Tangis Keluarga TNI Banyumas Sambut Kabar Heli Jatuh

Delapan bulan menunggu, nasib anggota TNI asal Banyumas mulai menemukan titik terang. Ini setelah heli yang ditumpangi ditemukan jatuh di Papua.
Orang tua anggota TNI Banyumas menerima kabar kepastian heli yang ditumpangi anaknya, Serda Ilham, jatuh di Papua, Kamis, 13 Februari 2020. (Foto: Tagar/Abdul Wahid)

Purwokerto - Subandi tak kuat menahan tangis saat menerima kabar helikopter TNI MI-17 ditemukan jatuh di Pegunungan Mandala, Papua. Heli tersebut ditumpangi anaknya, Serda Dita Ilham Primojati. 

Subandi mendapat kabar heli jatuh dari Komandan Koramil 02 Baturraden, Banyumas, Kapten Infanteri Budi Hari, Kamis, 13 Februari 2020. Budi Hari mengunjungi rumah keluarga Serda Dita Ilham di Desa Kemutug Kidul, Baturraden. 

Delapan bulan sudah Subandi dan keluarganya tak berkomunikasi dengan Ilham. "Cita-citanya memang menjadi pilot, setelah lulus sekolah penerbangan di Yogyakarta, anak saya memilih masuk TNI," kata Subandi.

DitaI lham adalah putra ketiga dari empat bersaudara hasil pernikahan Subandi dengan Sugianti. Ia termasuk dalam penumpang di heli yang tengah mengirim logistik itu.

Kami selalu berharap yang terbaik agar Ilham bisa kembali berkumpul dan bertugas.

Subandi menceritakan sebelum ditugaskan ke Papua, putranya baru saja menyelesaikan pendidikan bahasa Rusia di Bandung. Rencananya Ilham ditugaskan ke Rusia untuk belajar menjadi kru jet tempur buatan negeri Beruang Merah tersebut.

"Kabarnya TNI bekerja sama dengan Rusia untuk pengadaan pesawat, putra kami termasuk yang akan ditugaskan ke Rusia," ucap dia. 

Nasib berkata lain. Heli yang ditumpangi Ilham jatuh di Papua hilang kontak delapan bulan lalu dan baru diketahui kepastiannya sekarang. "Ini adalah hari ke-231 sejak dikabarkan pesawat heli yang mengangkut logistik itu hilang kontak," tutur Sugianti. 

Terkait dengan nasib Ilham, Sugianti mengaku keluarganya masih menunggu informasi dari tim lapangan di Papua. Ia belum bisa memastikan putranya selamat atau bernasib lain di kejadian tersebut. Yang pasti, keluarga selalu menggelar doa keselamatan untuk Ilham.

"Kami selalu berharap yang terbaik agar Ilham bisa kembali berkumpul dan bertugas," ujar dia.

Kakak Ilham, Ibnu mengatakan orang tuanya sangat terpukul ketika mendengar kabar heli yang ditumpangi adiknya tak terpantau keberadaannya. Namun sekarang situasi batin keduanya relatif lebih stabil.

"Meski sedih tapi saat ini suasana batin keluarga sudah lebih baik, ibu juga sudah beraktivitas mengajar seperti biasa," ucapnya.

Kapten Budi Hari menyampaikan pihaknya selalu berkomunikasi dengan keluarga Ilham sejak heli MI-17 dikabarkan tak terlacak radar. "Kami secara rutin berkomunikasi dengan keluarga sejak dikabarkan pesawat heli MI-17 penyerbu dari Skuadron 31 Penerbad itu hilang," katanya. 

Budi Hari mengaku belum mendapat kabar tentang nasib awak dan penumpang dari helikopter tersebut. "Sampai saat ini masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari tim evakuasi yang sedang menuju lokasi jatuhnya heli. Kami harapkan yang terbaik dan petugas juga bisa segera lakukan evakuasi," ucapnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Senjata Korban Heli Jatuh di Papua Tak Dikuasai OPM
Senjata milik TNI korban jatuhnya heli MI-17 Penerbad yang jatuh di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop Papua, tidak dikuasai OPM.
Medan Terjal Hambat Evakuasi Heli Jatuh di Papua
Proses evakuasi Heli MI-17 Penerbad TNI serta korban yang ditemukan pasca jatuh di Oksibil Papua belum dilakukan karena medan yang sulit
Heli Penerbad yang Hilang di Oksibil Papua Ditemukan
Heli MI 17 Penerbad yang jatuh di Oksibil yang dinyatakan hilang sejak 28 Juni 2019 lalu akhirnya ditemukan. Begini kondisinya.