Evakuasi Dramatis Imam Salat yang Tenggelam di Sumur

Evakuasi terhadap Sirajul, imam salat Isya yang meninggal akibat terperosok ke sumur, berlangsung dramatis.
Mihrab atau tempat imam mushala yang ambles ditutupi papan kayu agar tidak membahayakan jamaah. (Foto: Tagar/Hidayat)

Bantul - Upaya evakuasi imam salat di mushala Pondok Pesantren Ilmu Giri, Dusun Nogosari, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul bernama M. Sirajul Milal yang terperosok dan tenggelam ke dalam sumur berlangsung dramatis, Sabtu 1 Desember 2019 malam.

Mahasiswa Universitas Negeri Islam (UNI) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini meninggal saat rekaat ketiga. Bagian mihrab mushala atau tempat imam, tiba-tiba ambles. Di bawah mihrab mushala ada sumur sedalam tujuh meter dengan kedalaman air tiga meter. Begitu terperosok, Sirajul langsung tenggelam di sumur itu.

Salah seorang warga sekitar, Wardoyo 35 tahun nekat menyelam ke air sedalam tiga meter meski tidak bisa berenang. Saat kejadian itu, Wardoyo sedang beristirahat di sekitar tempat kejadian. 

"Ada yang memanggil minta tolong, saya langsung lari ke lokasi," katanya saat ditemui di rumahnya Dusun Nogosari, Desa Selopamioro, Minggu, 1 Desember 2019.

Saya menyelam ke dasar hingga tiga kali. Sempat menyentuh pakaian korban.

Begitu mengetahui ada seseorang terjatuh ke dalam sumur, Wardoyo langsung mengambil selang air, yang digunakannya untuk menuruni sumur. Namun karena pegangannya terlalu licin, Wardoyo meminta alat lagi. 

Lalu seorang tetangga membawakan tali untuk proses evakuasi yang dilakukan pada malam hari tersebut. "Saya turun memakai tali dan selang itu. Sampai di permukaan air, saya menyelam ke dasar hingga tiga kali. Sempat menyentuh pakaian korban," kata pria yang bertugas bersih-bersih di Pondok Pesantren Ilmu Giri, Dusun Nogosari ini.

Wardoyo mengaku tidak bisa berenang. Lalu meminta bantuan rekan-rekan korban. Meminta untuk ikut masuk ke dalam sumur. "Saya tidak bisa berenang. Airnya dingin sekali. Saya tanya ke para mahasiswa itu, ada yang bisa berenang tidak," ungkapnya.

Ada satu orang di antara rekan Sirajul yang bisa berenang. Wardoyo lalu memintanya untuk menyelam ke dalam sumur. "Saya meminta menyelam," ucapnya.

Lantas tubuh korban berhasil diangkat ke atas ke luar dari sumur. Sirajul langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul. "Kondisi korban saat itu sudah tidak sadar," kata dia.

Dia mengatakan sebelum kejadian tersebut, sempat melakukan bersih-bersih mushala, termasuk lantai bagian imam. Lantai mushala termasuk mihrab yang terbuat dari bambu dan kayu tersebut, saat itu dalam kondisi baik-baik saja. Seperti tidak ada yang lapuk.

mushalaMushala di pondok pesantren Ilmu Giri, Dusun Nogosari, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul lokasi jatuhnya mahasiswa UIN Yogya ke sumur saat imam salat.(Foto: Tagar/Hidayat)

"Saya sempat bersih-bersih mushala termasuk di lantai bagian imam. Lantainya berupa bambu dan kayu dan kondisinya juga baik-baik saja. Tubuh korban memang sedikit gemuk," ucapnya.

Wardoyo mengungkapkan, Sirajul saat itu memang sedang ada kegiatan bersama rekan-rekan mahasiswa kampusnya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dari sepengetahuannya, mereka sedang menggelar malam keakraban (makrab) di lokasi kejadian.

Kapolsek Imogiri, Kabupaten Bantul, Komisaris Polisi Anton Nugroho mengatakan nyawa Sirajul yang menjadi imam salat Isya pada Sabtu 30 November 2019 di mushala itu bersama rekan-rekannya akhirnya tidak bisa ditolong. "Murni kecelakaan. Jenazah sudah dipulangkan ke Bogor, Jawa Barat," ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Saat Imami Salat, Mahasiswa Tewas Jatuh ke Sumur
Mahasiswa UIN Yogyakarta tewas saat menjadi imam salat di mushala di Bantul. Tempat imam tiba-tiba ambles yang di bawahya ada sumur .
Remaja Kulon Progo Tewas Tenggelam di Sungai Progo
Remaja asal Kulon Progo usai mancing terpeleset dan tenggelam di Sungai Progo. Dia ditemukan sudah mengapung tidak bernyawa.
Jasad Bapak-Anak Mengapung di Pantai Gunungkidul
Dua nelayan, bapak dan anak yang hilang pada Selasa 26 November lalu akhirnya ditemukan dua hari setelah kejadian. Jasad keduanya sudah mengapung.