Den Bagus-Ndoro Ayu 'Penunggu' Pendopo Berbah Sleman

Sekilas pendopo di kantor Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, itu biasa saja. Tidak ada kesan seram. Terlebih saat siang hari.
Pendopo Kantor Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (tampak depan). (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Sleman - Sekilas pendopo di kantor Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, itu biasa saja. Tidak ada kesan seram. Terlebih saat siang hari. Hanya bangunan baru dengan warna putih.

Di depan pendopo, gerbang kompleks kantor berwarna putih dengan variasi hijau, seperti menyambut siapa pun yang akan memasuki kompleks kantor kecamatan.

Namun saat berjalan ke dalam, tepat di belakang pendopo, satu pohon asam berukuran tidak terlalu besar, berdiri menempel pada tembok kantor kecamatan.

Konon pohon tersebut dihuni sepasang 'penunggu' yang dikenal dengan nama Den Bagus dan Ndoro Ayu.

Seorang warga setempat, Sukardi, yang mengaku berusia 108 tahun, membenarkan mitos tersebut. Sukardi merupakan mantan tukang kebun di kantor kecamatan tersebut.

Meski usianya sudah lebih dari 100 tahun, Sukardi masih mengingat banyak kejadian yang dialaminya.

Sukardi menjelaskan bahwa dulu dia adalah pejuang yang turut bertempur melawan pasukan Belanda. Menurutnya, puluhan tahun lalu ada penjara yang terletak tidak jauh dari kantor kecamatan tersebut.

Saat itu ada seorang tahanan yang bunuh diri dengan cara menggantung diri pada kusen pintu penjara. Tapi, bukan arwah tahanan itu yang menjadi 'danyang' atau 'penunggu' di tempat itu.

Pernah ada pegawa kantor melihat ular putih jelmaan Den Bagus.

Penunggu BarbahSukardi, mantan tukang kebun dan penjaga kantor Kecamatan Berbah, Sleman. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Kata Sukardi, banyak yang telah mengalami kejadian mistis di sekitar area kantor kecamatan, khususnya di dalam pendopo. Mulai dari bau wangi hingga munculnya sosok ular berwarna putih, yang menurutnya merupakan jelmaan dari Den Bagus.

"Jadi, pernah ada pegawai kantor yang masuk ke pendopo, tapi langsung keluar kembali, karena dia melihat ular putih. Itu jelmaan Den Bagus," ujarnya menggunakan bahasa Jawa halus.

Sambil bercerita, dia mengajak ke bagian belakang rumahnya, yang ternyata tersambung dengan bagian belakang kantor kecamatan.

Sukardi menunjukkan pohon asam yang disebutnya sebagai tempat tinggal Den Bagus dan Ndoro Ayu.

Sosok Den Bagus, kata Sukardi, merupakan makhluk yang 'ndugal' atau nakal. Tapi, meski nakal, Den Bagus tidak pernah 'mengganggu' orang-orang baik. Dia hanya mengganggu orang-orang yang berniat jahat. Jikapun dia menampakkan diri, itu bukan berniat mengganggu.

Selain menampakkan diri dalam wujud ular putih, terkadang Den Bagus juga muncul dalam bentuk kuda jantan besar.

Den Bagus, makhluk yang 'ndugal' atau nakal, tapi iddak pernah 'mengganggu' orang-orang baik.

Penunggu Berbah SlemanPohon asam di Berbah, Sleman, tempat Den Bagus dan Ndoro Ayu bersemayam. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Sementara, sosok Ndoro Ayu, Sukardi enggan menjelaskan secara detail. Menurut Sukardi, dia mengetahui wujud Ndoro Ayu. Hanya saja, Ndoro Ayu sudah berpesan agar dia tidak menjelaskannya pada orang lain.

Sejenak Sukardi terdiam. Tatap matanya menerawang, seolah mengingat beberapa kejadian lain. Lalu, bibirnya kembali berucap, mengisahkan kejadian lain yang dialami oleh warga setempat.

