Diduga Langgar Etika, Wali Nagari di Solok Didemo

Seorang Wali Nagari di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dituntut mundur karena diduga melanggar etika.
Sejumlah masyarakat berdemonstrasi ke kantor Wali Nagari Kinari, di Kabupaten Solok. (Foto: Tagar/Istimewa)

Solok - Puluhan masyarakat Nagari Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat unjuk rasa ke kantor wali nagari setempat. Mereka menuntut wali mundur dari jabatannya karena diduga berselingkuh dengan seorang perempuan yang masih menjadi istri orang lain.

Masyarakat merasa prosesnya terlalu lama, mungkin tidak sabar menunggu maka terjadi kejadian itu.

Camat Bukit Sundi Efyardi membenarkan aksi demonstrasi di kantor Wali Nagari Kinari itu. Menurutnya, masyarakat menuntut wali nagari diberhentikan dari jabatannya.

"Benar ada kejadian itu, namun saat ini keadaan sudah terkendali setelah diadakan pertemuan dengan pemuka masyarakat, adat dan agam setempat," katanya saat dihubungi Tagar melalui sambungan seluler, Kamis, 4 Juni 2020.

Efyardi mengatakan masyarakat menuntut wali nagari berinisial Y untuk mundur lantaran dia diduga kepergok sedang berselingkuh dengan salah seorang istri warga yang tak lain stafnya sendiri.

Peristiwa itu terjadi jauh sebelum bulan Ramadan 1441 Hijriyah dan juga telah dilaporkan ke pihak Pemkab Solok. Saat ini, Y masih menjalani proses pemeriksaan di Inspektorat Kabupaten Solok.

"Masyarakat merasa prosesnya terlalu lama, mungkin tidak sabar menunggu maka terjadi kejadian itu. Sekarang sedang diproses di Inspektorat, pemeriksaan sedang berlangsung, jika hasilnya sudah keluar dilihat apa rekomendasi dan tindak lanjut yang bisa dipedomani," katanya.

Meredam aksi masyarakat, kata Efyardi, wali nagari Y diminta bekerja di rumah. Pihaknya juga tidak memberikan pengamanan khusus di kantor wali nagari setelah adanya pertemuan dengan unsur kecamatan, TNI-Polri, tokoh adat, agama dan pemuka masyarakat setempat.

"Pelayanan publik tidak boleh terganggu, tidak boleh terhalang. Maka untuk memenuhi tuntutan mereka sementara ini dia tidak boleh masuk kantor, karena tingkat kepercayaan masyarakat sudah tidak ada lagi. Perangkat nagari tetap berjalan, tetap buka seperti biasa," katanya.

Sementara itu, Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo juga membenarkan bahwa persoalan itu sedang diproses Inspektorat.

"Sebelumnya saya sudah bertemu dengan unsur pemuka masyarakat setempat, saya sudah minta mereka menyerahkan penyelesaiannya kepada Pemkab. Saya harap masyarakat tetap tenang dan para tokoh ini berjanji akan menjaga kondusifitas masyarakat," kata Gusmal dalam keterangan tertulisnya.

Gusmal menilai, masyarakat nagari Kinari tidak sabar dan belum memahami proses yang berjalan di Pemkab sehingga mengambil jalan untuk berdemo.

"Saya bisa memahami karena baru sampai di sana pemahaman masyarakat, namun demikian kami tetap akan menyelesaikan proses pemeriksaannya," tuturnya. []



Berita terkait
Bupati Solok Bakal Lapor Penyebar Naik Gaji Pejabat
Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo membantah soal kenaikan tunjangan pejabatnya di tengah wabah Covid-19.
Corona, Pejabat Pemkab Solok Heboh Naik Tunjangan
Kabar kenaikan tunjangan jabatan pejabat Kabupaten Solok di tengah pandemi Covid-19 membuat heboh.
Dua PDP Covid-19 Asal Solok Meninggal Dunia
Dua pasien dalam pengawasan Covid-19 di Kabupaten Solok meninggal dunia.