Pakai APD, Petugas BPS Data Penduduk Aceh Tamiang

Masyarakat Aceh Tamiang tidak perlu merasa ragu dan khawatir untuk menerima petugas sensus penduduk.
Petugas BPS melakukan sensus penduduk menggunakan APD di halaman kantor BPS Aceh Tamiang. Selasa, 1 September 2020. (Foto: Tagar/Zulfitra)

Aceh Tamiang - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh menggunakan alat perlindung diri (APD) saat melakukan pendataan sensus penduduk di seluruh desa di kabupaten Aceh Tamiang.

Kepala BPS Kabupaten Aceh Tamiang, Mukhtaruddin, mengatakan pihaknya membekali sebanyak 185 petugas dengan APD. Hal itu dilakukan untuk mencegah para petugas terpapar C-19 serta memutuskan penyebaran virus tersebut.

"Dengan rincian, 163 petugas sensus, 16 koordinator sensus Kecamatan dan tim Task Force, dan penjamin kualitas sebanyak 6 orang," Mukhtaruddin, Selasa, 1 September 2020.

Masyarakat tidak perlu merasa ragu dan khawatir untuk menerima petugas sensus.

Selain dibekali APD, kata Mukhtaruddin, petugas sensus juga diberikan asuransi berupa BPJS Ketenagakerjaan, yang berlaku selama 1 bulan. "Kemudian, terhadap mereka sebelum melakukan tugas turun ke lapangan, dilakukan rapid test kemarin, dari tanggal 26-27 Agustus 2020 di rumah sakit Pertamina Rantau," katanya.

Selain itu, ketika petugas melakukan sensus di lapangan, Mukhtaruddin mengaku, mereka di lengkapi dengan tanda pengenal berupa ID Card, rompi bertuliskan sensus penduduk 2020 dan membawa surat tugas.

Oleh karena itu, Mukhtaruddin meminta masyarakat tidak perlu merasa ragu dan khawatir untuk menerima petugas sensus dengan alasan masih dalam masa pandemi.

“Kami bagi beban petugas sensus maksimalnya 600 Kepala Keluarga (KK) dan atau 10 satuan lingkungan setempat (SLS/Dusun),” katanya.

Selanjutnya, kata dia, untuk kecamatan yang padat penduduknya seperti Kecamatan Manyak Payed, Karang Baru, Kejuruan Muda dan Kecamatan Rantau, koordinatornya menjadi dua petugas.

Mukhtaruddin mengatakan, dalam sensus penduduk pada September 2020 ini, pihak BPS Kabupaten Aceh Tamiang akan menggunakan sistem DOPU, yakni drop-off pick up. Bagi penduduk yang sudah melakukan pengisian melalui online, petugas sensus bersama kepala dusun setempat akan memverifikasi kembali, apakah ada perubahan datanya atau tidak.

"Sedangkan untuk penduduk yang belum mengisi sama sekali akan di tinggalkan dokumen untuk kemudian diisi sendiri, selanjutnya dokumen yang telah diisi akan diambil oleh petugas sensus" katanya.

Mukhtaruddin berharap seluruh masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang dapat kooperatif dan mau membuka diri jika dikunjungi para petugas sensus.

“Dengan memberikan data yang benar maka kita telah mendukung pemerintah dalam mencatat Indonesia menuju satu data kependudukan,” ujarnya. []

Berita terkait
Gempa Guncang Simeulue, Aceh
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 mengguncang Kabupaten Simeulue, Aceh pada 1 September 2020.
Plt Gubernur Aceh Dinilai Tak Hargai DPRA
Sejumlah anggota DPRA bahkan menilai Nova tak menghargai lembaga legislatif.
Karyawan BRI Syariah di Aceh Barat Positif C-19
Seorang pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah cabang Meulaboh, Aceh Barat, terkonfirmasi positif C-19.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.