Kulon Progo - Nasib apes harus dialami Puji Handoko 29 tahun, warga Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sopir truk molen pengaduk semen ini terjebak di Sungai Progo yang sedang banjir, Sabtu, 30 November 2019 malam.
Dia terjebak bersama truk di sungai besar itu, tepatnya di bawah jembatan Ngapak, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon. Upaya penyelamatan dilakukan dengan dramatis. Bagaimana upaya penyelamatannya?
Staf Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo Wisnu Rangga mengatakan, kronologi kejadian bermula pada pukul 19.30 WIB. Dua truk pengaduk semen hendak menurunkan adukan semen cair ke proyek pembangunan yang terletak di bawah jembatan Ngapak. Saat proses menurunkan adukan semen cair, tiba-tiba sungai di perbatasan Kulon Progo dan Bantul ini airnya meluap atau banjir.
Melihat datangnya banjir, sopir kedua truk berupaya untuk menyelamatkan truk yang kemudikannya. Satu truk berhasil selamat, namun nahas truk yang dikemudikan Handoko. Truk molen tidak berhasil menjauh dari Sungai Progo karena air banjir membesar. Sungai Progo banjir karena hulu sungai di wilayah Magelang dan Temanggung, Jawa Tengah diguyur hujan lebat.
"Truk dan sopir atas nama Handoko akhirnya terjebak di tengah Sungai Progo. Pada saat itu arus Sungai Progo cukup besar dan deras," ujar Wisnu di Kulon Progo, Sabtu 30 November 2019 malam.
Dia mengatakan setelah mendapatkan laporan, PMI Kulon Progo segera berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait agar sopir yang terjebak bisa segera terselamatkan.
Truk dan sopir atas nama Handoko akhirnya terjebak di tengah Sungai Progo.
Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto mengatakan, kantor Basarnas Yogyakarta segera bertindak cepat setelah mendapat laporan tersebut. Persiapan langsung dilakukan, demi menyelamatkan korban yang terjebak. "Kami langsung menyiapkan satu tim rescue beserta peralatan water rescue lengkap dan segera berangkat ke lokasi," ucap Pipit.
Operasi SAR penyelamatan sopir yang terjebak dipimpin oleh Kasubsi Sumber Daya Basarnas Yogyakarta Abdul Rahman. Tim Rescue Basarnas Yogyakarta langsung berkordinasi dengan potensi SAR yang sudah berada di lokasi kejadian. Proses evakuasi berjalan cukup sulit, mengingat arus air Sungai Progo yang deras karena banjir.
"Tim SAR gabungan mencoba menggunakan teknik bodyrafting dengan pinggul rescue diikat mengggunakan tali untuk safety-nya. Namun cara itu gagal," kata Abdul Rahman.
Meski gagal Tim SAR Gabungan tidak menyerah. Tim SAR gabungan kemudian menurunkan perahu karet milik Basarnas Yogyakarta. Sekitar 45 menit proses evakuasi, akhirnya Handoko berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Handoko dalam keadaan selamat.
Dia mengatakan evakuasi korban yag berhasil sukses ini maka operasi SAR dinyatakan ditutup. Unsur Tim SAR Gabungan dikembalikan ke kesatuannya masing-masing. Tim SAR gabungan yang terlibat dalam evakuasi antara lain personel dari Kantor Basarnas Yogyakarta, Polsek Nanggulan, BPBD Kulon Progo, TRC BPBD Sleman, SAR DIY, PMI Kulon Progo, CODE X, JKM dan potensi SAR lainnya. []
Baca Juga:
- Warga Merapi Yogyakarta Tolak Tambang Pasir Kali Gendol
- BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Selatan Jawa
- Penjelasan BMKG Yogyakarta Hujan Masih Bolong-bolong