalam tahap waktu satu hingga dua pekan ke depan.
"Pemerintah Sulawesi Barat telah menetapkan status darurat bencana. Durasi ini bisa berlangsung lebih lama tergantung dari kondisi lapangan. Tahap pertama, satu-dua minggu ini diharapkan status darurat bisa optimalkan. Seluruh komponen kekuatan yang ada bisa diberdayakan," jelas Doni.
Doni dan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar sebelumnya meninjau lokasi terdampak gempa di Kecamatan Malunda dan Ulumanda, Kabupaten Majene.
Turut mendampingi dalam peninjauan lapangan menggunakan penerbangan helikopter sekitar 17 menit dari Mamuju ke Majene, yakni Deputy Darurat BNPB Dody Ruswandi dan Tenaga Ahli BNPB Egy Massadiah.
Baca juga:
- Doni Monardo Tinjau Gempa Sulbar & Salurkan Bantuan 4 Miliar
- Korban Gempa Sulbar, Kemensos Salurkan Bantuan Rp 1,7 Miliar
Kesempatan itu, Doni juga menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan gempa Sulawesi Barat sebesar Rp 4 miliar. Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar.
Bantuan tersebut diserahkan sebesar Rp 2 miliar untuk Provinsi Sulbar dan masing-masing Rp 1 miliar untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.
BNPB juga telah mendistribusikan delapan set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk.
Kemudian, 700 lembar selimut, lima unit light tower, 200 unit velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu, dan 30 unit Genset 5 KVA.[]