Gelombang Pasang di Aceh, Belasan Rumah Rusak

Gelombang pasang laut melanda sejumlah desa di Aceh, belasan rumah warga rusak diterjang air.
Rumah warga rusak setelah diterjang gelombang pasang di Desa Kedai Palak Kerambil, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Minggu 21 Juli 2019. (Foto: Dok. BPBA)

Banda Aceh - Gelombang pasang laut melanda sejumlah desa di dua kabupaten di Aceh, yakni Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Barat Daya sejak sepekan terakhir. Akibatnya, belasan rumah warga rusak diterjang air.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ahmad Dadek mengatakan, kejadian pertama terjadi di Kabupaten Aceh Barat pada 16 Juli 2019 lalu. Sementara kejadian ke dua terjadi di Kabupaten Aceh Barat Daya.

"Di Aceh Barat Daya kejadiannya Minggu siang, 21 Juli di Desa Kedai Palak Kerambil, Kecamatan Susoh, mengakibatkan 14 unit rumah rusak ringan dan empat unit rusak berat," kata Ahmad Dadek, Minggu 21 Juli 2019.

Sedangkan di Kabupaten Aceh Barat, gelombang pasang terjadi di empat desa dalam Kecamatan Johan Pahlawan dan tergolong parah. Empat desa tersebut yaitu Desa Suak Indrapuri, Pasir, Ujung Kalak, Suak Ribee dan Suak Sigadeng.

Sebagian sudah bisa dilalui kendaraan dan sebagian lagi sedang pembersihan dan diteruskan sampai tuntas

Kata dia, gelombang pasang tersebut mengakibatkan rusaknya tanggul giobeg dan tanggul cincin sumur. Selain itu, abrasi laut juga mengakibatkan kerusakan pada garis bibir pantai.

"Akibat gelombang pasang, beberapa rumah warga terkena banjir rob, badan jalan juga tertutup dengan pasar laut," katanya.

Baca juga:

Pasca kejadian, BPBA dan BPBD Aceh Barat sudah menurunkan alat berat untuk membersihkan badan jalan, serta memberikan goni pasir kepada masyarakat.

Hingga saat ini, sejumlah ruas jalan di sekitar kejadian sudah bisa dilalui kembali. Sementara sebagian lagi masih dalam pembersihan.

"Sebagian sudah bisa dilalui kendaraan dan sebagian lagi sedang pembersihan dan diteruskan sampai tuntas. Sementara air laut masih pasang dan tanggul masih roboh, kita tetap monitor di lokasi dan sejumlah daerah lainnya," ujarnya.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh, Zakaria saat dikonfirmasi Tagar, Senin 22 Juli 2019 menyebutkan bahwa gelombang pasang tersebut karena adanya gaya gravitasi bulan, di mana gelombang pasang terjadi pada saat bulan purnama.

"Ketika bulan purnama bulan lebih dekat dengan permukaan air laut dibandingkan dengan hari-hari biasa, jadi ini tidak ada kaitan dengan tekanan rendah Tropical Strorm Danas yang sedang terjadi di Aceh," katanya. []


Berita terkait