Ironis, Jatim Mengalami Kelangkaan Pupuk Subsidi

Provinsi Jawa Timur mengalami kelangkaan pupuk subsidi, padahal awal Oktober sudah memasuki mutim tanam.
Provinsi Jawa Timur mengalami kelangkaan pupuk subsidi. "Ironisnya lagi, awal Oktober mendatang sudah memasuki musim tanam," kata Anggota Komisi B DPRD Jatim, Subianto, Rabu, 9 September 2020. (Foto: Tagar|Adi Suprayitno).



Surabaya - Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengalami kelangkaan pupuk subsidi. Ironisnya lagi, awal Oktober mendatang sudah memasuki musim tanam, baik padi, jagung ataupun tebu.

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Subianto mengatakan, selama ini Jatim merupakan lumbung pangan. Pupuk sangat dibutuhkan untuk bercocok tanam.

Jumlah alokasi pupuk subsidi Provinsi Jatim semula 1.349.594 ton menjadi 2.267.827 ton atau bertambah 918.233 ton.

Baca Juga: SK Pupuk Subsidi Potensi Timbulkan Gejolak di Petani

Subianto mengaku hingga saat ini Jatim masih kekurangan pupuk 650 ribu ton. Demi menjaga stok dan masyarakat dapat bertani, DPRD berharap semua kios se-Jatim memenuhi pupuk non subsidi, meskipun harganya mahal.

"Ketika petani beli harus ada. Tapi, kita melihat kondisi saat ini, sambatnya petani luar biasa di daerah. Namun banyak komoditas yang harganya turun," kata Subianto, di Surabaya, Rabu 9 September 2020.

Politisi asal Demokrat tersebut menyebut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim telah berkirim surat pada 9 Juli lalu ke Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian. Pemerintah telah menerbitkan Permentan Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permentan No 01 tahun 2020 tentang Alokasi dan Harga eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2020.

"Jumlah alokasi pupuk subsidi Provinsi Jatim semula 1.349.594 ton menjadi 2.267.827 ton atau bertambah 918.233 ton," paparnya.

Subianto menjelaskan, awal tahun 2020 Kementan sudah memangkas pupuk subsidi sebesar 55%. "Tapi, Alhamdulillah atas perjuangan kita semua, itu sudah terealisasi 900 ton," tuturnya.

Subianto menegaskan, hingga saat ini surat dari Dinas Pertanian belum ditindaklanjuti. Padahal, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah menyampaikan bahwa akan memberi subsidi pupuk tambahan sebesar Rp 3,14 triliun. "

"Pak Mentan (Syahrul Yasin Limpo)  juga sudah berkomentar bahwa subsidi ditambah Rp 3,14 triliun. Artinya, alokasi pupuk sudah ditambah. Namun, sampai saat ini belum juga ada. Jadi kita akan terus memperjuangkan nasib petani agar alokasi pupuk segera terpenuhi untuk Jatim," paparnya.

Memasuki musim tanam, Komisi B akan menemui Menteri Pertanian untuk memastikan kebutuhan pupuk di Jatim terpenuhi. Jika pupuk belum disuplai, ia khawatir akan terjadi gejolak.

Simak Pula: Mentan Jamin Stok Pupuk Bersubsidi di Musim Tanam II

"Kita berpikir, yang pertama mendekati pilkada, kalau masalah pupuk tidak terpenuhi itu akan terjadi gejolak sosial. Ini yang harus kita kawal bersama-sama,"  ucap Subianto. []

Berita terkait
Pupuk Kujang Siap Salurkan Pupuk Subsidi Petani di Jawa Barat
PT Pupuk Kujang memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi jelang musim tanam kedua di tahun 2020 pada Oktober mendatang.
Petani Tembakau di Rembang Kekurangan Pupuk Subsidi
Petani tembakau di Rembang mengeluhkan kuota pupuk subsidi yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Kinerja Positif 2109, Pupuk Indonesia Setor Rp 8,17T
PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan performa keuangan positif sepanjang 2019 di atas Rencana Kerja Anggaran Perusahaan.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.