Asal Usul Pembuang Mayat Bayi di Musala Magelang

Polisi mulai menemukan gambaran pembuang mayat bayi di musala di Salam. Dari mana asal pelaku tersebut?
Polisi saat mengevakuasi mayat bayi di dalam musala di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Minggu, 23 Februari 2020. Polisi menduga pelaku pembuangan bukan warga sekitar. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Magelang - Kasus pembuangan mayat bayi di musala Nurul Huda, Desa Somoketro, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Minggu, 23 Februari 2020, masih misteri. Namun polisi mulai mendapat gambaran asal usul pembuang bayi nahas tersebut. 

"Sampai saat ini masih dalam penyelidikan dari Satuan Reskrim Polres Magelang dan Polsek Salam. Kami juga terus mencari informasi-informasi namun sampai saat ini belum ada perkembangan signifikan," kata Kepala Polsek Salam Ajun Komisaris Maryadi kepada Tagar, Rabu, 26 Februari 2020.

Kalau saya cermati itu orang pintar. Pasti orang dari luar Salam, wong itu pinggir jalan raya, musalanya masuk terus gelap.

Maryadi mengatakan dari hasil penyelidikan sementara, pelaku pembuangan mayat bayi diduga kuat berasal dari orang luar Kecamatan Salam. Bahkan bisa juga dari luar Kabupaten Magelang. Hal ini didasarkan analisa posisi musala yang berdekatan dengan jalan raya. 

"Kalau saya cermati itu orang pintar. Pasti orang dari luar Salam, wong itu pinggir jalan raya, musalanya masuk terus gelap," tuturnya.

Dugaan bukan warga setempat juga diperkuat dengan informasi yang disampaikan para kepala desa di wilayah Kecamatan Salam. Keterangan dari para pemangku wilayah itu dibutuhkan untuk mengetahui ada tidaknya perempuan yang hamil, kemudian melahirkan tanpa diketahui keberadaan bayinya atau orang yang mencurigakan di desanya. 

"Sudah saya datangi semua kades dari 12 desa itu. Yang saya curigai kemarin hamil ternyata malah sampai sekarang belum melahirkan," ujar dia.

Makin kuat bukan warga sekitar musala saat pihaknya menggelar pengajian di tempat ibadah tersebut. "Kemarin sempat kami adakan pengajian di musala itu sama pak kepala desa. Maksudnya dengan adanya kegiatan itu, ada informasi masuk gitu. Tapi warga sekitar tidak ada yang tahu," ucap Maryadi.

Tak berhenti di situ, polisi juga telah meminta keterangan ke warga sekitar soal keberadaan orang mencurigakan sebelum temuan mayat bayi. Hasilnya, warga tidak ada yang mengetahui adanya orang asing yang mendatangi musala. Bahkan hasil rekaman CCTV juga belum bisa memberi petunjuk siapa pelaku pembuangan mayat bayi. 

"Enggak ada sama sekali yang tahu. Ibu-ibu yang nemuin (bayi) pun juga enggak tahu. Sudah saya cek cctv enggak ada, adanya di balai desa dan kemungkinan pelaku tidak lewat situ karena gang masuk musola itu tidak sampai balai desa," kata dia. 

Upaya lain untuk mengungkap orang tua bayi adalah dengan menghubungi bidan-bidang di sejumlah wilayah di sekitar Salam, seperti di Kecamatan Ngluwar dan Kecamatan Srumbung. "Bidang-bidan sudah saya hubungi semua. Kalau ada informasi-informasi gitu," ucap dia.

Terkait dengan keberadaan secarik kertas di dekat mayat bayi, Maryadi menduga hal itu hanya untuk mengelabui petugas saja. "Kayaknya isi kertasnya tidak nyambung. Karena di kertas itu disebutkan lahirnya hari Sabtu, ditemukan hari Minggu, pasti ari-arinya sudah bau kan," sebutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Dusun Somoketro, Desa Somoketro, Salam digegerkan dengan temuan sesosok bayi dalam kondisi meninggal dunia. Jasad bayi tersebut terbungkus kain dan diletakkan di rak wadah mukena di dalam musola Nurul Huda, Minggu, 23 Februari 2020. Di atas kain pembungkus mayat bayi ada secarik kertas berisi identitas, hari, tanggal dan jam kelahiran bayi. []

Baca juga: 

Berita terkait
Misteri Surat dan Mayat Bayi di Musala Magelang
Mayat bayi ditemukan di dalam Musala Nurul Huda, Salam, Kabupaten Magelang. Siapakah yang tega membuang bayi dalam kondisi meninggal itu?
Mayat Bayi Dalam Kardus Gegerkan Warga Bangkalan
Mayat bayi dalam kardus diduga hasil hubungan gelap di Bangkalan, Jawa Timur.
Mayat Bayi Umur Satu Hari Ditemukan di Tangsel
Petugas kebersihan taman menemukan tas hitam dan didapati berisi mayat bayi berumur satu hari. Mayat bayi dibawa ke rumah sakit untuk visum
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.