Demokrat Tidak Siapkan Calon Cadangan Selain Joe Biden dalam Pilpres AS Tahun 2024

Situasi tersebut berpotensi memicu pertarungan internal partai yang kacau saat mencari pengganti untuk memegang estafet kepemimpinan Biden
Presiden AS, Joe Biden, hadir dalam sebuah acara di Nantucket, Massachussets, AS, 26 November 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP/Stephanie Scarbrough)

TAGAR.id - Partai Demokrat tidak memiliki alternatif rencana jika tiba-tiba Presiden Joe Biden memutuskan untuk mundur dari pencalonannya kembali pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 karena alasan apapun. Situasi tersebut berpotensi memicu pertarungan internal partai yang kacau saat mencari pengganti untuk memegang estafet kepemimpinan Biden.

Angka survei yang rendah dan sejumlah pertanyaan mengenai usianya tak mengubah keputusan Biden untuk tetap kukuh maju pada jabatan kedua. Ia berhasil menyingkirkan pesaing calon presiden Demokrat pada April lalu, saat mengumumkan niatnya untuk mencalonkan kembali.

Bahkan jika lebih banyak kandidat dari Partai Demokrat yang ikut serta, masa depan mereka masih belum jelas karena tenggat waktu untuk mengikuti pemilu pendahuluan di negara-negara bagian yang kritis seperti Nevada, Carolina Selatan, dan Georgia sudah usai.

Para loyalis Biden, mengutip catatan masa jabatannya, berpendapat bahwa partai tersebut tidak memerlukan rencana cadangan untuk mengalahkan calon dari Partai Republik, Donald Trump, yang dikalahkan Biden pada Pemilu 2020.

Di antara skenario yang mungkin terjadi jika Biden, 81 tahun, mundur adalah: Partai Demokrat dapat memilih calon lain pada konvensi mereka pada Agustus mendatang, atau bahkan waktu setelah itu, sesuai dengan aturan partai.

Reuters berbicara dengan beberapa pejabat dan mantan pejabat yang mengakui bahwa partai tersebut dapat menghadapi pergolakan jika presiden tertua dalam sejarah AS itu menghadapi masalah kesehatan atau mengundurkan diri karena alasan lain selama pemilihan presiden.

Meskipun memiliki tantangan popularitasnya sendiri, Wakil Presiden AS, Kamala Harris, tidak secara otomatis dapat menggantikan posisi Biden jika ia memutuskan mundur. Jika Harris memutuskan maju sebagai presiden dalam keadaan tersebut, ia akan memanfaatkan infrastruktur kampanye bersama. Namun, kemungkinan besar, kandidat Demokrat lain juga akan ikut serta dalam pertarungan tersebut.

"Tidak ada rencana cadangan. Jika dia ... tiba-tiba tidak mencalonkan diri, semua orang yang Anda kenal akan mencalonkan diri. Wakil Presiden tidak akan membuat siapa pun takut," kata seorang senior Partai Demokrat kepada Kantor Berita Reuters.

Jika Biden mengundurkan diri saat pemilihan pendahuluan Partai Demokrat sedang berlangsung, kandidat lain dapat ikut bersaing, tergantung pada persyaratan pengajuan negara bagian.

Biasanya dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyiapkan kampanye presiden dan penggalangan dana. Batas waktu untuk masuk dalam pemilihan di negara-negara penting, termasuk California, Illinois dan Michigan, akan mencapai tenggat waktu dalam beberapa minggu ke depan.

Wapres Kamala HarrisWapres AS, Kamala Harris, berbicara di Gedung Putih, Washington, 8 November 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP/Evan Vucci)

“Joe Biden akan menjadi calon dari Partai Demokrat dan dia akan mengalahkan ekstremis MAGA (slogan Make America Great Again -red) mana pun yang diajukan oleh Partai Republik,” kata juru bicara kampanye Biden Daniel Wessel, mengacu pada slogan “Jadikan Amerika Hebat Lagi” yang diusung mantan Presiden Trump.

Trump, 77 tahun, kandidat terdepan untuk nominasi Partai Republik, juga menemui kekhawatiran mengenai usianya. Ia juga mendapatkan serangkaian tuduhan termasuk kesalahan penanganan dokumen rahasia dan campur tangan dalam Pemilu 2020, saat ia kalah dari Biden. Namun ia menyangkal melakukan kesalahan.

Berbagai kandidat menantang Trump dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik, sehingga memberikan alternatif bagi partai tersebut jika Trump keluar dari jabatannya.

Baik untuk negara?

