Dinkes Kudus Lakukan Imunisasi di Tengah Covid-19

Dinas Kesehatan Kudus tetap melakukan imunisasi di tengah pandemi Covid-19 adalah untuk meningkatkan data tahan tubuh bayi.
Dinas Kesehatan Kudus melakukan imunisasi terhadap balita di tengah pandemi Covid-19. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus membeberkan sejumlah fakta imunisasi di tengah wabah virus corona atau Covid-19. Dari perubahan pelaksanaan imunisasi hingga stok vaksin dengan gamblang diungkapkan.

Staf Epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Ali Muhtadi mengatakan sejak merebaknya virus corona, Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan imunisasi di masa pandemi virus corona

Surat ini telah kami tindak lanjuti dengan pembuatan surat edaran ke puskesmas.

Bayi seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap tetap dikejar imunisasinya dengan pelaksanaan yang disesuaikan dengan kebijakan daerah terkait penanganan Covid-19.

"Surat ini telah kami tindak lanjuti dengan pembuatan surat edaran ke puskesmas. Intinya tetap dilakukan imunisasi sesuai kebijakan Pemkab Kudus, tetap melaporkan hasil imunisasi dan pelaksanaan pekan bulan imunisasi dunia pada 24 April mendatang," ujar dia.

Ali mengatakan surat edaran dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus ini telah direspon dengan baik oleh puskesmas. Dengan membuat antrean di luar gedung puskesmas lokasinya terpisah dengan tempat antrean pengunjung pelayanan kuratif.

"Dari puskesmas yang menjadwalkan waktu imunisasinya. Itu pun jumlah kunjungannya tidak boleh lebih dari 20 orang per kegiatan," kata dia.

Tidak hanya itu, social dan physical distancing juga wajib diterapkan pada kegiatan imunisasi. Seperti pengaturan jarak antar warga membawa bayinya imunisasi, penggunaan masker bagi bayi maupun orang tua.

"Untuk posyandu sementara off, termasuk layanan imunisasi di posyandu. Pelayanan imuniasi kami arahkan ke puskesmas" katanya.

Selain puskesmas, masyarakat bisa mengimunisasikan bayinya ke rumah sakit maupun klinik bersalin. Pada masa pandemi Covid-19, Ali mengaku terjadi penurunan jumlah bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap.

Secara rinci, dia menyebutkan ada 1.216 bayi yang menuntaskan imunisasi dasar lengkap pada Januari atau sekitar 8 persen dari total bayi di Kabupaten Kudus. Lalu di Februari ada 1.304 bayi atau 8,6 persen. Pada Maret angkanya merosot menjadi 1.120 bayi atau 7,4 persen.

Sementara untuk bayi baru yang melakukan imunisasi dasar lengkap di Januari ada 1.201 dengan presentase 7,8 persen. Kemudian di Februari ada 1.241 atau 8,2 persen. Pada Maret terjadi penurunan yang cukup besar menjadi 1.003 bayi atau 6,5 persen.

"April ini kami perkirakan akan mengalami penurunan lagi," kata dia.

Meski jumlahnya kian menurun, Ali mengatakan pihaknya akan melakukan upaya aktif pelengkapan imunisasi dasar lengkap atau backlog fighting dan sweeping kepada para bayi di Kudus sesuai dengan status imunisasinya.

Walaupun agak telat mendapatkan imunisasinya, pihaknya berharap mereka tetap mendapatkan kekebalan yang bermakna dari Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Seperti polio, hepatitis B, difteri, campak dan tetanus.

Selain pelaksanaan imunisasi yang mengalami perubahan. Distribusi vaksin juga mengalami ketersendatan di masa pandemi Covid-19 ini. Sejumlah vaksin di Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, kini mulai menipis. Stok yang ada kata Ali hanya cukup untuk mememnuhi permintaan imunisasi hingga akhir April.

"IPV kosong mulai bulan Oktober 2019 lalu. BCG tanggal 8 April lalu dapat 200 ampul saja, cukup untuk dua pekan ke depan saja. MR stoknya diperkirakan akan habis di akhir April mendatang. Polio Pentavalen dan HB 0 stoknya cukup aman," kata dia.

Untuk itu, pihaknya berharap pengiriman vaksin bisa kembali lancar. Mengingat vaksinasi sangat dibutuhkan guna memberikan kekebalan pada generasi penerus dari PD3I. []

Berita terkait
DPRD Kudus Pertanyakan NIK Penerima Bansos Covid-19
DPRD Kudus meminta Pemkab Kudus benar-benar melakukan validasi data agar bantuan sosial terdampak Covid-19 benar-benar sampai ke warga membutuhkan.
Desa Demangan Pelopor Kampung Siaga Corona di Kudus
Kapolres Kudus menilai Desa Demangan Kudus sebagai desa paling siap menerapkan desa siaga virus corona.
Kronologi Pencarian Fatkhul Faela Sofa di Kudus
Fatkhul Faela Sofa remaja berusia 17 tahun ditemukan meninggal. Ia tenggelam di Bendungan Logung Kudus. Begini kronologi dua hari mencarinya.