Empat Daerah Kembali Masuk Zona Kuning Covid-19 di Aceh

Empat daerah menjadi zona kuning virus corona ialah Aceh Barat Daya, Bireuen, Aceh Timur, dan Aceh Tenggara.
Seorang pasien positif Covid-19 (depan) yang dinyatakan sembuh berjalan menuju ruang tunggu saat proses pemulangan di Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh, Senin, 13 April 2020 Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh menyatakan hingga saat ini tercatat sebanyak lima pasien yang sebelumnya dinyatakan positif COVID-19, empat orang di antaranya sembuh sudah dipulangkan dan seorang pasien lainnya meninggal, sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 60 orang masih dirawat di sejumlah rumah sakit provinsi Aceh. (Foto: Antara/Ampelsa)

Banda Aceh - Empat daerah kabupaten di Aceh kembali menjadi zona kuning, atau zona risiko rendah peningkatan kasus virus corona atau Covid-19.

Empat daerah itu, Aceh Barat Daya, Bireuen, Aceh Timur, dan Aceh Tenggara. Sementara pasien Covid-19 yang sembuh bertambah lagi 24 orang, dan tidak ada korban meninggal dunia.

“Kita mengucapkan selamat kepada Kabupaten Aceh Barat Daya yang kukuh mempertahankan statusnya sebagai zona risiko rendah peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani kepada wartawan, Selasa, 5 Januari 2020.

Zona oranye bukan zona aman karena masih kategori risiko sedang penularan virus corona.

Saifullah mengatakan, Kabupaten Bireuen, Aceh Timur, dan Kabupaten Aceh Tenggara, sempat terjatuh ke zona oranye berdasarkan hasil analisis data per 27 Desember 2020, setelah mendapat status zona kuning pada analisis data per 20 Desember 2020.

"Kita berharap ketiga kabupaten tersebut bisa naik ke zona hijau pada pekan depan bersama juara bertahan, Aceh Barat Daya," katanya.

Ia juga mendorong 19 kabupaten/kota lainnya yang masih zona oranye untuk memperbaiki kondisi pandemi Covid-19 di daerahnya.

"Zona oranye bukan zona aman karena masih kategori risiko sedang penularan virus corona," katanya.

Pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat harus bersinergi dan berkolaborasi dalam peperangan melawan pandemi Covid-19. Tim Satgas melakukan testing, tracing, dan treatmen, untuk menemukan dan merawat penduduk yang terinfeksi virus corona. Sementara masyarakat mengikuti anjuran dan menjalankan protokol kesehatan dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari.

“Tanpa kolaborasi yang sinergis antara pemerintah dan segenap lapisan masyarakat, kita akan kalah melawan makhluk yang tidak kasat mata, virus corona itu,” katanya.

Sementara itu, Saifullah melaporkan kasus kumulatif Covid-19, sejak kasus pertama diumumkan, 27 Maret 2020 silam. Jumlah akumulatif kasus Covid-19 Aceh sudah mencapai 8.776 orang. Penderita yang dirawat saat ini 794 orang, sudah sembuh sebanyak 7.627 orang, dan 355 orang meninggal dunia.

"Penderita Covid-19 yang dilaporkan sembuh bertambah lagi sebanyak 24 orang, masing-masing warga Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 19 orang dan warga Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak lima orang," sebutnya.

Selanjutnya ia melaporkan, hasil pemeriksaan swab dengan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) ditemukan delapan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, yakni warga Kota Banda Aceh sebanyak empat orang, dan warga Kota Lhokseumawe sebanyak empat orang juga.

“Kita terus bersyukur kepada Allah SWT karena tidak ada penderita Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir,” katanya. []

Berita terkait
10 Kecamatan di Aceh Timur Masih Dilanda Banjir
Sebanyak 1.266 rumah di 10 Kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, Aceh masih terendam banjir.
Awal Tahun 2021, Gubernur Aceh Rotasi 7 Pejabat Eselon II
Gubernur Aceh Nova Iriansyah melakukan rotasi dan mutasi terhadap tujuh pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Aceh
14 Ribu Vaksin Sinovac Tiba di Aceh, Diutamakan untuk Nakes
Sebanyak 14 ribu vaksin Sinovac Covid-19 dari PT. Biofarma tiba di Aceh melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang.