1 Meninggal dan 8 Luka Saat Gempa M 5,2 Guncang Ambon

Siswa bernama Vincent Ananto, 15 tahun, tertimpa reruntuhan bangunan di depan rumah tokoh milik ayah dan ibunya.
Gedung kantor pemerintahan di kawasan Desa Passo, Kecamatan Baguala, Ambon, roboh saat gempa bumi magnitudo 5,2 guncang wilayah Pulau Ambon, Kamis 10 Oktober 2019.(Foto: Tagar/Muhammad Jaya)

Ambon - Gempa bumi magnitudo 5,2 yang mengguncang Pulau Ambon, Maluku, Kamis 10 Oktober 2019 siang, menyebabkan satu pelajar SMP meninggal dan delapan orang lainnya mengalami luka-luka.

Siswa bernama Vincent Ananto, 15 tahun, tertimpa reruntuhan bangunan di depan rumah tokoh milik ayah dan ibunya di kawasan Desa Passo, Kecamatan Baguala.

Sedangkan delapan warga lainnya mengalami luka berat dan ringan. Kini masih menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupesy mengatakan, selain korban meninggal dunia. Ada juga delapan korban, diantaranya sudah ke luar dari rumah sakit.

Untuk SMP yang meninggal sudah dipulangkan ke pihak keluarga

"Sedangkan tiga warga alami luka-luka itu masih menjalani perawatan secara intensif. Untuk SMP yang meninggal sudah dipulangkan ke pihak keluarga," jelas Wendy di Ambon, Kamis 10 Oktober 2019.

Selain korban jiwa dan luka-luka akibat gempa tersebut, ada juga kantor pemerintahan yang terletak di Desa Passo ikut roboh dan di sejumlah kawasan lainnya.

Gedung yang roboh di Desa Passo, yakni Dinas Kebersihan dan Pertanaman, Badan Pemberdayaan Perempuan Masyarakat dan Desa, Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Meteorologi Hukum Kota Ambon.

Selain itu, gedung Musik Kota Ambon rusak parah. Ditambah sejumlah rumah warga rusak parah dan fasilitas umum lainnya.

Pagar sekolah milik SMP Al Watan di kawasan Gunung Malintang, Kecamatan Sirimau juga roboh.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 disertai susulan sebanyak delapan kali guncang wilayah Kota Ambon, Maluku, Kamis 10 Oktober 2019 pukul 13.39 WIT.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,57 LS dan 128,26 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 Km arah Timur Laut Kota Ambon, Propinsi Maluku pada kedalaman 10 Km.

Akibat gempa bumi ini, ribuan warga Kota Ambon panik dan berlarian ke dataran tinggi. Mereka mendirikan tenda darurat untuk bermalam.

Berikut jumlah korban akibat gempa bumi yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitar, pada Kamis 10 Oktober 2019.

1. Vincent Ananto, 15 tahun, meninggal dunia

2. Karl Heins Siahaya, 22 tahun, warga Passo, Kecamatan Baguala

3. Vido Maitimu, 21 tahun, warga Passo, Kecamatan Baguala

4. Alonso, 15 tahun, siswa SMP

5. Maya Wermasubun, 44 tahun, warga Kudamati, Kecamatan Nusaniwe

6. Soni Kaliola, 46 tahun, warga Polu Gangsa, Kecamatan Sirimau

7. Amril, 72 tahun, warga Kayu Putih

8. Wa Sinta, 64 tahun, warga Silale, Kecamatan Nusaniwe.[]

Berita terkait
Gedung Pemerintah Roboh di Passo Ambon Akibat Gempa
Sejumlah perkantoran milik pemerintah di Ambon rusak parah akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah tersebut.
Gempa Ambon, Warga Kembali Mengungsi di Dataran Tinggi
Warga memilih mengungsi di dataran lebih tinggi, seperti di lapangan bola Hatukau di kawasan Galunggung.
Kepala BNPB: Korban Gempa di Ambon 39 Jiwa Meninggal
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyatakan korban meninggal akibat gempa di Ambon bertambah menjadi 39 jiwa.