DPR Sentil Kementan: Jangan Direktorat Sentris

Komisi IV DPR RI minta Kementerian Pertanian (Kementan) lebih memperhatikan petani, tidak membuat program kerja berorientasi Direktorat sentris
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin meminta jajaran Kementerian Pertanian untuk membuat program kerja berdasar kebutuhan petani ketimbang berorientasi pada direktorat sentris. (FOto: DPR RI)

Jakarta - Komisi IV DPR RI menyentil kinerja Kementerian Pertanian (Kementan). Kementerian di bawah koordinasi Syahrul Yasin Limpo ini diminta membuat program kerja dengan lebih memperhatikan kebutuhan petani ketimbang berorientasi pada direktorat sentris. 

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin menyatakan Kementan semestinya menyusun program kerja secara menyeluruh yang bermanfaat dan menyasar petani. Hal ini penting karena petani adalah ujung tombak pertanian di Indonesia.

“Agar program-program dilaksanakan jangan berorientasi pada direktorat sentris, sebaiknya kegiatan direalokasikan pada kegiatan berskala nasional ataupun regional. Perencanaan sebaiknya dimulai dari kegiatan yang dibutuhkan oleh petani,” kata Sudin. 

Pesan itu disampaikan Sudin saat membacakan kesimpulan rapat dengar pendapar (RDP) Komisi IV DPR RI dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Momon Rusmono, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 September 2020. 

Agar program-program dilaksanakan jangan berorientasi pada direktorat sentris.

Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan kepada para pejabat eselon I Kementan yang hadir untuk lebih fokus di program bidang pendidikan dan pelatihan vokasi petani. Dengan demikian sumber daya manusia pertanian bisa terus berkembang dan meningkat kualitasnya. 

“Pendidikan dan pelatihan vokasi untuk petani agar dilakukan secara masif, karena diketahui tenaga kerja di sektor pertanian kurang lebih 40 juta orang, namun sektor pelatihan masih sangat kecil," ujar Sudin.

Dalam kesempatan itu, Sekjen Kementan Momon Rusmono menyampaikan realisasi kegiatan Kementan sampai dengan 31 Agustus 2020, yakni sebanyak 56,93 persen dari total anggaran. 

Terkait rencana kerja Kementan tahun 2021, Momon menuturkan instansinya akan berfokus pada komoditas unggulan, seperti tanaman pangan, padi dan jagung. Juga menyasar peningkatan produksi dan kualitas komoditas hortikultura, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat dan florikultura, 

Tak lupa komoditas peternakan, seperti ternak ruminansia dan ungags, komoditas perkebunan, seperti kopi, kakao, karet, kelapa, sagu, lada, pala dan tebu, akan lebih dikembangkan.

Baca juga: 

Bukan tanpa pertimbangan. Sebab, menurut Momon, komoditas-komoditas tersebut masuk komoditas unggulan yang diproyeksikan untuk mewujudkan ketahanan pangan masayarakat Indonesia, 

"Sebagian di antaranya juga diwujudkan untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dan pasar ekspor. Dalam rangka mencapai program unggulan kegiatan ini akan dilakukan peningkatan produksi, nilai tambah dan nilai kualitas yang baik. Pengelolaan dan tanggung jawab akan diberikan kepada ditjen teknis," ucap dia. 

Dari paparan itu, Komisi IV DPR RI akan melakukan pendalaman terhadap sejumlah rencana kerja dan anggaran Kementan secara keseluruhan jajaran direktorat. Lewat pendalaman dan penelaahan lebih detail diharapkan ada output program yang lebih bermanfaat untuk masyarakat, khususnya petani. [] 

Berita terkait
Ironis, Jatim Mengalami Kelangkaan Pupuk Subsidi
Provinsi Jawa Timur mengalami kelangkaan pupuk subsidi, padahal awal Oktober sudah memasuki mutim tanam.
DPR: Kementan Harus Tunjukkan Riset Kalung Anti Corona
Muchamad Nabil Haroen meminta Kementerian Pertanian (Kementan) memperlihatkan kepada publik hasil riset kalung kayu putih atau kalung eucalyptus.
MPR Minta Pengurangan Anggaran Kementan Dikaji Lagi
Ketua MPR, Bambang Soesatyo menyebutkan, refocusing anggaran untuk menghadapi corona dengan mengurangi anggaran Kementan perlu dikaji ulang.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.