Tumbuh Liar di Kebun, Tanaman Ini Bisa untuk Obat Lho

Tanaman yang tumbuh liar di kebun ini justru memiliki khasiat yang mumpuni lantaran bisa digunakan sebagai obat.
Ilustrasi halaman rumah dipenuhi tanaman hias dan liar. (Foto: Pixabay)

Yogyakarta - Terkadang hal yang tumbuh liar kerap diabaikan. Dianggap merusak, tak sedap dipandang dan mengganggu. Namun, siapa yang mengira kalau beberapa tanaman yang tumbuh liar ini justru memiliki khasiat yang mumpuni lantaran bisa digunakan sebagai obat.

"Karena tumbuh liar, ya kami biarkan saja. Maksudnya tidak perlu dipupuk atau disirami, tapi jangan ditanya soal kegunaannya, bisa sebagai obat," tutur Suparman, 61 tahun, pensiunan PNS salah satu SMA di Kota Yogyakarta, Senin, 2 November 2020.

Ya, meski tumbuh liar, Suparman mengaku di kebun rumahnya yang berada di RT 24 RW 8, Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, tanaman obat yang tumbuh liar itu dengan mudah dijumpai. Mereka tumbuh bersama tanaman-tanaman obat lainnya yang memang ditanam dan dikelola Suparman bersama istrinya, Samilah, 61. 

Apa saja tanaman liar yang bisa menjadi obat pencegah dan penyembuh penyakit? Simak perbincangan Tagar bersama suami-istri pengelola kebun asuhan mandiri bernama Toga Bagas Waras ini ya!

1. Meniran

Punya nama latin Phyllanthus niruri L, Meniran tumbuh secara liar di tempat-tempat lembab dan berbatu. Tergolong jenis tanaman rumput-rumputan, Meniran ini ternyata mampu berfungsi sebagai obat peluruh penyakit.

Dengan rasa sedikit pahit bercampur manis, Meniran dipakai untuk peluruh kencing batu, peluruh dahak dan peluruh haid. Bahkan, tanaman ini bisa juga untuk menerangkan penglihatan dan penambah nafsu makan.

"Tanaman ini banyak ditemukan di pinggir sawah atau di tepi aliran irigasi. Ternyata di Amerika Serikat, tanaman ini jadi bahan dasar obat peluruh tadi dan harganya sangat mahal," jelas Suparman saat berbincang santai dengan Tagar.id.

Cara mengkonsumsinya juga tak sulit. Jika digunakan sebagai obat maka daun-daun Meniran seberat 15-30 gram direbus lalu air rebusannya diminum. Namun, jika menggunakan daun Meniran yang kering maka beratnya sekitar 30-60 gram, dimana air rebusannya juga bisa langsung diminum.

"Cara lain dengan menumbuk daun Meniran segar untuk dicampur dengan air panas. Lalu campuran tersebut diperas untuk airnya bisa segera dikonsumi,” tuturnya.

MeniranMeniran, tanaman liar yang punya khasiat sebagai obat peluruh berbagai macam penyakit bisa dijumpai di kebun toga milik Samilah di Rejowinangun Kota Yogyakarta, Senin, 2 November 2020. (Foto: Tagar/Gading Persada)

2. Tempuyung

Tanaman liar lain yang tergolong herba dan biasa digunakan untuk obat adalah Tempuyung. Punya nama ilmiah, Sonchus arvensis. Tempuyung sering disebut juga sebagai lobak air, lempung, rayana, jombang lalaki, lampenas dan galibug.

Tanaman ini sering ditemui tumbuh di pekarangan, lapangan, pinggir jalan, sela-sela parit, ataupun tembok yang tidak terawat. "Tempuyung berkhasiat untuk meluruhkan batu ginjal. Ya jadi bahan dasar obat-obat ginjal itu," kata Suparman.

Lantas bagaimana mengkonsumsinya? Sangatlah mudah dan praktis karena hanya merebus daun-daunnya yang panjang saja. Setelah itu air rebusannya diminum dua hari sekali.

"Yang perlu sedikit diperhatikan mungkin jumlah daun yang direbus. Maksudnya kalau terlalu banyak malah nanti menurunkan tekanan darah yang meminumnya. Jadi dosisnya yang harus disesuaikan dengan kebutuhan," kata dia.

Untuk orang yang kali pertama mengkonsumsinya, ungkapnya, cukup 4-5 lembar daun Tempuyung untuk direbus dengan 2-3 air gelas. “Nanti air rebusannya itu cukupa dibuat untuk satu gelas saja, agar sari-sarinya tetap ada,” tutur Suparman.

