Fakta Terkait Pembunuhan Adik Kandung di Bantaeng

Seorang remaja putri berinisial ROS, 16 tahun, dibunuh oleh keluarganya sendiri. Berikut fakta-fakta terkait pembunuhan itu.
proses evakuasi ROS, remaja yang meregang nyawa ditangan kakak kandungnya di Bantaeng. (Foto: Tagar/humas polres)

Bantaeng - Seorang remaja putri berinisial ROS, 16 tahun, dibunuh oleh keluarganya sendiri. Insiden memilukan itu berlangsung di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu 9 Mei 2020.

Polisi menemukan jasad pelajar itu di dalam salah satu kamar rumah panggung Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setidaknya ada sembilan orang anggota keluarga yang diamankan pada peristiwa berdarah tersebut.

Berdasarkan keterangan sementara dari polisi, berikut beberapa fakta terkait pembunuhan sadis dan penyanderaan di Bantaeng:

Korban PembunuhanKorban pembunuhan oleh kakak kandungnya sendiri di Bantaeng. (Foto: Tagar/Polres Bantaeng)

1. Dibunuh Kakak Kandung

ROS, 16 tahun, harus meregang nyawa setelah dibacok sebilah parang dan dipukul benda tumpul oleh kakak kandungnya sendiri, inisial RA.

Hal ini berdasarkan keterangan kepolisian usai dilakukan serangkaian interogasi terhadap kesembilan anggota keluarganya.

2. Tak Ada yang Melerai

Ketika eksekusi itu berlangsung, tak ada satupun anggota keluarga yang melerai. Baik Ayah, Ibu dan saudara ROS yang berada di ruangan yang sama.

"Kita masih proses pemeriksaan kepada sembilan anggota keluarga ini. Calon tersangka sudah ada dikantongi dua nama," kata Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri Ershi, Senin, 11 Mei 2020.

3. SU Dikejar RA

RA beserta keluarganya menanggung malu setelah mengetahui bahwa adiknya, ROS, melakukan perzinahan dengan lelaki berinisial SU, 45 tahun, yang masih merupakan kerabat mereka.

Tak dapat membendung emosi, RA akhirnya mengambil tindakan membabi buta, ia mengejar SU dengan parang hingga mendapat luka sabetan di kuping. Saat pengejaran ini ROS belum dieksekusi.

4. EN Warga Setempat Turut Menjadi Korban

Saat aksi kejar-kejaran berlangsung, kebetulan EN berada di lokasi. Mengetahui aksinya dilihat, RA lantas mengejar EN.

EN tak bisa berbuat banyak saat RA mengejarnya untuk diserang. Senjata tajam yang digenggam diayunkan ke arah EN.

"Kalau itu (EN) kebetulan ada di lokasi. Jadi sebenarnya ini terpisah, SU dulu ditanyai oleh keluarga tersebut, setelah itu SU dilepas, begitu di tangga tiba-tiba dikejar sampai di depan rumahnya SU. EN dilokasi diserang juga sama RA," kata Aipda Sandri menjelaskan ulang kronologis kejadian.

5. Seorang Tetangga Tersandera

Serentetan kejadian itu berakhir pada siang hari, namun salah satu remaja yang juga warga setempat yakni Irfandi tak tahu apa yang terjadi pada keluarga itu. Dia pun mengunjungi rumah pelaku dengan tujuan menyerahkan hasil pendataan BPS.

Irfandi terseret kedalam masalah setelah disuruh masuk ke dalam rumah dan diminta untuk menikahi ROS.

6. Irfandi Diminta Menikahi ROS

Irfandi, remaja 18 tahun diminta oleh RA untuk menikahi ROS. Dia menolak dengan alasan usia masih sangat muda.

7. Irfandi Berhasil Kabur

Permintaan RA agar Irfandi mau menikahi ROS ditolak. Ia lantas menghabisi nyawa adik perempuannya. Setelah itu Irfandi diminta meninggalkan rumah mereka.

8. Nampan Berisi Darah

Hingga saat ini masih banyak yang mengira jika eksekusi itu bagian dari ritual ajaran sesat. Pasalnya di lokasi kejadian didapati sebuah nampan yang berisi darah di lantai bawah.

Polisi menegaskan bahwa nampan itu kebetulan saja ada. Sebab di lantai bawah memang ruang dapur.

"Di atas itu tempat eksekusi, jadi darah menetes ke bawah. Dari olah TKP memang darah ada yang jatuh ke tanah dan ada pula yang jatuh ke nampan," sebut Aipda Sandri.

9. ROS Depresi

Sejak tiga hari lalu sebelum eksekusi, ROS mengalami depresi yang berat dan tak sadarkan diri membeberkan hal terkait hubungan yang ia lakukan dengan SU.

Keluarga yang mendengar mengaku syok. Tiga hari setelahnya emosi kian memuncak dan terjadilah pembunuhan. Sementara itu, kesembilan keluarga ini telah diamankan di Mapolres Bantaeng untuk dimintai keterangan.

Saat ini Polisi juga menghadirkan ahli psikologi dari RSUD Prof Dr Anwar Makkatutu Bantaeng guna pemeriksaan psikiater.

Pemeriksaan itu dilakukan di Aula Endradharmalaksana 99 Polres Bantaeng. Pemeriksaan psikis dilakukan bertahap, kali ini, Senin, 11 Mei 2020 baru beberapa yang diperiksa dan akan dilanjutkan keesokan harinya.

Hal itu adalah upaya Kepolisian memastikan motif pembunuhan tersebut. []

Berita terkait:

Berita terkait
Perempuan Ulet Bandung Penjual Burung di Bantaeng
Keuletan Nia Yayah, perempuan pedagang burung di Bantaeng, bisa menjadi inspirasi pelaku usaha kecil menghadapi sulitnya ekonomi di masa pandemi.
Identitas Mayat Pria Tewas Ditikam di Bantaeng
Mayat yang ditemukan di pinggir jalan di Kabupaten Bantaeng ternyata bernama Syaripuddin warga kampung Kayangan Garegea kecamatan Bissappu.
Pria Bantaeng Tewas Ditikam di Tempat Judi
Sesosok mayat tergeletak di pinggir jalan di Kabupaten Bulukumba. Belakangan diketahui mayat tersebut korban pembunuhan.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya