Tangerang - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Turidi Susanto, mengecam keras tindak intimidasi terhadap insan pers saat melakukan peliputan kebakaran di gereja Christ Katedral Gading Serpong pada Senin, 27 April 2020.
Saya kira teman-teman jurnalis ini punya fungsi memberitakan kejadian yang terjadi.
Menurut Turidi, fasilitas wartawan yang sedang bertugas dalam peliputan seharusnya diberikan kemudahan. Sebab, tugasnya dalam mencari dan memberikan informasi sangat dibutuhkan oleh publik. Selain itu, insan pers juga dilindungi oleh Undang-undang No. 40 tahun 1999 tentang pers.
"Saya kira teman-teman jurnalis ini punya fungsi memberitakan kejadian yang terjadi, sehingga berita akan baik dan sesuai fakta dilapangan," kata Turidi kepada Tagar, Selasa, 28 April 2020.
Namun, kata dia, sampai kini masih banyak pihak yang menyalah artikan tugas dari wartawan, sehingga kekerasan dan intimidasi terhadap tugas peliputan masih sering saja terjadi belakangan ini.
"Kemarin baru saja intimidasi itu menimpa salah seorang wartawan foto dari Media Indonesia (MI) yang sedang bertugas meliput kebakaran di gereja Christ Cathedral," ujar politisi asal Gerindra itu.
Turidi meminta kepada pihak yang berwajib untuk segera mengusut tuntas terhadap kekerasan yang dialami oleh wartawan MI. Kemudian, mengecam keras atas tindak intimidasi terhadap insan media yang sedang bertugas dilapangan agar hal ini tidak terjadi lagi kepada wartawan lainnya.
"Kaitan masalah kekerasan yang dialami wartawan saya kira itu upaya membungkam kebebasan informasi yang terbuka buat publik, ini harus ada penyelidikan yang tuntas sehingga yang melakukan kekerasan dapat diproses dan diusut tuntas," ujarnya.
Untuk informasi, sebelumnya seorang wartawan foto dari media MI, tertangkap kamera saat petugas dari BPBD sedang dimintai keterangan terkait penyebab kebakaran yang terjadi pada gereja Christ Katedral yang berada di Gading Serpong.
Tiba-tiba terlihat persis dibelakang petugas BPBD, seorang pria dengan tubuh besar mendorong dan meminta untuk menghapus foto serta melontarkan kata kasar kepada seorang wartawan. Peristiwa tersebut berhasil dilerai oleh sejumlah orang yang berada di lokasi kejadian. []