Enam Desa di Maros Terapkan Perpustakaan Inklusi

Enam desa di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan telah mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi.
Kunjungan Kepala Biro Hukum dan Perencanaan Perpustakaan Nasional, Joko Santoso sekaligus mengevaluasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di kantor DPK Kabupaten Maros. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Maros - Setidaknya ada enam desa di Kabupaten Maros, Sulawesei Selatan telah mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi. Keenam desa terbut adalah Desa Desa Pajjukukang, Allere, Labuaja, Bonto Tallasa, Baruga dan Borikamase.

"Ini masih awal, ke depan semua desa dan kelurahan di Kabupaten Maros akan memberlakukan transformasi perpustakaan berbasis inkluasi," kata Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Maros, M. Alwi, Kamis 27 Juni 2019.

Dengan adanya rencana ini, Alwi ingin perpustakaan berbasis inkluasi ini menjadi ruang berbagi pengalaman, ruang belajar dan berlatih keterampilan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya

Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Perencanaan Perpustakaan Nasional, Joko Santoso saat melakukan kunjungan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros berhasil merubah kondisi perpustakaan menjadi ramai yang dulunya sepi.

"Minat pengunjung tak hanya datang dari pelajar namun juga dari lanjut usia (lansia)," kata Joko.

Menurutnya, kondisi ini tidak terlepas dari transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

"Kita berharap dengan sistem ini, perpustakaan tak lagi menjadi tempat yang membosankan bagi mereka yang tak suka membaca. Apalagi persaingan media, yang mampu menghadirkan informasi dalam genggaman. Kalau perpustakaan daerah tidak mengikuti perkembangan zaman, maka akan ketinggalan," ucap Joko Santoso.

DPK Maros sendiri membuat sistem Transformasi Berbasis Inklusi Sosial dalam rangka menguatkan komitmen literasi. []

Berita lainnya

Berita terkait
0
Kekurangan Pekerja di Bandara Australia Diperkirakan Samapi Tahun Depan
Kekurangan pekerja di bandara-bandara Australia mulai bulan Juli 2022 diperkirakan akan berlanjut sampai setahun ke depan