Desa di Sumut, Listrik Belum Ada Tapi Narkoba Ada

Masih ada desa di Sumatera Utara belum dialiri listrik PLN, namun anehnya justru narkoba yang duluan masuk. Ini penyebabnya.
Hinca Panjaitan, anggota DPR RI ketika berada di Mapolda Sumatera Utara (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Masih ada desa di Sumatera Utara (Sumut) yang belum masuk aliran listrik (PLN), tapi anehnya, meski belum masuk listrik, namun narkoba sudah ada disana. Desa tersebut adalah Desa Adiankoting, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara.

Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Panjaitan ketika mengunjungi Mapolda Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja, KM 10,5 Medan, Selasa 26 November 2019.

"Iya, ada desa yang belum masuk listrik tapi narkoba sudah masuk dan banyak disana, nama desanya Adiankoting, Tapanuli Utara," kata Hinca.

Hinca dan tim pernah turun ke Desa Adiankoting, ini menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Utara, sudah darurat narkoba. Dia menyarankan agar pemerintah dan petugas yang berwajib mengambil cara baru untuk mengatasi penyalahgunaan narkoba.

"Kita tahu angka korban penyalahgunaan narkoba sangat besar, polisi menangkap bandar, korban juga banyak yang harus direhabilitasi, banyak yang sudah keluar dari rehabilitasi tapi masih juga menggunakan narkoba itu," ungkap Hinca.

Iya, ada desa yang belum masuk listrik tapi narkoba sudah masuk dan banyak disana.

Cara baru menurut Hinca akan menjadi solusi, adalah minum tuak asli dengan secukupnya.

"Menteri kesehatan juga mengumumkan bahwa ada terapi kearifan lokal, itu suatu kreatif wisata. Saya melihat di Provinsi Sumatera Utara ini ada banyak, kearifan lokal itu adalah minum tuak, jadi minum tuak adalah cara untuk mengurangi, tapi minum tuak yang asli, dan minum seperlunya, itu merupakan terapi bagi korban pengguna narkoba, itu sudah saya lalukan riset dan wawancara dengan mantan pengguna narkoba," kata Hinca.

Penegasan Hinca, minum tuak asli agar tidak berlebihan, karena berlebihan juga akan menghasilkan suatu yang kurang baik. Misalnya minum obat berlebihan akan mengakibatkan kelebihan dosis.

"Minum seperlunya ambil manfaatnya, disitu poinnya, kita punya banyak sekali tempat jualan itu dan bisa membantu negara membuat terapi bagi korban narkoba. Selain itu, ada 18 orang mantan pengguna narkoba yang saya wawancara mengaku bahwa kena narkoba akan membuat galau, pikiran tidak karuan, tidak bisa tidur dan cenderung melakukan kejahatan. Jadi obat itu adalah tuak, bisa membuat orang tidur dan galau pun hilang," ujar Hinca, yang juga anggota DPR RI dari Partai Demokrat tersebut. []

Baca juga:

Berita terkait
Kapolda Sumut Larang Anggota Pamer Kemewahan
Kapolda Sumatera Utara siap menjalankan aturan yang telah dikeluarkan oleh Kapolri, perihal larangan pamer kemewahan.
Belasan Bandar Narkoba Sumut Diancam Hukuman Mati
Polda Sumatera Utara mengamankan 163 kilogram narkoba jenis sabu. Sejumlah tersangka diancam hukuman mati.
Wagub Sumut Ikut Ngebut di DanauToba Rally 2019
Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, atau yang akrab disapa Ijeck, turut serta sebagai peserta Danau Toba Rally 2019.