Dukungan Desak Polda Jatim Tahan Anak Kiai Jombang

Pengacara korban asusila Palupi Pusparini mendesak Polda Jatim menindak tegas dan segera menahan anak kiai di Jombang berinisial MSA.
Ilustrasi keadilan. (Foto: Pixabay/Tagar)

Surabaya - Ratusan santri akan menggelar aksi di depan Mapolda Jawa Timur, pada Rabu 15 Juli 2020. Aksi dilakukan untuk mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menahan anak kiai di Jombang berinisial MSA, karena telah melakukan pelecehan seksual.

Tim Kuasa Hukum Korban, Palupi Pusparini mengatakan sejumlah santri akan menggelar aksi. Tujuannya supaya pihak kepolisian segera menindak tegas MSA dengan cara menahan, karena selama ini kasus tersebut sama sekali tak tersentuh hukum.

Jadi aliansi kami melihat bahwa pihak penyidik itu terkesan mengulur-ulur waktu, karena proses pelimpahan di Polda itu sejak 15 Januari 2020 tapi hingga sekarang belum ada upaya penahanan terhadap tersangka.

"Jadi sampai saat ini belum jelas bagaimana kelanjutan kasusnya. Bahkan hingga kini, pelaku masih belum ditahan dan masih berkeliaran bebas," ujar Palupi saat dikonfirmasi Tagar, Senin, 13 Juli 2020.

Palupi melihat kasus anak Kiai Jombang sama sekali tak tersentuh hukum. Bahkan, ia menilai penyidik sangat lambat menangani perkara tersebut, padahal sudah ada beberapa korban yang melapor.

"Jadi aliansi kami melihat bahwa pihak penyidik itu terkesan mengulur-ulur waktu, karena proses pelimpahan di Polda itu sejak 15 Januari 2020 tapi hingga sekarang belum ada upaya penahanan terhadap tersangka," kata dia.

Sementara itu, Palupi melihat pada Febuari pernah ada upaya tindakan penjemputan di pondok tersebut. Namun, setelah itu tidak ada tindakan yang jelas.

"Ini subjektif ya, meskipun di Februari itu pernah ada upaya itu namun gagal," ujar dia.

Palupi juga berfikir kinerja Polda Jatim cukup lambat dalam menangani kasus ini. Dia ingin kasus ini segera ditangani agar pelaku mendapatkan hukuman sesuai dengan perbuatannya.

"Ini kita lihat mengapa pekerja kepolisian sama saja dengan kerja di Polres kemarin. Padahal kita tahu Polda merupakan institusi yang kuat dan memiliki pengaruh lebih besar, tetapi mengapa justru kami melihatnya justru mengolor-olor," ucap dia.

Aksi damai Rabu besok, menurut Palupi akan diikuti ratusan massa. Tak hanya dari Jombang, ia mengatakan ada sejumlah massa dari Surabaya yang juga terketuk untuk bergabung.

"Awalnya memang dari Jombang, Aliansi Kota Santri memang dari Jombang. Kemudian dukungan ini mendapatkan respon yang cukup baik dari teman-teman di Surabaya," kata dia.

Sementara itu, aksi ini juga akan menerapkan protokol pencegahan Covid-19, terlebih Surabaya masih menjadi zona merah. Palupi mengatakan pihaknya siap menerapkan protokol kesehatan.

"Pasti, pemakaian masker pasti bisa kita lakukan. Kemudian jaga jarak akan kita upayakan. Artinya dalam melakukan aksi damai besok di Polda itu kita akan menerapkan protokol pencegahan Covid-19," ucap dia. []

Berita terkait
Kejati Kembalikan Kasus Asusila Anak Kiai Jombang
Kejati Jatim mengembalikan berkas kasus asusila anak Kiai di Jombang ke Polda Jatim karena dianggap P18 atau belum lengkap.
Korban Asusila Kecewa Pemeriksaan Anak Kiai Jombang
Kuasa hukum korban, Nun Suyuti mengaku kecewa polisi memeriksa anak kiai di Jombang inisial MSA di rumahnya bukan di Polda Jatim.
Polisi Kesulitan Saksi Kunci Kasus Anak Kiai Jombang
Polda Jatim mencari saksi kunci dari pondok pesantren dalam kasus asusila anak kiaia di Jombang untuk menguatkan bukti yang telah dikantongi.
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.