Dua Tahun Lagi Masih Rugi, PKS Minta BUMN Dibubarkan

Anggota Komisi VI Rafli Kande meminta BUMN yang memicu defisit anggaran APBN alias merugi selama dua tahun ke depan dibubarkan.
Anggota Komisi VI DPR RI Rafli Aceh. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Anggota Komisi VI Rafli Kande menegaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepatutnya tidak mendapat suntikan modal tetapi mendatangkan keuntungan. Bila kenyataan itu terus terjadi Rafli menganjurkan agar perusahaan BUMN yang memicu defisit anggaran APBN selama 2 tahun ke depan dibubarkan.

Komisi VI minta negara tidak boleh lagi berbisnis. Tutup negara berbisnis. Bikin rugi saja.

Hal itu diungkapkan Rafli saat rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR dengan Kementerian BUMN dan Komisaris-Direksi BUMN Bidang Energi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 3 Februari 2020.

"Satu hal lagi saya ingin tetapkan juga, bila dua tahun ke depan BUMN tidak juga menguntungkan, kita bersepakat kita mau usulkan, kita Komisi VI minta negara tidak boleh lagi berbisnis. Tutup negara berbisnis. Bikin rugi saja," katanya.

Dengan nada tegas, Rafli meminta agar pernyataannya tersebut dicatat. Dikatakan dia, jika BUMN masih saja meminta penyertaan modal maka sudah selayaknya perusahaan pelat merah itu ditutup.

"Enggak main-main ini, ini serius. Dua tahun kalau BUMN, ini dicatat. Dua tahun ke depan kalau BUMN tetap masih rugi, tetap masih meminta penyertaan modal, kita meminta seluruh rakyat Indonesia wabil khusus diwakili Komisi VI, negara tidak boleh lagi berbisnis," kata Rafli.

"Tutup BUMN dikelola oleh negara. Enggak ada lagi, apa namanya terserah. Mungkin itu catatan penting ya, nanti saya minta lagi update nya itu," ujarnya.

Rafli juga menyinggung terkait subsidi pupuk Iskandar Muda yang ada di kampung halamannya di Aceh. Dia mengaku kesal soal pembagian subsidi yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Aceh.

"Pupuk Iskandar muda yang di Aceh, kapasitas satu ton produksi hari ini hanya diberi kapasitas produksi cuma 300 ribu ton. Gas kami punya semua punya enggak di kasih. Entah apa urusannya enggak tau saya. Hari ini kebutuhan subsidi pupuk untuk Aceh itu 350 ribu ton. Subsidi pupuk yang di kasih cuma 50 ribu ton. Pabriknya tempat kami, gasnya tempat kami. Gimana rakyat gak mau perang aja bawaannya. Ingat itu, ini catatan penting pak, ini serius," ucapnya.

Selain itu, dia juga meminta PLN agar segera dibangun sumber daya listrik di Aceh agar tidak bergantung lagi kepada Kota Medan, Sumatera Utara dalam pemanfaatan energi.

"PLN saya minta hari ini di bangun di sana. Di barat selatan itu ada sekitar 3000 mega watt sumber listrik dengan sungai. Konsentrasi. Jadi hari ini harus to the points kita membangun negeri ini. Jangan hanya cerita saja open mind, open mind apaan. Yang konkret, bangun Indonesia harus konkret," tutur dia. []

Berita terkait
DPR Kantongi Solusi untuk Sengkarut BUMN Jiwasraya
DPR telah mengantongi masukan dari sejumlah pakar asuransi untuk menyelesaikan kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Karyawan BUMN Rakit Senjata Api Laras Panjang
Polisi dari Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang, Banten, menangkap seorang pria, JAP, di Tegal, Jateng, terkait dengan merakit senjata api
DPR: Penyelesaian Jiwasraya Libatkan BUMN dan OJK
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hatari mengatakan akan mengawal penyelesaian masalah dalam tubuh Jiwasraya dan melibatkan Kementerian BUMN-OJK.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.