Densus Sita Empat Bom, Kapolda Riau: Bahan Peledak Ini Sangat Sensitif

Densus sita empat bom, Kapolda Riau: bahan peledak ini sangat sensitif, setara dengan bom yang meledak di sejumlah titik di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang didampingi Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi (kiri) menjelaskan kronologis penangkapan terduga jaringan teroris di Mapolda Riau, Sabtu (2/6/2018) malam. (Foto: Ant/Rony Muharrman)

Pekanbaru, (Tagar 3/6/2018) – Empat unit bom rakitan berdaya ledak tinggi disita Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama dengan Polda Riau dari hasil penggerebekan di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Riau.

"Ada beberapa barang bukti yang dikumpulkan, di antaranya empat bom yang siap untuk diledakkan," kata Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Nandang dalam konferensi pers di Pekanbaru, Sabtu (2/6) malam.

Kapolda menyebutkan, keempat bom tersebut memiliki daya ledak tinggi, setara dengan bom yang meledak di sejumlah titik di Kota Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Selain empat bom rakitan, dia mengatakan, polisi juga turut menyita sejumlah bahan peledak lainnya. “Bahan-bahan peledak ini sangat sensitif,” kata Nandang.

Nandang menyebutkan, bahan peledak dan bom itu sengaja dirakit oleh tiga terduga teroris masing-masing berinisial Z, B, dan K. Ketiganya merupakan alumni perguruan tinggi negeri tersebut masing-masing angkatan 2002, 2004, dan 2005.

Saat ini, kata dia lagi, keempat bom tersebut telah dijinakkan oleh tim Gegana Brigade Mobil Polda Riau. "Sekarang sudah dijinakkan bom tersebut," ujarnya.

Polda Riau sebelumnya telah mengonfirmasi penangkapan tiga terduga teroris dari penggerebekan yang dilakukan Gedung Gelanggang Mahasiswa, Universitas Riau, Sabtu (2/6) siang.

Dari penggerebekan yang melibatkan personel bersenjata lengkap serta turut menurunkan mobil baracuda dan gegana itu, polisi turut menyita sejumlah barang bukti.

Selain bom yang rencananya akan diledakkan di beberapa titik, turut disita senapan angin, busur panah dua buah berikut delapan anak panahnya. (ant/yps)

Berita terkait