Dairi - Minggu, 19 Januari 2020, beredar video di media sosial, seorang wanita paruh baya, tampak diinterogasi warga, di Jumala, Desa Pegagan Julu II, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Wanita itu tampak menggunakan kaus dengan perpaduan warna orange dan biru. Bercelana pendek, rambut sebahu. Tampak darah di wajahnya. Diinterogasi warga tentang alamat, wanita itu menyebut Sampang.
Akun Leny Chipudant Girsang di Facebook, pengunggah video itu menuliskan, ditemukan seorang wanita diduga penculik anak. Dimassa (dipukuli-red) lalu mengaku masih punya teman tiga laki-laki yang belum ditemukan.
Unggahan itu dibagikan netizen, menjadi perbincangan di media sosial, dengan beragam tanggapan.
Beberapa akun, menaggapi unggahan itu, merespons dengan kekhawatiran atas keselamatan anak-anak mereka di kemudian hari.
Sementara akun atas nama Santi Hutagaol menyebut "Molo dang sala au, boru Juntak do on, sian Parsuratan na adong do hurang-hurang ni on. Di onan Sampang do jabunion, jonok kon tu Panglon Bulan (Kalau tidak salah, boru Juntaknya ini, dari Parsuratan yang adanya gangguan kejiwaannya. Di pajak Sampang rumahnya, dekat ke Panglon Bulan)," tulisnya.
Wanita dengan gangguan kejiwaan, memasuki desa tersebut, kemudian diteriaki oleh masyarakat sebagai penculik anak
Menanggapi peristiwa yang menjadi perbincangan masyarakat itu, Kasubbag Humas Polres Dairi, Iptu Donny Saleh dalam keterangan persnya, Senin 20 Januari 2020, membenarkan, wanita yang dipukuli warga itu, mengidap gangguan kejiwaan.
Disebut, berita bahwa wanita itu diduga penculik anak, tidak benar. "Cerita sebenarnya adalah, ada seorang wanita dengan gangguan kejiwaan, memasuki desa tersebut, kemudian diteriaki oleh masyarakat sebagai penculik anak,"kata Donny.
Karena isu itu, warga pun melakukan penganiayaan. "Kemudian masyarakat melakukan penganiayaan terhadap wanita tersebut, sehingga wanita tersebut mengalami luka-luka," tambahnya.
Berselang, wanita itu pun dibawa oleh masyarakat bersama petugas kepolisian dari Polsek Sumbul yang menjemput, ke Puskesmas Sumbul untuk memperoleh perawatan.
Dalam keterangan pers itu, Donny mengimbau kepada masyarakat, agar tidak mudah terprovokasi dengan hal-hal yang belum tentu positif, belum tentu kebenarannya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat sekalian agar kiranya kita bijak memakai media sosial, tidak men-share berita-berita yang belum tentu positif, belum tentu benar," kata Donny mengakhiri.[]