Dermolo, Desa Pengasap Ikan di Hutan Karet Jepara

Dermolo adalah nama sebuah desa di tengah hutan karet di Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Di sini lahir banyak pengasap ikan.
Seorang penjual ikan asap dari Desa Dermolo, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 20 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Padhang Pranoto)

Jepara - Dermolo adalah nama sebuah desa yang terletak di tengah hutan karet di Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Meski letaknya jauh dari laut, namun ikan asap menjadi komoditi andalan kampung berpenduduk 5.000 jiwa itu.

Uniknya, lokasi pengasapan ikan tidak dekat dengan laut dan berada di pinggiran hutan. Jika memasuki desa ini dari jalan raya Bangsri-Kembang, pengunjung akan disambut sebuah patung ikan cucut berukuran besar.

Setelahnya, deretan pepohonan karet dan jati sepanjang sapuan mata. Di sela-sela itu, terdapat bedeng-bedeng yang penuh tumpukan kayu dan menguarkan bau asap.

Beberapa orang perempuan dan laki-laki, nampak sibuk menata potongan-potongan ikan di atas tungku. Sementara yang lain, sibuk mengibaskan kipas guna menghalau bibit api membesar mengenai daging ikan agar tak gosong.

Ketika Tagar menyambangi, Sarpan, 60 tahun, seorang produsen ikan asap terlihat sibuk mengkoordinasi pekerja-pekerjanya. Menurutnya, saat ini pesanan dari konsumen agak menurun.

"Kan ini habis kurban, jadi orang-orang masih kenyang dengan daging, jadinya penjualannya (ikan asap) agak sedikit menurun," tuturnya, Selasa siang, 20 Agustus 2019.

Ia mengatakan setiap hari bisa memproduksi sekitar 3000 ikan asap. Ikan yang digunakan bervariasi, mulai dari tongkol, tengkurung hingga belo dan manyung.

Ada yang membuat nugget, sosis, rolade, ada juga ikan asap bumbu Bali, yang nantinya kami harap bisa menjadi referensi masakan ikan asap.

Ikannya diperoleh dari pelabuhan-pelabuhan seperti Juwana di Kabupaten Pati, Bumiharjo, dan Jepara.

Produksi dimulai pada pagi hari. Kemudian para penjaja sayur akan datang siang hari untuk mengedarkan ikan asap ke pasar Kelet dan Bangsri, ataupun ke ibu-ibu rumah tangga yang berbelanja.

Bahkan ikan asap produksinya sampai ke pasar di Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.

Hal serupa dikatakan oleh Halimah, 63 tahun. Ia mengaku sudah 32 tahun menekuni profesi sebagai pengasap ikan.

"Kalau saya sehari tadi baru bikin setengah kwintal (50 kilogram). Kalau biasanya sih sekitar dua kwintal," katanya.

Untuk ikan jenis tengkurung, ia jual dengan harga Rp 5.000 per ekor. Sementara potongan ikan tongkol dijual dengan harga Rp 1.500 per ekor.

Catatan pemerintah Desa Dermolo, di wilayah tersebut tercatat ada 25 perajin yang berprofesi sebagai pengasap ikan. Dari jumlah itu, setiap perajin memiliki sebuah bedeng dengan enam hingga sepuluh pekerja. Adapun, sentra perajin ikan asap berada di wilayah Rukun Warga 06, berbatasan dengan jalan raya dan hutan karet.

Desa DermoloSeorang penjual ikan asap dari Desa Dermolo, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 20 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Padhang Pranoto)

Asal-Usul Ikan Asap

Sekretaris Desa Dermolo, Budi Suparyanto, mengatakan perkembangan perajin ikan asap di wilayahnya pertama kali dipelopori oleh sosok Mbah Malem. Saat itu sekitar tahun 1960-1970, ia seorang yang memulai usaha pengasapan ikan.

Dari usaha itu, ia kemudian menjual ikan asapnya di pasar Guyangan Kecamatan Bangsri. Semakin lama, usaha Mbah Malem kian berkembang. Lalu banyak warga yang kemudian ikut-ikutan berprofesi sebagai pengasap ikan.

"Sekarang, rata-rata yang mengasap ikan berasal dari Dukuh Domplang, di RW 06. Yang melakoni usaha itu pun semakin banyak, kebanyakan masih kerabat atau keturunan dari sosok Mbah Malem. Mereka yang menekuni usaha pengasapan ikan dari sisi ekonomi pun berada dalam taraf menengah," ujarnya.

Budi menambahkan, dulu usaha pengasapan ikan berada di perkampungan. Namun karena dianggap menimbulkan polusi udara, para perajin memindahkan usahanya ke pinggir hutan karet.

Pemerintah Desa Dermolo berencana memindahkan lokasi pengasapan ikan ke tempat yang representatif agar lebih tertata. 

Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Dermolo, Ali Imron, mengaku akan memberdayakan potensi ikan asap melalui kegiatan pariwisata. Hal itu dilakukan dengan lebih dahulu melakukan penataan terhadap lokasi wisata yang dimiliki oleh pemerintah desa.

"Kami kan punya lokasi wisata namanya belik lodho, kan ada sumber airnya sekaligus berada di tengah hutan karet. Nah itu rencananya digunakan sebagai wanawisata kemudian nanti menu kulinernya adalah ikan asap khas Desa Dermolo," tuturnya.

Hal tersebut diakui oleh penanggung jawab Kepala Desa Dermolo, Sutana. Ia mengatakan akan terus menyokong potensi ikan asap untuk terus dikembangkan. Hal itu dengan memromosikan produk ikan asap dalam berbagai kegiatan di Kecamatan Kembang.

"Jika potensi Desa Dermolo dikenal luas, tentu akan mengangkat perekonomian warga. Saya kira akan nyambung dengan program pemerintah satu desa satu inovasi. Produk ikan asap ini bisa dibuat berbagai olahan," ucap Sutana yang juga Camat Kembang itu.

Upaya mempromosikan ikan asap Desa Dermolo juga dilakukan dengan menggandeng siswa-siswi kuliah kerja nyata (KKN) dari Universitas Nahdlatul Ulama Jepara. Sudah tiga kali, universitas itu melakukan Festival Ikan Asap.

Festival ini melombakan kreasi masakan berbahan dasar ikan asap.

Dengan event itu mereka ingin mengembangkan potensi desa, memberi alternatif pengolahan ikan asap selain dibikin bumbu manyung. 

"Tadi ada yang membuat nugget, sosis, rolade, ada juga ikan asap bumbu Bali, yang nantinya kami harap bisa menjadi referensi masakan ikan asap," tutur Dwika, Koordinator Masyarakat Desa KKN Universitas Nahdlatul Ulama 2019. []

Berita terkait
Perempuan-perempuan Pengukir Jepara
Kota Ukir, julukan untuk Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Tercatat 2000 perempuan pengukir di Desa Petekeyan, termasuk Rofiatun dan Maghfiroh.
Gelang Haji, Kreasi Perajin Asal Jepara
Tahukah anda gelang yang dipakai Jemaah Calon Haji (JCH) asal Indonesia dari mana? ternyata gelang tersebut dibuat oleh pengrajin dari Jepara Jawa Tengah.
Tradisi Lomban Kupatan Jepara Diikuti Ratusan Kapal
Sebanyak 158 kapal nelayan ikut pesta laut di Jepara dan diisi larung sesaji kepala kerbau dan lain-lain di Laut Jepara.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.