Edhy Prabowo: Saya Tidak Mudah Melawan Orang Populer

Menteri Edhy Prabowo mengklaim banyak pencapaian yang ia raih selama memimpin KKP, tapi tenggelam dengan popularitas seseorang.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kanan). (Foto: Kolase)

Jakarta- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengklaim Kementeriannya telah mencapai sejumlah prestasi meski publik tak banyak mendengarnya. Ia berdalih kabar pencapaiannya di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tenggelam dengan popularitas seseorang.

"Saya tidak mudah melawan orang populer," kata Edhy Prabowo saat bicara di podcast Deddy Corbuzier, Jakarta, 14 Juli 2020.

Edhy tak menyebut siapa orang populer yang ia maksud. Hanya saja, di media sosial, kebijakannya kerap diperbandingankan dengan pendahulunya di KKP, Susi Pudjiastuti.

Susi merupakan menteri di periode awal Presiden Jokowi yang paling populer dengan kebijakannya menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia. Sedemikian populernya, ia diundang sebagai pembicara utama di forum-forum internasional mewakili pemerintah saat masih duduk di kabinet Jokowi. 

Sementara gue kan nggak suka populer

Tapi kebijakannya itu tak lagi terdengar pada masa Edhy Prabowo. Menteri asal Partai Gerindra ini bahkan membuka keran ekspor benih lobster, sesuatu yang dilarang pada masa Susi memimpin KKP.

Susi yang memiliki 1,8 juta pengikut di Twitter kemudian mengkritik ekspor itu. Setiap cuitnya menjadi menjadi buah bibir di media sosial.

"Sementara gue kan nggak suka populer, gue maunya jalankan tugas, ya tau-tau ada aja hasilnya" kata Edhy. Ia mengklaim sektor perikanan dan ekspornya kini meningkat.

Baca juga:

Edhy membuka keran ekspor dibuka pada 5 Mei 2020. Tak cukup sebulan, Menteri Edhy telah menetapkan 30 perusahaan yang berhak mengekspor bayi lobster.

Dari temuan majalah Tempo edisi 4 Juli 2020, dari 30 perusahaan yang ditetapkan KKP sebagai calon eksportir benur, di antaranya memiliki ikatan dengan pengurus partai. Kebanyakan dari Partai Gerindra.

Dalam PT Agro Industri Nasional (Agrinas), misalnya, ada Sakti Wahyu Trenggono duduk sebagai komisaris utama. Sakti merupakan wakilnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang masih menjabat Ketua Umum Gerindra. Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono dan Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Sudaryono juga duduk sebagai komisaris di Agrinas.

Ada juga PT Bima Sakti Mutiara yang menempatkan Hashim Sujono Djojohadikusumo di kursi komisarisnya. Ia adalah adik Prabowo Subianto. Sementara direktur utamanya Rahayu Saraswati Djojohadikusuo merupakan anak Hashim dan calon anggota dewan 2019-2024 dari Gerindra.[]

Berita terkait
Eks Pemred Tempo Menjawab Isu Terima Duit KKP
Tempo membantah pernah menerima suap dari KKP. Tempo menduga isu dihembuskan sebagai reaksi atas liputan soal ekspor benur.
Dewan Pers Tanggapi Lis Wartawan Terima Duit Istana
Dewan Pers menanggapi beredarnya nama wartawan yang disebut-sebut menerima duit dari Istana untuk jalan-jalan ke luar negeri.
Edhy Ekspor Benur, Susi Pudjiastuti: Tunggu Habisnya
Meski tak lagi duduk di kabinet Jokowi, Susi Pudjiastuti tak segan memberikan masukan untuk pemerintahan khususnya soal laut dan perikanan
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina