Geger Mayat Kulit Mengelupas di Kulon Progo

Warga Kulon Progo, Yogyakarta digegerkan penemuan mayat yang kulitnya sudah mengelupas.
Petugas saat akan mengantarkan jenazah korban ke pihak keluarga pada Selasa, 17 Maret 2020. (Foto: Ist/Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Warga Pedukuhan Jatikontal, Kalurahan Temon Wetan, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo digegerkan dengan penemuan mayat berjenis kelamin perempuan pada Selasa, 17 Maret 2020 sekitar pukul 06.00 WIB. Mayat tersebut ditemukan oleh warga sekitar di saluran irigasi di pedukuhan tersebut.

Saat ditemukan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan dalam tubuh korban. Namun mayat perempuan berusia 93 tahun ini kondisi kulitnya sudah mengelupas.

Saksi Wuri Isnan, 32 tahun, warga setempat, mengetahui ada penemuan sosok mayat dari laporan sejumlah warga. Mayat tersebut ditemukan di sebuah saluran irigasi. "Mendapati laporan tersebut, saya langsung menuju ke lokasi dan lapor polisi," ucapnya di lokasi kejadian pada Selasa 17 Maret 2020.

Kepala Kepolisian Sektor Temon Komisaris Polisi Riyono mengatakan, mayat tersebut diketahui bernama Ngasiyem, umur 93 tahun, warga Pedukuhan Ngulakan, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Korban diketahui pergi pada Minggu, 15 Maret 2020 sore, dengan alasan akan rewang (membantu) di hajatan saudaranya.

Dari hasil pemeriksaan tim dokter RSUD Wates Kulon Progo, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Korban meninggal diperkirakan kurang lebih sudah dua hari. Alasannnya saat ditemukan, 80 persen kulit tubuh korban sudah mengelupas.

Pada saat ditemukan, tidak ada identitas apa pun pada korban. Kepolisian menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Ternyata tidak ada di rumah saudara, selanjutnya dilakukan pencarian.

Seorang anak korban, Jemingan, 45 tahun, mengatakan, sebelum kejadian korban berpamitan pergi ke tempat hajatan saudara pada Minggu, 15 Maret 2020 pukul 18.00 WIB. Sampai esok hari korban tidak pulang, pihak keluarga mengira korban masih di rumah yang punya hajatan.

Keesokan harinya, saudara yang punya hajat datang ke rumah korban mengantar nasi. "Saat saudara saya itu datang, saya tanya apakah ibu Ngasiyem ada di rumahnya atau tidak. Ternyata tidak ada di rumah saudara, selanjutnya dilakukan pencarian," tutur Jemingan.

Sementara itu, Staff Humas PMI Kulon Progo Wisnu Rangga mengatakan, pihaknya menerima laporan penemuan mayat di wilayah Girigondo, Kapanewon Temon, Kulon Progo pada Selasa 17 Maret 2020 sekitar pukul 06.36 WIB. 

"Mendapati laporan tersebut, kami kemudian segera mengerahkan petugas dan ambulans untuk evakuasi korban. Korban kemudian dibawa ke RSUD Wates," tuturnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Petak Umpet Peredaran Miras di Kulon Progo
Satpol DIY memusnahkan ribuan botol miras. Bupati Kulon Progo menyebut di wilayahnya banyak peredaran miras yang sembunyi-sembunyi.
Geger Mayat Tersangkut Batu Sungai di Kulon Progo
Warga Kalurahan Giripurwo, Girimulyo, Kulon Progo gempar dengan penemuan mayat yang tersangkut di sungai setempat. Korban diduga terpeleset.
Asal Usul Pembuang Mayat Bayi di Musala Magelang
Polisi mulai menemukan gambaran pembuang mayat bayi di musala di Salam. Dari mana asal pelaku tersebut?
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.