Dinsos NTB Akui Lalai Berikan Sembako Tak Layak

Dinas Sosial Provinsi NTB segera menarik bantuan sosial berupa 40 paket sembako yang tidak berkualitas baik yang sudah dibagikan ke warga.
Penyerahan bantuan paket sembako kepada pengurus Pertuni NTB (Foto: Tagar/Dok. ist)

Mataram - Dinas Sosial Provinsi NTB segera menarik bantuan sosial berupa 40 paket sembako yang tidak berkualitas baik. Bantuan itu sebelumnya diserahkan kepada perwakilan pengurus Persatuan Tuna Netra (Pertuni) Mataram pada 31 Maret lalu.

"Kita sudah mengecek kembali stok sembako di gudang Dinas Sosial (Dinsos) NTB, dan memastikan menarik sembako berkualitas kurang baik dan menggantinya dengan paling baik," kata Kepala Dinas Sosial NTB, T Wismaningsih Drajadiah dalam keterangan persnya, Senin 13 April 2020 malam.

Apapun alasannya, bantuan makanan atau Sembako yang diberikan ke masyarakat harus berkualitas baik. Tidak kadaluarsa. Ini harus diperhatikan sekali.

Wismaningsih mengakui ada kelalaian pihaknya sehingga sedikitnya ada 40 paket sembako yang diberikan kepada Pertuni Mataram, kualitas tidak baik. Stok sembako di gudang Dinsos NTB saat ini tersisa stok bantuan bulan Desember 2019. Ini seharusnya tidak boleh didistribusikan.

"Memang Pertuni meminta bantuan sembako untuk anggotanya. Namun kami sudah beritahu bahwa stok yang ada stok lama, kurang baik. Tapi apapun itu, sembako yang sempat diberikan 31 Maret tersebut, akan ditarik atau diganti," ucapnya.

Sebelumnya, Pemprov NTB mengingatkan seluruh jajarannya untuk memperhatikan kualitas bahan pokok atau produk bantuan sosial yang akan diberikan kepada masyarakat.

"Apapun alasannya, bantuan makanan atau Sembako yang diberikan ke masyarakat harus berkualitas baik. Tidak kadaluarsa. Ini harus diperhatikan sekali," kata Wakil Gubernur NTB, Siti Rohmi Djalilah.

Sembako bantuan Dinsos NTB sempat diberikan petugas gudang bantuan Dinsos NTB ke para anggota Pertuni Mataram. Bantuan 40 paket Sembako tersebut berisi gula, beras, minyak goreng, mie instan dan garam.

Sementara itu, sebelumnya secara terpisah, para penyandang disabilitas itu meminta persoalan kualitas bantuan yang tak layak konsumsi itu menjadi catatan dan diperhatikan serius oleh Pemprov NTB.

“Iya benar, penerima bantuan sudah sampaikan bahwa ada beras yang berkutu dan mie instan rata-rata expired. Ini kami sayangkan,” kata Ketua Pertuni, Fitri Nugraha Ningrum menjawab wartawan di Mataram, Senin, 13 April 2020.

Fitri menyebut jumlah anggota Pertuni saat ini tercatat sekitar 400 jiwa dan tersebar di seluruh kabupaten dan kota di NTB. Ia berharap, pemerintah memperhatikan persialan sosial dan ekonomi para penyandang disabilitas yang terdampak kebijakan akibat mewabahnya virus Corona.

“Mereka umumnya tidak bisa bekerja, dan tetap stay di rumah. Harusnya mereka ini menjadi prioritas pemerintah juga,” harapnya. []

Berita terkait
Pemprov NTB Dinilai Hanya Fokus Data Pasien Corona
Direktur Lembaga Sosial dan Politik M16 NTB menilai, penanganan Covid-19 di NTB hanya fokus pada sebaran pandemi. Tanpa langkah pencegahan.
Pasien Positif Corona di NTB Bertambah Menjadi 37
Kasus pasien positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah menjadi 37 orang.
Dua Warga Lombok Barat NTB Positif Virus Covid-19
Dua warga dari Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dinyatakan positif mengidap Covid-19.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.