Jakarta - Dalam dunia investasi, banyak sekali ragam istilah-istilah yang membingungkan hingga kamu harus mempelajarinya secara khusus. Terlebih bagi seorang investor pemula, yang baru merasakan terjun ke dalam dunia investasi, terutama saham.
Salah satu yang menarik perhatian investor dalam dunia saham adalah bearish. Bearish merupakan pergerakan indeks atau harga saham yang cenderung turun. Diadaptasi dari cara beruang menyerang lawannya, yang biasanya mengangkat tangannya ke atas kemudian mencakar ke arah bawah.
Ketika kamu mendengar bearsih, pasti tidak jauh-jauh dengan istilah lainnya, yakni bullish. Bullish adalah pergerakan indeks atau harga saham yang cenderung naik. Diadaptasi dari cara banteng menyeruduk lawannya, yang biasanya menunduk dahulu kemudian mengangkat tanduknya ke arah atas.
Berbicara masalah bearish, banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan penurunan harga saham. Seperti kinerja perusahaan, kondisi stabilitas ekonomi makro dalam negeri, kinerja industri, dan sentimen global.
Berikut ini adalah cara menyikapi emiten bearish yang dapat kamu ikuti.
1. Tetap Tenang
Kondisi bearish merupakan kondisi yang sangat tidak diinginkan oleh investor. Tidak jarang, kondisi ini membuat suasana hati menjadi kurang baik. Oleh sebab itu, kamu harus mencoba dirimu agar tetap tenang dengan melakukan kegiatan positif.
Kamu harus ingat kembali tujuan investasimu pada saat awal berinvestasi. Jangan jadikan suasana hatimu yang jelek menjadi langkah kecerobohan dan gegabah dalam menentukan pilihan.
2. Jangan Transaksi Saat Bad Mood
Karena membuat suasana hati menjadi tidak enak, atau yang lebih dikenal dengan istilah bad mood, kamu harus menahan segala transaksi. Jangan sampai karena suasana hatimu yang jelek, kamu jadi merasa tidak peduli terhadap kondisi yang ada. Ada baiknya hindari transaksi seperti trading terlebih dahulu.
3. Diversifikasi Portofolio
Cara menyikapi emiten bearish lainnya adalah dengan diversifikasi portofolio. Tujuannya adalah untuk mengimbangi risiko dari produk investasi yang dimiliki. Oleh sebab itu, jika salah satu investasi mengalami penurunan, lainnya masih aman dan danamu tidak hilang sepenuhnya.
Kamu bisa menaruh persentase portofolio ke berbagai jenis instrumen yang sesuai dengan profil risiko. Semisal contohnya adalah reksa dana pasar uang, obligasi, dan aset alternatif lainnya untuk menyelamatkan asetmu.
Itulah tadi pengertian dan cara menyikapi emiten bearish. Tentunya menenangkan pikiran sebelum mengambil langkah adalah salah satu hal yang penting. Jangan sekali-sekali trading atau investasi ketika suasana hati sedang jelek.[]
(Rafi Fairuz)
Baca Juga:
- Apa Itu Saham Preferen dan Perbedaannya dengan Saham Biasa?
- Bukalapak Siap Borong Saham Allo Bank (BBHI) Senial Rp 1,9 Triliun
- BlackBerry Gulung Tikar, Saham Ikut Ambles 22 Persen
- Telkom Ambil Alih Saham PT Sigma Tata Sadaya untuk Perkuat Data Center