Sorong - Keluarga Serda Ikrar Setia Nainggolan, korban jatuhnya Helikopter MI17 Milik TNI AD Noreg HA 51 38 yang jatuh di Pegunungan Mandala, Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, tengah bersiap-siap menyambut kedatangan jenazah di rumah duka Jalan Obadiri, Sorong, Papua Barat, Senin 17 Februari 2020.
Almarhum yang merupakan anggota TNI Batalyon Infantri 725 Worowage, Sulawesi Tenggara direncanakan di terbangkan, Selasa 18 Februari 2020 dari Bandara Sentani, Jayapura menuju Bandara Dominic Edward Osok (DEO) Sorong.
Hancur rasanya seorang ibu. Berharap anak kembali dengan baik-baik tapi nyatanya gugur dalam medan perang.
Dua buah tenda sudah di siapkan pihak keluarga beserta kerabat almarhum di depan rumah duka. Ibu Serda Ikrar Setia Nainggolan, Sulistiawati hanya terdiam sambil memegang foto putra bungsunya.
Menurut Sulistiawati, dirinya tidak sempat menemui Serda Ikrar yang berangkat ke tempat tugasnya. Sulistiawati mengaku tidak mendapat firasat atas kepergian putranya. Almarhum sempat meminta dirinya memasak makanan kesukaannya.
“Waktu berangkat, tidak sempat pamit karena saya ada di acara nikahkan anak saya di Sorong Selatan. Dia minta mama masakan saya ikan puri yang pedas-pedas untuk bekal sudah kami siapkan, saya sudah tinggalkan. Hancur rasanya seorang ibu. Berharap anak kembali dengan baik-baik tapi nyatanya gugur dalam medan perang ini, saya tidak tahu mau bicara apa,” ujarnya
Sementara itu menurut Letda INF Marlani, Perwakilan Batalyon 725 Worowage, pihaknya telah bertemu keluarga Serda Ikrar Setia Nainggolan untuk mengatur upacara pemakaman almarhum. Direncanakan, Kata Marlani jenazah setelah di semayamkan di rumah duka akan di makamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wijaya Sakti Sorong.
“Kami dan keluarga sudah persiapkan pemakaman dan persemayaman yang ada di sini. Rencananya besok siang diterbangkan dari bandara Sentani menuju bandara Sorong dan akan dijemput secara militer,” kata Marlani
Sebelumnya, Helikopter MI17 Milik TNI AD Noreg HA 51 38 jatuh di Puncak Mandala, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang pada 12 Juni 2019 dan baru di temukan 14 Februari 2020. []