Jakarta - Densus 88 Mabes Polri masih melakukan upaya pengembangan untuk mengungkapkan jaringan tiga orang terduga teroris yang tertangkap di Serang, Banten. Menurut Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adisaputra mengatakan, Kepolisian juga sedang mendalami seluruh terduga teroris.
"Terkait jaringan teroris yang mana juga masih dilakukan upaya analisis. Baik berupa karakter kegiatan ataupun pola pergerakan," ucap Asep dalam konferensi persnya, Selasa, 28 April 2020.
Densus 88 juga menangkap satu orang terduga teroris jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Serang Banten
Sebelumnya Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris berinisial HS, AMA, dan ZM. Penangkapan itu dilakukan Senin, 27 April 2020 pukul 11.00 WIB di sebuah kios ikan yang ada di kampung Jalumprit, Waringin Kurung, Serang, Banten.
"Penangkapan ini merupakan pengembangan dari upaya penindakan hukum sebelumnya yang dilakukan oleh Densus 88 dengan menangkap beberapa terduga teroris di Surabaya dan Sidoarjo," ujar Asep Adisaputra.
Dari penangkapan ini, Densus 88 mengamankan barang bukti yang terdiri dari dua unit laptop, dua unit flashdisk, satu unit hard disk, dua buah golok, tiga buah pisau. Satu buah buku berjudul Imam Samudera, tiga buah samurai, dua pucuk senapan angin, satu buah double stick, dan tiga buah busur beserta anak panah.
Camat Waringin Kurung Nanang Supriatna mengaku ada penangkapan terduga teroris di kampungnya.
"Iyah tadi di Kampung Jalumprit Desa Waringin Kurung. Sekitar jam 10.00, barusan beres tadi bada Asar sekitar jam 15.30," ucap Camat Waringin Kurung Nanang Supriatna kepada Tagar, Senin, 27 Apil 2020.
Nanang mengatakan, ketiga terduga teroris yang diamankan, sehari-hari memiliki kegiatan antara lain jualan di warungan, jualan galon, dan jual ikan hias. Diketahui, ketiganya masih ada hubungan saudara dengan salah satu ustaz di Serang.
"Ustaz ini pernah dengan Imam Samudra, jadi dalam pengawasan kita, ketiganya saudara ustaz itu, iyah ada ikatan keluarga satu sama lain. Pengembangan dari Surabaya," ujar Nanang.
Untuk itu, kata Nanang, masyarakat di tengah kondisi seperti ini untuk tidak panik dan tetap waspada.
Sebelumnya, Densus 88 juga menangkap satu orang terduga teroris jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di Surabaya, Jawa Timur. Polisi menyebut terduga teroris tersebut merupaka mantan narapidana (napi).
Baca Juga: Teroris JAD yang Ditangkap di Surabaya Residivis
"Hasil pendalaman dari Densus 88 bahwa tersangka pernah terlibat sebuah tindak pidana umum, kemudian yang bersangkutan menjalankan masa hukuman di lembaga pemasyarakatan (lapas) Madura," kata Asep, Jumat, 24 April 2020.[]