Gedung Putih kecewa karena isu terkait usia Biden menjadi isu yang mencolok dalam kampanye Pemilu 2024.

David Axelrod, penasihat kunci di Gedung Putih pada masa kepresidenan Barack Obama, menyatakan bahwa Biden perlu memutuskan kebijakan terbaik mengenai pencalonan kembali setelah hasil jajak pendapat pada November menunjukkan ketertinggalannya dari Trump di negara-negara kunci.

“Jika dia tetap mencalonkan diri, dia akan menjadi calon dari Partai Demokrat. Apa yang perlu dia putuskan adalah apakah itu bijaksana; apakah itu demi kepentingan terbaiknya atau demi kepentingan negara?” tulis Axelrod di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Pemeriksaan fisik pada Februari menunjukkan Biden sehat dan “bugar untuk bertugas.”

Biden telah lama meyakini bahwa ia adalah calon dari Partai Demokrat yang paling berpeluang mengalahkan Trump. Namun jajak pendapat Reuters/Ipsos pada 7 November menunjukkan nilai dukungannya hanya sebesar 39 persen, terendah sejak April.

Pemilihan pendahuluan Partai Demokrat dimulai pada Februari dan berakhir pada Juni. Mereka mengadakan konvensi di Chicago pada Agustus.

Biden diperkirakan akan memenangkan nominasi partainya setelah melalui proses pemilihan pendahuluan yang mudah. Ia unggul jauh dalam jajak pendapat dibandingkan calon penantangnya dari Partai Demokrat Marianne Williamson, seorang penulis, dan Perwakilan AS Dean Phillips.

Presiden Biden disambut Gub CaliforniaPresiden Joe Biden disambut oleh Gubernur California, Gavin Newsom, saat tiba di San Francisco untuk menghadiri KTT APEC pada 14 November 2023. (Foto: voaindonesia.com/Reuters/Kevin Lamarque)

Jika dia keluar setelah pemilihan pendahuluan terakhir pada Juni 2024, para delegasi akan bebas memilih kandidat lain di Chicago.

Jika ada keputusan untuk mundur sebelum konvensi, hampir pasti akan terjadi persaingan di antara sejumlah calon presiden potensial, termasuk Harris dan Gubernur California Gavin Newsom, untuk meyakinkan lebih dari 4.000 delegasi Demokrat agar memberikan dukungan kepada mereka.

Hal itu akan menjadi pertanda kembalinya masa di mana para delegasi konvensi benar-benar memilih, tidak hanya sekedar memberikan stempel kepada calon mereka.

"Jika ia mundur sebelum konvensi, kita akan memiliki konvensi ala lama di mana para delegasi pada dasarnya dapat membuat keputusan mereka sendiri (tentang siapa yang akan mereka pilih) tanpa memandang kepada siapa mereka terpilih untuk mewakili," ujar Elaine Kamarck, seorang ahli pemilihan umum, sesama peneliti senior di Brookings Institution di Washington, dan anggota Komite Nasional Demokrat.

Hal tersebut dapat memicu peperangan di dalam partai, sehingga Partai Demokrat akan meniru Partai Republik dalam pertarungan di mana para kandidat menghabiskan waktu dan uang untuk saling bertarung.

Segala sesuatunya menjadi lebih rumit jika dengan alasan apa pun Biden mundur setelah konvensi. Kamarck, penulis buku "Primary Politics," mengatakan bahwa 435 anggota DNC kemudian akan bertemu dalam sesi khusus untuk memilih seorang calon.

Ada beberapa preseden untuk mengganti calon.

Pada 1972, Senator Thomas Eagleton saat itu mengundurkan diri sebagai pasangan calon wakil presiden George McGovern dari Partai Demokrat. Hal tersebut terjadi setelah ia menghadapi masalah depresi yang memaksa dia keluar dari pertarungan.

DNC mengadakan pertemuan darurat untuk mengisi kekosongan tersebut dan memilih Sargent Shriver untuk menggantikannya. McGovern kalah dalam pemilihan.

Newsom sangat aktif sebagai "pengganti" Biden dengan melontarkan kritik keras terhadap calon presiden dari Partai Republik Ron DeSantis, Gubernur Florida. Kedua pria tersebut turut berpartisipasi dalam acara debat yang disiarkan televisi pada Kamis, sebuah langkah yang tidak biasa bagi seseorang yang belum dinyatakan sebagai calon presiden. (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Penduduk Asli Amerika Serikat Didorong untuk Ikut Pilpres AS 2024
Para aktivis pun mulai gencar mendorong para penduduk asli untuk menggunakan hak pilih mereka