Jakarta - Bentrokan antara aparat keamanan dengan para pedemo penolak Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker) masih terjadi di Simpang Harmoni, Jakarta Pusat.
Dari pantauan Tagar, hingga sekitar pukul 20.30 WIB, bentrokan masih terus terjadi. Para demonstran pun masih tetap bertahan dan mencoba menerobos aparat keamanan dengan melempari batu dan kayu.
Sudah hampir seribu yang kita amankan, itu adalah anarko-anarko itu, perusuh-perusuh itu.
Baca juga: Mau Demo di Jakarta, Pelajar Tangerang Kepergok Bawa Gorila
Aparat keamanan pun membalasnya dengan menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa guna memukul mundur massa yang terbagi di arah Harmoni-Kota, arah Jalan Veteran, dan terakhir Jalan Suryapranoto.
Selain menembakan gas air mata, nampak sejumlah anggota Brimob bersiaga menggunakan motor cross dan sejumlah mobil barakuda untuk bersiaga, tepat di persimpangan Harmoni.
Dalam aksi yang terpusat di persimpangan Harmoni, kericuhan mulai terjadi sekitar pukul 14.20 WIB. Terdengar beberapa kali tembakan gas air mata dari petugas keamanan.
Massa aksi pun tak lari begitu saja, justru membalas aparat keamanan dengan lemparan batu. "Kalian sudah anarkis, kalian sudah anarkis, mohon tenang," kata salah satu polisi melalui pengeras suara.
Baca juga: Presiden Tinggalkan Jakarta, Tagar #JokowiKabur Membahana
Akibat aksi unjuk rasa kali ini, massa yang mengamuk di sekitar kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya Medan Merdeka Barat turut membakar pos polisi yang ada di perempatan Patung Kuda.
Setelah membakar pos polisi, kericuhan bergeser hingga ke Bundaran HI, Jakarta Pusat. Massa yang sudah telanjur emosi malah membakar sejumlah fasilitas umum, yakni Halte Transjakarta Bundaran HI dan Sarinah.
Polisi mengklaim hingga saat ini telah mengamankan 1.000 orang diduga penyusup dalam aksi unjuk rasa tersebut. Para perusuh ini diduga polisi tergabung dalam kelompok Anarko.
"Sudah hampir seribu yang kita amankan, itu adalah anarko-anarko itu, perusuh-perusuh itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Kamis, 8 Oktober 2020.
Selain itu, polisi juga sedang mengecek fasilitas umum serta pos polisi yang mengalami perusakan hingga pembakaran tersebut. Penyelidikan terkait aksi kericuhan itu hingga kini masih didalami kepolisian.
"Kita akan selidiki semuanya, kita akan selidiki videonya semua ini, ini yang merusak perusuh, ada beberapa fasilitas, termasuk korban polisi juga sudah enam yang korban luka. Kemudian juga ada beberapa fasilitas kepolisian seperti pos lantas dibakar, dirusak, ada juga halte bus," ujar Yusri.
Polisi pun menduga massa yang melakukan kericuhan hingga merusak sejumlah fasilitas tersebut merupakan kelompok perusuh. Mereka diduga polisi sengaja menyusup ke dalam massa aksi.
"Ini memang perusuh yang menungggangi teman-teman buruh melakukan unjuk rasa ini," ucap dia. []