Jakarta - Rebecca Giddins, 19 tahun, baru belajar cara menggunakan sendok, garpu, dan pisau untuk menyantap menu makannya. Ia berhasil mengatasi fobia makanan setelah selama 15 tahun hanya mengonsumsi chicken nugget.
Rebecca mengalami fobia makanan ketika berusia 4 tahun. Ia merasa ada yang mencekik lehernya hingga sulit bernapas, bahkan sebelum makanan di hadapannya dikonsumsi.
"Saya selalu tercekik saat melihat makanan lain [selain nugget]. Saya bahkan tidak bisa mengambilnya [makanan], atau memberikannya kepada orang-orang," kata Rebecca, dikutip dari Mirror, Selasa 3 November 2020.
Dari balita, Rebecca hanya bisa mengonsumsi jenis makanan tertentu seperti kue, milky ways, yoghurt, hingga akhirnya kecanduan nugget. Ia mengaku telah makan lebih dari 87.000 nugget merek Birds Eye sebagai satu-satunya sumber menu makan utama sejak usia empat tahun.
Baca juga:
- Studi Ungkap Bahaya Diet Soda Bagi Jantung dan Gejala Strokes
- Apa yang Terjadi Ketika Anda Sarapan 1 Telur Setiap Hari?
- Bikin Awet Muda, 4 Jenis Makanan Ber-Kolagen dari Alam Semesta
Fobia yang dialami Rebecca berhasil dihentikan setelah meminta bantuan ahli hipnotis di Inggris, Felix Economakis. Kini wanita yang berprofesi sebagai pelatih senam di pusat kebugaran itu mulai makan buah, sayuran, sosis, bahkan keju untuk pertama kalinya semasa hidup.
Pada awalnya ia mengaku skeptis dengan hipnotis sebagai metode untuk kesehatan. Namun, setelah dijalani Rebbeca mengatakan banyak perubahan terjadi seputar dirinya dan apa yang dikonsumsi.
"Saya skeptis tentang hipnosis, tetapi tampaknya saat ini membantu. Sejak pergi ke sesi pertama saya Senin lalu, saya sudah bisa mencoba setidaknya dua makanan baru setiap hari, dan tujuan saya adalah bisa makan malam dengan menu panggang-panggangan," ujarnya.
Rebecca mengungkapkan, tersedak merupakan faktor utama ia menderita fobia makanan pada usia 4 tahun. Sejak saat itu fobia makanan memengaruhi kehidupannya hingga usia remaja.
"Saya tidak pernah keluar untuk makan bersama teman-teman saya dan banyak orang tidak mengerti mengapa saya tidak bisa makan makanan normal," tuturnya.