Ambon- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Senin 14 Oktober 2019, ada sekitar 148.619 warga yang terdampak gempa berkekuatan 6,5 SR pada 26 September lalu masih mengungsi. Mereka tersebar di kota Ambon, Maluku Tengah, dan Seram bagian barat.
Kepala Pusa Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan selain 148.619 yang masih mengungsi, ada warga yang meninggal. "41 orang meninggal dan 1.602 luka-luka," katanya dalam pesan tertulis yang diterima Tagar, Senin 14 Oktober 2019.
Dia mengatakan, total rumah rusak di wilayah terdampak, yaitu Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat dan Kota Ambon mencapai 6.355 unit. Dengan rincian total rusak berat 1.273 unit, rusak sedang 1.837 dan rusak ringan 3.245. "Dari total kerusakan itu, tiga wilayah terdampak gempa bumi di Kota Ambon, Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat," ujarnya.
Agus menambahkan, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat masih melakukan upaya penanganan darurat. Sedangkan Provinsi Maluku dan Kota Ambon sudah melakukan upaya-upaya transisi darurat ke pemulihan. BMKG mencatat 1.516 gempa susulan pasca gempa tanggal 26 September.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan telah menyalurkan bantuan perbaikan rumah bagi rumah warga yang terdampak bencana gempa bumi di Ambon. Bantuan ini disalurkan melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk 24 rumah yang terdampak di Desa Wayame Kecamatan Teluk Ambon. Saat ini perkembangan pembangunan rumah layak huni tersebut telah mencapai 60 persen dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2019.
“Kami harapkan bantuan BSPS ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima manfaat dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
- Baca Juga: Gempa Ambon, Warga Kembali Mengungsi di Dataran Tinggi
- Pengungsi Gempa Ambon Hanya Dibagi Mie Instan