Yogyakarta - Persiraja Banda Aceh tak bisa berbuat apa-apa setelah kompetisi Liga 1 2020 ditunda hanya beberapa saat menjelang digulirkan kembali. Pelatih Hendri Susilo menyatakan Persiraja menerima keputusan itu. Dia hanya mengkhawatirkan terganggunya psikis para awak tim berjuluk Lantak Laju itu.
Persiraja memang apes karena ketidakpastian liga. Semula mereka dijadwalkan bermain di Yogyakarta karena menghadapi PSM Makassar. Persiraja yang bertindak sebagai tuan rumah menjamu lawannya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu, 4 Oktober 2020.
Namun PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengubah jadwal pertandingan pertama atau pekan ke-4. Perubahan itu menjadikan Persiraja harus melakoni laga tandang menghadapi PS Tira Persikabo di Bogor.
Jangan sampai pemain kehilangan semangat. Istilahnya, mereka tidak nglokro dan harus menjaga performa sampai satu bulan ke depan
Buntutnya tim hanya memiliki waktu persiapan 2 hari. Dengan persiapan yang mepet dan harus pontang-panting, tiba-tiba liga dihentikan lagi. Polri tak memberi izin mengingat pandemi Covid-19 belum menurun.
Perubahan jadwal dan kemudian diakhiri dengan penundaan, menurut Hendri, sedikit banyak mempengaruhi konsentrasi pemain. Pasalnya kondisi psikis pemain sedikit terganggu
"Sebenarnya bukan hanya mengganggu psikis pemain saja tapi juga awak tim lainnya, termasuk pelatih," tutur Hendri di Yogyakarta, Selasa, 29 September 2020.
Persiapan Mepet Persiraja Sebelum ke Bogor
Menurut dia hal yang wajar memang bila kondisi psikis pemain terganggu. Pasalnya, tim baru tiba di kota gudeg ini untuk melakoni Liga 1. Sebagai tim dari luar Jawa, mereka memang harus memindahkan markas di DIY. Di tengah persiapan tim yang pendek setibanya di Yogyakarta karena harus segera ke Bogor, mereka menerima kabar penundaan kompetisi.
“Ya wajar saja bila psikis mereka terganggu. Sebelum berangkat ke Yogyakarta, kami menerima kabar jadwal laga diubah yang menjadikan kami harus pergi ke Bogor melawan PS Tira Persikabo. Lalu kami mendapat kabar penundaan kompetisi sampai satu bulan ke depan," kata Hendri.
"Penundaan ini menjadikan saya, mau tidak mau, harus membenahi psikis mereka lebih dulu. Jangan sampai pemain kehilangan semangat. Istilahnya, mereka tidak nglokro dan harus menjaga performa sampai satu bulan ke depan," ujar dia lagi.
Terkait dengan penundaan kompetisi, Hendri menganggap bahwa hal itu sudah menjadi keputusan federasi. Menurut dia, itu merupakan hak PSSI. Sementara klub-klub peserta kompetisi termasuk Persiraja hanya sebatas mengikuti aturan yang sudah diputuskan.
Baca juga:
Pemain Persiraja Banda Aceh Tes Swab Jelang ke Sleman
Persiraja Banda Aceh Berharap Liga 1 Dilanjutkan
"[Keputusan] itu mungkin yang terbaik dari federasi. Dan mungkin yang terbaik pula bagi pemain di seluruh Indonesia. Kami juga tahu pandemi ini tidak main-main. Di satu sisi ada baiknya, tapi di sisi lain mengganggu persiapan tim," ujar Hendri
Dijelaskan dia, tim pelatih Persiraja akan melakukan koordinasi dengan manajemen terkait menunggu liga pada November. Apakah akan kembali ke Banda Aceh, atau memilih tetap tinggal di Yogyakarta yang notabene menjadi home base tim selama lanjutan Liga 1. []