Gatot Nurmantyo Akui Tujuan Mulia Jokowi Buat UU Cipta Kerja

Gatot Nurmantyo mengakui tujuan mulia Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuat Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Presiden Joko Widodo (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Deklarator Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo mengakui tujuan mulia Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuat Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Gatot bercerita soal pandangannya tentang UU Ciptaker. Namun, pembahasan UU ini berdasarkan 'bukan fakta' yang ada.

Nah UU ini saya tahu tujuannya sangat mulia. Karena dengan demikian investasi akan datang, kemudian roda ekonomi berputar, ekspor banyak, pajak masuk banyak, kembali lagi ke masyarakat

"Tetapi berdasarkan 'bukan fakta' karena sampai sekarang draf finalnya kita belum tahu," kata Gatot melalui kanal YouTube Refly Harun, seperti dikutip Tagar, Kamis, 15 Oktober 2020.

Gatot mengatakan, saat menjadi Panglima TNI, dirinya melihat Jokowi bersusah payah mencari jalan untuk memasukkan investasi ke Indonesia.

"Sejak saya dulu Panglima TNI, kurang lebih pada pertengahan perjalanan periode pertama, presiden itu pusing. Pusing untuk meningkatkan investasi, karena di negara kita ini istilahnya kayak hutan belantara UU, di mana UU ini sudah banyak tumpang tindih. Dari UU ke peraturan pemerintah, peraturan presiden, sampai ke peraturan daerah," ujarnya.

Dia berpandangan, tumpang tindih peraturan ini membuat para investor dari berbagai negara ragu untuk berinvestasi di Indonesia. Maka dari itu dibutuhkan adanya UU yang dapat mencakup semuanya, seperti UU Ciptaker.

"Maka diperlukan suatu UU yang merangkum semuanya, menjadi UU yang birokrasinya lebih simpel, efisien, ada jaminan investasi disini, aparaturnya bersih, menjanjikan, kemudian akuntabilitasnya tinggi, keterbukaan," kata dia.

"Nah UU ini saya tahu tujuannya sangat mulia. Karena dengan demikian investasi akan datang, kemudian roda ekonomi berputar, ekspor banyak, pajak masuk banyak, kembali lagi ke masyarakat, sehingga sandang pangan masyarakat bisa (berkembang)," ucap Gatot menambahkan.

Selain mengupayakan masuknya investor ke Tanah Air, Gatot menyebut masih banyak tekanan yang dimiliki pemerintah, yakni menyediakan lapangan pekerjaan.

"Di samping itu, tekanan terhadap pemerintah sangat tinggi. Mengapa tinggi? Karena setiap tahun itu di Indonesia bertambah kurang lebih 3 juta tenaga kerja baru. Kewajiban pemerintah harus menyiapkan lapangan kerja. Menyiapkan lapangan kerja berarti harus ada investasi-investasi baru untuk tempat lapangan kerja baru ini," kata Gatot.[]

Berita terkait
IPW: Terus Bermanuver, Bukan Mustahil Gatot Ditangkap Rezim
Neta mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika nantinya Gatot mengalami hal yang sama seperti yang dialami Syahganda dan purnawirawan lainnya.
Dicopot Karena Isu PKI, Moeldoko ke Gatot: Jangan Berlebihan
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko meminta Gatot Nurmantyo untuk tidak berlebihan menebar ketakutan ke masyarakat soal PKI.
Marissa Haque: UU Cipta Kerja Jahat Muslim RI Dimurtadkan
Marissa Haque menyebut UU Cipta Kerja jahat, masyarakat muslim Indonesia yang jumlahnya 87% dimurtadkan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.