Jakarta - Emiten perkebunan kelapa sawit dan produk turunannya, PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) akan menerbitkan surat utang dalam bentuk obligasi konvensional dan obligasi berbasis syariah (sukuk) dengan nilai total Rp 830,5 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), SGRO akan menerbitkan dua surat utang dalam rangkaian Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi I Sampoerna Agro Tahap III Tahun 2022 dan PUB Sukuk Tahap III Tahun 2022, total Rp 1 triliun
Namun dalam 2 tahap sebelumnya, SGRO telah menerbitkan obligasi masing-masing Rp 300 miliar dan Rp 174,61 miliar. Sedangkan sukuk sudah dirilis masing-masing Rp 300 miliar dan Rp 394,88 miliar.
Maka kali ini, untuk Obligasi Berkelanjutan I SGRO Tahap III Tahun 2022 akan diterbitkan dengan jumlah pokok Rp 525,38 miliar, berikut datanya:
- Seri A Rp 75 miliar, tenor 3 tahun, kupon 7,15%
- Seri B Rp450,38 miliar, tenor 5 tahun, kupon 8,40%.
Adapun surat utang syariah Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I SGRO Tahap III Tahun 2022 diterbitkan dengan target dana Rp 305,11 miliar, berikut datanya:.
- Sukuk Seri A Rp75 miliar, tenor 3 tahun
- Sukuk Seri B Rp450,38 miliar, tenor 5 tahun.
Dana hasil obligasi akan digunakan sebesar 34% untuk membayar pokok utang bank yakni Indonesia Eximbank Rp 230 miliar, 66% untuk membayar utang milik entitas anak, PT Sungai Rangit, kepada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 375 miliar.
Dana sukuk 11% untuk melunasi utang Sungai Rangit kepada BMRI dan 89% untuk melunasi utang entitas anak, PT Aek Tarum, kepada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Rp 270 miliar
Perseroan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan penjamin emisi obligasi dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebagai wali amanat.
Perseroan telah mendapatkan rating idA+ (Single A) untuk obligasi dan idA sy (Single A syariah) untuk sukuk dari lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Persero).
Dari pasar modal, saham SGRO stagnan di Rp 2.010/saham pada Senin kemarin (14/2) dengan nilai transaksi hanya Rp 620 juta. Sebulan terakhir sahamnya juga stagnan dengan kenaikan dalam 6 bulan terakhir sebesar 8,06% dengan kapitalisasi pasar Rp 3,80 triliun.[]
Baca Juga:
- Emiten Sepeda United dan Genio Siap Melantai di Pasar Modal
- Tips Memilih Obligasi yang Tepat
- Obligasi Atau Saham? Ini Perbedaannya
- Dolar Merosot di Tengah Penurunan Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS