Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Terbang ke Aceh

Meski pandemi C-19 belum berakhir, minat warga untuk terbang menggunakan pesawat mulai meningkat di Aceh.
Maskapai Garuda Indonesia melaunching penambahan frekuensi penerbangan untuk rute Jakarta-Aceh ataupun sebaliknya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu, 2 September 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh – Maskapai Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan untuk rute Jakarta-Aceh ataupun sebaliknya. Penambahan rute ini dilaunching di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu, 2 September 2020.

Manager Sales and Services Garuda Indonesia Banda Aceh, Widya Kurniawan Putra mengatakan, penambahan frekuensi dilakukan pada pukul 07.30 WIB dari Jakarta-Banda Aceh dan pukul 11.10 WIB dari Banda Aceh-Jakarta.

“Kami pagi ini melauncing penerbangan perdana yang sebelumnya memang sudah aktif, terakhir kali penerbangan ini Oktober 2018, jadi pagi ini kita launching kembali penerbangan Garuda Indonesia dari Banda Aceh pukul 11.10 WIB kemudian dari Jakarta jam 07.30 WIB pagi,” ujar Widya.

Karena kita melihat pergerakan penumpang yang sudah mulai meningkat. Kami yakini ini karena memang relaksasi dari peraturan pemerintah.

Menurut Widya, penambahan frekuensi dilakukan mengingat adanya penambahan frekuensi penumpang. Meski pandemi C-19 belum berakhir, minat warga untuk terbang menggunakan pesawat mulai meningkat.

“Karena kita melihat pergerakan penumpang yang sudah mulai meningkat. Kami yakini ini karena memang relaksasi dari peraturan pemerintah, yang memang saat ini, terbang itu peraturannya paling tidak hanya rapid test yang berlaku selama 14 hari, sehingga penumpang sudah banyak yang naik untuk terbang ke Jakarta,” katanya.

Ia menjelaskan, selama pandemi C-19, pihak maskapai tetap menerapkan protokol kesehatan, baik sebelum maupun selama penerbangan. Pihaknya mengaku kesadaran penumpang dalam mengikuti protokol kesehatan juga cukup baik.

“Alhamdulillah penumpang juga sudah teredukasi untuk menaiki pesawat, karena memang Alhamdulillah kita pesawat ini semuanya sudah lengkap dengan protokol kesehatan, untuk beli tiketnya, sampai datang ke bandara, sampai boardingnya, ketibaannya,” tutur Widya.

Garuda Indonesia, kata Widya, bahkan sengaja membatasi jumlah penumpang di dalam pesawat. Hal ini agar para penumpang bisa menerapkan protokol kesehatan selama penerbangan berlangsung.

“Garuda sendiri kami dalam pesawat itu sengaja mengosongkan setengah supaya sosialisasi (protokol kesehatan) berlaku di pesawat, sehingga penumpang merasa nyaman selama penerbangan, jadi kami bisa bilang, penerbangan garuda Insya Allah aman,” ucap Widya.

Baca juga:

Executive General Manager Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh, Muhamad Iwan Sutisna menyebutkan, Bandara SIM di bawah manajemen Angkasa Pura II selalu menerapkan protokol kesehatan selama beroperasi.

“Program kami, Angkasa Pura II tetap menerapkan protokol kesehatan. Dari segi pengunjung Alhamdulillah ada peningkatan, mudah-mudahan semakin meningkat, karena memang mau nggak mau, di Aceh ini harus meningkat kegiatan,” ujarnya. []

Berita terkait
Kasus Pertama di Aceh, Dokter Meninggal karena C-19
Seorang dokter di Aceh dikabarkan meninggal dunia karena C-19 di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Tim Medis Positif C-19, RS di Aceh Tutup Sementara
Rumah Sakit Muhammad Ali Kasim (RSMAK), Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh ditutup untuk sementara waktu.
Pakai APD, Petugas BPS Data Penduduk Aceh Tamiang
Masyarakat Aceh Tamiang tidak perlu merasa ragu dan khawatir untuk menerima petugas sensus penduduk.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.