Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan merevitalisasi empat sungai yang ada di Jawa Barat untuk keperluan pengembangan destinasi wisata air. Empat sungai dimaksud diantaranya; Sungai Kalimalang (Bekasi), Situ Ciburuy (Kabupaten Bandung, Situ Rawa Kalong (Kota Depok) dan Waduk Dharma (Kabupaten Kuningan).
Menurut Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat, Linda Al Amin, revitalisasi empat sungai untuk mengembangkan objek wisata air tersebut dijamin tidak akan mengganggu pemeliharaan Sumber Daya Alam (SDA), dan dilakukan sesuai regulasi.
“Nantinya, bangunan terapung yang akan dibangun di sejumlah situ, waduk, dan saluran multifungsi, tidak permanen,” tutur dia dalam keterangan tertulisnya di Bandung, Senin 23 September 2019.
Bangunan terapung di atas badan air tersebut jelas Linda, nantinya tidak permanen karena dibangun tanpa fondasi. Sesuai izin Ditjen SDA Kementerian PUPR RI, bangunan terapung tidak boleh mengganggu pemeliharaan dan merusak keaslian.
Untuk revitalisasi Sungai Kalimalang akan dilakukan pembangunan untuk bagian luar badan air pada 2019, seperti taman, jalan setapak, monument, dan tiang bendera.
Sedangkan, pada 2020, akan dibangun zona bermain anak, kolam dangkal, sampai ruang ngariung.
“Groundbreaking pembangunan bagian luar badan air tersebut direncanakan digelar pekan depan,” jelas Linda.
Lalu revitalisasi Situ Ciburuy terang dia, di tahun ini fokus pada pembenahan gerbang masuk dan taman. Pembangunan bangunan terapung, pasar apung, restoran, jembatan, rencananya dilakukan pada tahun 2020.
Sedangkan, revitalisasi Situ Rawa Kalong pada tahun ini meliputi pembangunan tembok penahan tanah, penataan ruang terbuka, taman, dan tempat parkir. Untuk bangunan terapung, seperti amphitheater, plaza, dan pasar terapung, dibangun tahun depan.
“Demikian dengan revitalisasi Waduk Dharma. Pada 2019, revitalisasi mencakup pembenahan pintu gerbang, taman terbuka, dan akses. Sementara pada 2020, Waduk Dharma akan dilengkapi dengan gedung serba guna, camping ground, menara air, dan jalan terapung,” kata dia.
Sementara itu, Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Jabar Eddy Nasution menambahkan pengembangan wisata air dilakukan guna meningkatkan kepariwisataan Jabar dan melestarikan budaya Tanah Pasundan.
“Budaya Jabar itu sebenarnya sangat melekat dengan air, jadi sudah sewajarnya wisata air kita kembangkan,” tambah dia. []
Baca juga:
- Jejak BJ Habibie di SMA Kristen Dago Bandung
- Suka Keju? Ayo Datang ke Gasibu Bandung
- Pemilu di Jabar, Kota Bandung Terbanyak Pelanggaran