TempuyungDi kebunnya yang asri di kawasan Rejowinangun Kota Yogyakarta, Suparman menunjukkan tanaman liar Tempuyung yang dapat digunakan sebagai obat peluruh batu ginjal, Senin, 2 November 2020. (Foto: Tagar/Gading Persada)

3. Patikan Kebo

Dikutip dari laman Wikipedia, Patikan kebo adalah terna tegak dengan batang lunak yang biasanya tumbuh di tepi-tepi jalan. Tanaman ini sering digunakan sebagai ramuan obat. 

Bahkan, menurut keyakinan orang-orang desa di Filipina, diketahui tumbuhan dengan nama ilmiah Euphorbia hirta ini dapat menyembuhkan demam berdarah. Namun, tidak ada bukti yang mendukung fakta tersebut.

"Jika tanaman liar lain yang dimanfaatkan daunnya, maka Petikan Kebo memakai batang-batangnya yang memang berukuran kecil," ujar Samilah.

Punya khasiat sebagai obat sesak napas, Samilah menjelaskan beberapa langkah pengolahannya, yakni empat batang Petikan Kebo direbus dengan tiga gelas air. Direbus sampai mendidih, setelah itu disaring untuk diminum airnya dengan takaran dua sampai tiga kali sehari.

Patikan KeboPatikan Kebo, tanaman liar yang tumbuh di sekitar kita punya khasiat untuk mengobati sesak nafas dan demam berdarah. Tanaman ini tumbuh di kebun milik Samilah yang ada di Rejowinangun Kota Yogyakarta, Senin, 2 November 2020. (Foto: Tagar/Gading Persada)

4. Sirih Tanah

Menurut Samilah, tanaman liar yang masih satu famili dengan sirih ini, ternyata masih asing bagi banyak orang. Ada yang menyebutnya karuk atau daun kaduk, ada juga yang mengenalnya dengan nama sirih tanah.

"Daunnya seperti daun sirih, berbentuk meruncing seperti jantung. Warnanya hijau sampai hijau muda mengkilap," tutur Samilah.

Tumbuhan berkhasiat dengan nama ilmiah Piper sarmenthosum Roxb. Ex ini mempunyai buah mirip berri, agak lonjong, berwama putih kehijauan. Samilah mengakui, sirih tanah memang belum begitu populer dan belum banyak yang mengetahui akan khasiatnya, tetapi sebagian orang telah lama memanfaatkan tumbuhan ini sebagai obat herbal asma. "Selain asma, bisa juga untuk penurun kolesterol," imbuhnya.

Samilah mengungkapkan, cukup banyak bagian Sirih Tanah yang berkhasiat sebagai obat. Misalnya sebagai peluruh lendir, akarnya berkhasiat sebagai peluruh kencing dan mengatasi batu empedu.

Sirih TanahSamilah menunjukkan tanaman Sirih Tanah yang memiliki khasiat obat penurun kolesterol dan asma di kebun Toganya yang ada di kawasan Rejowinangun Kota Yogyakarta, Senin, 2 November 2020. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Manfaat lain karuk adalah sebagai obat asma, obat penyakit kulit seperti panu, mengatasi sakit perut, obat malaria, meringankan nyeri tulang dan nyeri pada gigi. Bagian tumbuhan yang dapat digunakana sebagai obat adalah daun, akar dan buah.

"Cara penggunaannya sama seperti tanaman herbal pada umumnya, yaitu dapat diminum sebagai jamu maupun dengan cara dioleskan pada bagian yang sakit. Air rebusan akar karuk (kaduk) berkhasiat untuk meluruhkan air seni, daunnya dapat direbus dan airnya diminum untuk mengobati batuk, malaria, sakit pinggang, sakit gigi dan nyeri pada tulang. Sedangkan buahnya berkhasiat untuk mengobati sakit perut,” ujar Samilah

Nah, masih kerap mengabaikan tanaman liar yang ada di sekitar Anda. Sebaiknya mulai saat ini jangan dilakukan lagi, karena siapa tahu yang liar-liar itu justru bisa membantu Anda untuk mengobati penyakit. 

Berita terkait
Apakah Air Hujan Bisa Diminum? Begini Menurut Ahli
Ketika keadaan mendesak, apakah air hujan bisa diminum juga?
Apa yang Terjadi Ketika Anda Sarapan 1 Telur Setiap Hari?
Murah dan mudah dalam penyajian. Telur tinggi protein. Namun, apa yang terjadi ketika Anda sarapan satu telur setiap hari?
Bagaimana Rasanya Disambar Petir?
Bunyi petir yang bersautan di langit saat hujan lebat membuat bulu kuduk bergidik. Kadang membayangkan, bagaimana rasanya tersambar?
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.