Enam Karyawan PT Medco Ijen Diisolasi di Banyuwangi

Enam karyawan PT Medco Ijen Geothermal Bondowoso harus menjalani isolasi mandiri setelah rapid test dua karyawan dinyatakan reaktif.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono. (Foto: Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Enam karyawan PT Medco Ijen Geothermal, Bondowoso, harus menjalani isolasi selama 14 hari di hotel di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Isolasi dilakukan enam karyawan, karena hasil rapid test dua dari enam karyawan dinyatakan reaktif.

“Hasil rapid test terhadap enam karyawan PT Medco itu dua diantaranya menunjukan hasil reaktif. Sehingga mereka harus menjalani isolasi di salah satu hotel. Mereka melintasi cek poin di perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Bondowoso selasa malam 12 Mei 2020,” ujar Juru Biacara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuwangi, Wiji Lestariono, Rabu 13 Mei 2020.

Namun, setelah diperiksa oleh petugas jaga di sana, dalam surat kesehatan tersebut menerangkan ada dua orang dinyatakan reaktif hasil rapid testnya.

Pada saat melintasi di perbatasan Banyuwangi-Bondowoso yang berada di Kawasan Paltuding, Lereng Gunung Ijen, mereka telah mengantongi surat keterangan kesehatan dari Rumah Sakit Yasmin.

“Namun, setelah diperiksa oleh petugas jaga di sana, dalam surat kesehatan tersebut menerangkan ada dua orang dinyatakan reaktif hasil rapid test-nya. Sehingga mereka tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan,” kata Rio sapaan akarab Wiji Lestariono.

Sebelumnya, petugas meminta karyawan PT Medco itu kembali ke perusahanya yaitu di Sempol, Bondowoso untuk menjalani isolasi mandiri. Namun, kendaraan yang mereka gunakan tidak bersedia lagi mengantar mereka kembali, karena takut tertular.

“Akhirnya petugas menghubungi PT Medco untuk menjemput enam karyawanya tersebut. Akan tetapi karena pertimbangan agar tidak berimbas dengan karyawan lainnya di PT Medco, akhirnya pihak perusahaan memutuskan untuk tidak membawanya kembali ke perusahan,” kata Rio.

Setelah melalui pertimbangan pihak perusahaan meminta enam karyawannya tersebut diizinkan untuk menjalani isolasi mandiri di sebuah hotel di Banyuwangi.

“Dengan pertimbangan kemanusian dan keamanan, mereka kita izinkan untuk menjalani isolasi mandiri di hotel dengan pemantauan ketat dari petugas kesehatan dan aparat kemananan,” kata Rio.

Selama masa karantina di hotel, kata Rio, enam karyawan PT Medco itu akan dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemantauan dari puskesmas terdekat.

“Selain itu kita juga telah mengambil sampel swab untuk dilakukan uji laboratorium di Surabaya,” kata Rio.

Rapaid Test BanyuwangiPengunjung mal di Banyuwangi menjalani Rapid Test massal yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi. (Foto: Tagar/Hermawan)

Pemkab Banyuwangi Gelar Rapid Test di Mal

Sementara itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar rapid test secara massal di sejumlah pusat perbelanjaan. Rapid test itu dilakukan terhadap pengawai pusat perbelanjaan, dan pengunjung.

Dalam kegiatan ini seluruh pengunjung diminta untuk melakukan rapid test sudah disediakan. Dengan dibantu petugas Satpol PP dan aparat kepolisian, satu–persatu pengunjung dilakukan rapid test di tempat telah di sediakan.

“Pemeriksaan menggunakan rapid test itu langsung dilakukan ditempat oleh para tenaga medis yang menggunakan baju hazmat. Hal ini kami lakukan bertujuan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 melalui pusat perbelanjaan ada di Banyuwangi,” ujar dia.