Dengan pipi yang sedikit kempot, dan banyak keriput serta gigi yang sebagian besar sudah tanggal, Sukardi menjelaskan saat seorang warga tidur di pendopo. Waktu tidur, kaki warga tersebut tanpa sengaja menendang pintu pendopo.

Den Bagus merasa terganggu dengan tendangan warga tersebut, sehingga Den Bagus memindahkannya ke halaman depan kantor camat.

"Tempat tinggalnya pindah-pindah. Kadang-kadang di pohon, tapi tidak jarang di dalam pendopo. Nah, Den Bagus marah, jadi orang itu dilempar keluar ke halaman," tuturnya.

Kejadian lain adalah, saat seorang warga pendatang yang berniat melaksanakan hajatan pernikahan. Warga tersebut akan melakukan hajatan di lokasi itu, tanpa meminta izin kepada dirinya selaku wakil dari Den Bagus.

Warga itu menggunakan kuda sebagai kendaraan menuju lokasi. Tetapi setibanya di depan kantor kecamatan, setelah penumpangnya turun, kuda yang ditunggangi tiba-tiba lari.

Hal itu menurut Sukardi, karena kuda tersebut mengetahui, bahwa ada sosok Den Bagus yang tidak suka dengan kehadiran pengantin itu.

"Dalam hati saya bilang, kalau dia nekad masuk, pasti akan mati. Untungnya mereka kemudian meminta izin," tutur Sukardi.

Tempat tinggalnya pindah-pindah. Kadang-kadang di pohon, tapi tidak jarang di dalam pendopo.

Penunggu Berbah SlemanPendopo Kantor Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (tampak belakang). (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Sukardi juga menyatakan, hingga saat ini Den Bagus dan Ndoro Ayu masih tinggal di pohon asam itu. Sehingga, warga yang mengetahui cerita itu, tidak berani masuk atau melintas di situ saat malam mulai menyelimuti.

"Kadang disiram pakai pasir sama Den Bagus," tutur Sukardi.

Tak jauh berbeda dengan kisah Sukardi. Seorang warga yang tinggal tak jauh dari kantor kecamatan, Esti, 45 tahun, menceritakan, dia dan beberapa rekannya pernah mengalami langsung kejadian aneh di pendopo tersebut.

Saat itu Esti menghadiri rapat di pendopo kantor kecamatan. Rapat berlangsung hingga larut malam. Tiba-tiba tercium aroma sate dan beberapa aroma kuliner lain.

"Waktu itu sudah jam 11 malam lebih, tapi rapat belum selesai. Tiba-tiba ada aroma sate, padahal tidak ada penjual sate di situ," ujarnya.

Kejadian lain adalah, saat dua staf kantor kecamatan memasuki pendopo, yang saat itu digunakan sebagai ruang penyimpanan arsip. Keduanya berniat untuk mencari arsip di situ.

Salah satu dari kedua staf itu, secara spontan mengeluhkan bau apek yang ada dalam ruangan.

"Baru saja dia berhenti bicara, tiba-tiba tercium bau yang wangi sekali," lanjut Esti.

Tapi Esti mengaku tidak pernah melihat langsung sosok 'penunggu' pendopo, yang dulu di dekatnya merupakan sanggrahan atau tempat istirahat jenazah dari Surakarta, yang akan dimakamkan di Imogiri. []

Cerita seram lain:

Berita terkait
Kuntilanak Penculik dari Bantaeng Sulawesi Bernama Anja
Menjadi cerita turun-temurun Anja sosok kuntilanak menakutkan di Banteang, Sulawesi Selatan, karena kerap menculik anak kecil selepas magrib.
Cerita Ojek Online Berpenumpang Hantu di Yogyakarta
Banyak ojek online di Yogyakarta yang tertipu dengan orderan fiktif yang ternyata pemesannya adalah hantu. Simak cerita driver ojol berikut.
Tragedi Berdarah Rumah Berhantu di Bantaeng
Di sebuah rumah angker tak berpenghuni di Bantaeng, Sulawesi Selatan, kabarnya sempat terjadi tragedi berdarah, saat suami memenggal istrinya.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.