Diterjang Angin, Sekolah di Bantaeng Butuh Donasi

Sekolah yang roboh di Kabupaten Bantaeng, kini membutuhkan donasi agar bisa dibangun kembali.
Gedung sekolah MTs Nurul Al-ihsan yang rata dengan tanah akibat diterjang angin di Bantaeng. Sekolah butuh bantuan untuk membangun kembali gedung. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Bangunan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Al-ihsan yang roboh usai diterjang angin kencang akan segera dibangun kembali. Hanya madrasah di Kabupaten Bantaeng ini berharap bantuan atau uluran tangan dari pihak lain. Apalagi, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten memiliki keterbatasan anggaran. 

Sekolah madrasah yang terletak di Erasayya, Desa Bonto Tiro, Kecamatan Sinoa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan itu luluh-lantak setelah diterjang angin kencang, Rabu 23 Oktober 2019. Akibatnya bangunan roboh sehingga tidak bisa digunakan lagi untuk kegiatan belajar mengajar. 

Meski mengalami kehancuran, Kepala Sekolah Baharuddin memastikan kegiatan belajar mengajar tidak terganggu. Namun siswa harus belajar di masjid karena tidak ada lagi ruang kelas. 

Hanya saja, kami mengalami keterbatasan anggaran sehingga belum mampu memenuhi segala kebutuhan pembangunan kembali gedung sekolah. Jadi tetap dibutuhkan partisipasi masyarakat dan donatur lain untuk membantu pembangunan

Kondisi sekolah sangat menyedihkan dan butuh uluran tangan untuk bisa dibangun kembali bangunannya. Pemerintah melalui Kementerian Agama sesungguhnya berupaya membantu pembangunan kembali gedung sekolah. Namun keterbatasan anggaran menjadikan pembangunan infrastruktur sekolah belum bisa berjalan maksimal.

"Untuk pembangunan fisik, tentu ini menjadi tanggung jawab bersama pihak yayasan sebagai pemilik dan pendiri madrasah bersama pemerintah, termasuk Kemenag," tutur Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Bantaeng, Muhammad Yunus saat meninjau sekolah, Jumat, 25 Oktober 2019.

"Hanya saja, kami mengalami keterbatasan anggaran sehingga belum mampu memenuhi segala kebutuhan pembangunan kembali gedung sekolah. Jadi tetap dibutuhkan partisipasi masyarakat dan donatur lain untuk membantu pembangunan," kata Yunus.

Bantuan dari masyarakat atau donatur sangat diharapkan untuk pembangunan gedung. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar di madrasah kembali normal. 

Pasalnya akibat dari terjangan angin kencang, bangunan kelas dan kantor MTs rusak total. Ini karena bangunan hanya terdiri dari seng dan triplek sehingga terangkat oleh angin. Kejadian itu menyisakan pondasi dan kursi serta meja belajar.

Akibatnya sebanyak 37 peserta didik dan 18 guru tidak bisa melangsungkan proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan itu dipindahkan ke masjid yang letaknya tak jauh dari sekolah.

"Untuk sementara, anak-anak belajar di masjid dulu sampai semua pulih kembali," kata Baharuddin, Kepala Sekolah (MTs) Nurul Al-ihsan. 

Bahar, sapaannya, berharap segera membangun kembali sekolah. Selain bantuan dari yayasan dan pemerintah, dirinya berharap donasi dari masyarakat. []

Baca juga:

Berita terkait
BNPB Simulasi Tanggap Darurat di Bantaeng
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, menyasar Kabupaten Bantaeng untuk melakukan simulasi penanggulangan bencana 2019.
Formasi CPNS Bantaeng Segera Diumumkan
BKPSDM Kabupaten Bantaeng bakal mengumumkan informasih mengenai formasi CPNS tahun 2019 di Kabupaten Bantaeng.
Pengayuh Becak di Bantaeng Sukses Sarjanakan Anak
Kisah Bakri seorang pengayuh becak di Bantaeng, Sulawesi Selatan, berhasil menguliahkan anaknya hingga lulus. Ini cerita perjuangannya.
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.