Rapid test secara massal ini dilakukan guna untuk melihat sebaran Covid-19 di Banyuwangi. Jika nantinya ada reaktif langsung akan ditindak lanjuti dengan melakukan uji swab dan dibawa ke rumah sakit rujukan untuk menjalani isolasi.

“Kami ingin tahu sejauh mana sebaran Covid-19 di Banyuwangi. Terlebih lagi menjelang Hari Raya Idulfitri seperti saat ini. Jika hasil tes ada yang menunjukan reaktif langsung akan kita tindak lanjuti dengan mengambil sampel lanjutan untuk diuji swab. Hasil rapid test massal ini akan kita umumkan sepekan mendatang,” tambah Rio.

Kegiatan rapid test massal tersebut akan dilakukan secara berkala dan akan dilanjutkan pada hari-hari berikutnya. Hal ini menindaklanuti intruksi Presiden Jokowi, yang memerintahkan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota untuk melakukan rapid test massal di daerahnya masing- masing.

“Untuk tahap awal ini ada 3000 lebih alat rapid test yang kita keluarkan untuk melakukan rapid test di lima pusat perbelanjaan di Banyuwangi. Diantaranya Rocy mall, Vionata, Ramayana, Mitra Jajag dan KDS Genteng. Rapid test ini akan kita lakukan secara berkala,” kata Rio.

Kata Rio, untuk rapid test sendiri selaian dilakukan di pusat perbelanjaan juga dilakukan terhadap tenaga kesehatan atau tenaga medis, baik di rumah sakit maupun di puskesmas dan pasien ODP, pasien PDP dan keluarga pasien dinyatakan positif covid-19 yang saat ini sedang menjalani isolasi.

Rapid test juga kami lakukan kepada tenaga medis di rumah sakit maupun puskesmas, pasien ODP dan PDP sedang dirawat, serta keluarga pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Banyuwangi,” ujar Rio

Selain melakukan rapid test massal, dalam kesempatan tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga melakukan sosialisasi tentang pencegahan Covid-19 yaitu, berupa imbauan wajib memakai masker, mengatur jarak antar pengunjung, dan sering mencuci tangan.

“Tentunya dalam kesepatan itu, juga melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19, berupa imbauan menggunakan masker, mengatur jarak aman antar pengunjung dan sering pencuci tangan dengan air yang mengalir,” kata dr Rio.

Sementara itu, pengunjung pusat perbelanjaan Roxy Mal Jaini mengaku bahwa dirinya diminta untuk melakukan rapid test. Kata dia, petugas medis mengambil sampel darah untuk di tes dengan menggunakan alat rapid test. Namun, dia masih belum mengatahui hasil rapid test-nya.

“Iya, saya tadi disuruh ikut rapid test oleh petugas. Padahal saya ke sini hanya mengantarkan istri saya belanja di dalam. Tapi setelah di tes tadi saya masih belum dikasih tahu hasilnya,” ujar Jaini

Warga Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi, ini yakin hasil rapid test terhadap dirinya negatif atau non reaktif. Karena saat ini dirinya merasa sehat dan selama pandemi Covid-19 tidak pernah bepergian ke luar kota.

“Saya yakin negatif karena kondisi saya alhamdulillah sehat walafiat. Selain itu, saya tidak pernah pergi ke mana-mana di rumah saja membantu istri saya jualan sembako di warung,” kata Jaini. []

Berita terkait
402 Pelanggar Hari Pertama PSBB Jilid II di Surabaya
Polda Jatim mencatat 402 pelanggar PSBB Jilid II Surabaya. Rinciannya 278 pelanggar menggunakan roda dua dan 124 dengan roda empat.
Polemik Klaster Pakuwon Mal dan TP Surabaya
Terjadi beda pandangan antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya terkait klaster Pakuwon Mal dan Tunjungan Plaza.
Pasien Covid-19 di Surabaya Raya Tetap Tinggi
Kasus positif Covid-19 di wilayah Surabaya Raya tetap tinggi disaat pelaksanaan hari pertama PSBB Jilid II.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.