Derai Air Mata di Pemakaman Prajurit TNI Banyumas

Pemakaman anggota TNI asal Banyumas korban heli jatuh di Papua diwarnai isak tangis keluarga.
Prosesi pemakaman prajurit TNI asal Banyumas korban helikopter jatuh di Papua, Selasa, 18 Februari 2020. (Foto: Tagar/Abdul Wahid)

Banyumas - Kesedihan menyeruak di prosesi pemakaman Sersan Satu (Sertu) anumerta Dita Ilham Primojati, prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) asal Banyumas yang jadi korban jatuhnya helikopter MI-17 di Papua. Air mata berderai, mengiringi jenazah masuk ke liang lahat di tempat pemakaman umum di Desa Kemutug Kidul Kecamatan Baturraden. 

Suasana haru sangat terasa di pemakaman militer yang dipimpin Kepala Bengkel Pusat Penerbangan Angkatan Darat, Skuadron 31 Serbu Semarang, Kolonel Cpn Heri Kriswanto, Selasa, 18 Februari 2020. 

"Kami ikut kehilangan dan turut belasungkawa terhadap almarhum Sertu anumerta Dita Ilham Primojati. Kepada keluarga semoga diberi ketabahan. Dan saya mengajak warga untuk memaafkannya," kata Heri. 

Dalam upacara penghormatan terakhir Sertu Dita Ilham, hadir juga segenap keluarga besar TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara dari Lapangan Udara Wirasaba Purbalingga, anggota Polres Banyumas dan Sekolah Polisi Negara Purwokerto, pramuka, pelajar, aparat pemerintah dan warga Desa Kemutug. 

Kepada keluarga semoga diberi ketabahan. Dan saya mengajak warga untuk memaafkannya.

Isak tangis keluarga dan rekan spontan pecah takala Kolonel Heri Kriswanto membacakan riwayat hidup Dita Ilham hingga akhirnya gugur saat menjalankan tugas pada medio 2019. Bahkan, kakak almarhum, Dita Ibnu Ariandana, nyaris pingsan karena tak kuasa menahan kesedihan usai mengumandangkan azan di depan liang lahat.

Helikopter yang ditumpangi almarhum Dita Ilham sebelumnya terbang dari Distrik Okbibab ke Distrik Oksibil. Dita dan rekan-rekannya tengah bertugas mengirim logistik ke prajurit di pos perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Kemudian dilaporkan hilang kontak karena mengalami kecelakaan di tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. 

Delapan bulan lamanya, posisi jatuhnya heli tak terlacak. Sampai pada Senin, 10 Februari 2020 ada kejelasan dari Kodam XVII Cendrawasih mengumumkan penemuan serpihan MI-17. Sempat mengalami kendala lantaran faktor medan dan cuaca, 12 penumpang heli, termasuk Serda Dita Ilham akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi sudah meninggal dunia. 

Para penumpang heli nahas itu, terdiri tujuh anggota Penerbangan Angkatan Darat dan lima anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan dari Yonif 725 Woroagi, Sulawesi Tenggara

Mereka adalah Kapten Cpn Aris sebagai pilot, Lettu CPN Ahwar sebagai co-pilot, Kapten Cpn Bambang, Serka Suriatna, Pratu Asharul, Praka Dwi Pur, dan Serda Dita Ilham. Sedangkan anggota Yonif 725 Woroagi, yakni Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana. 

"Almarhum (Serda Dita Ilham) bertugas sebagai avionik di Skuadron 31 Serbu Semarang. Selama ini almarhum menjalankan tugas dengan baik," ucap Heri. []

Baca juga: 

Lihat foto:

Berita terkait
Tangis Keluarga TNI Banyumas Sambut Kabar Heli Jatuh
Delapan bulan menunggu, nasib anggota TNI asal Banyumas mulai menemukan titik terang. Ini setelah heli yang ditumpangi ditemukan jatuh di Papua.
Keluarga Korban Heli MI17 Tunggu Jenazah Serda Ikrar
Keluarga korban jatuhnya Helikopter MI17 Milik TNI AD Noreg HA 51 38 bersiap menyambut kedatangan jenazah Serda Ikrar Setia Nainggolan,
Heli Penerbad yang Hilang di Oksibil Papua Ditemukan
Heli MI 17 Penerbad yang jatuh di Oksibil yang dinyatakan hilang sejak 28 Juni 2019 lalu akhirnya ditemukan. Begini kondisinya.
0
Pemerintah AS Siap Batalkan Pinjaman Mahasiswa Senilai 6 Miliar Dolar
AS akan batalkan pinjaman mahasiswa senilai 6 miliar dolar bagi 200.000 peminjam yang klaim bahwa mereka ditipu oleh perguruan tinggi mereka