TAGAR.id, Jakarta - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam islam. Bahkan para ulama mengatakan, jika ada bulan yang dapat menyaingi keutamaan bulan Ramadhan, maka bulan tersebut adalah bulan Dzulhijjah.
Sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dari Jabir radhiyallaahu ‘anhuma:
“Sesungguhnya yang dimaksud dengan 10 itu adalah 10 bulan Al Adh-ha (bulan Dzulhijjah –pen), dan yang dimaksud dengan “ganjil” adalah hari Arafah, dan yang dimaksud dengan “genap” adalah hari raya Idul Adh-ha." (HR. Ahmad, An-Nasaa’i, hadits ini dinilai shahih oleh Al-Haakim dan penilaiannya disepakati oleh Adz-Dzahabi).
- Baca Juga: Jelang Iduladha, Ketua DPR Minta Pemerintah Bertindak Cepat Atasi PMK
- Baca Juga: Ini Panduan untuk Pelaksanaan Salat Iduladha dan Kurban 1443 Hijriah
Adapun yang menjadikan bulan Dzulhijjah memiliki keistimewaan adalah sebagai berikut.
1. Hari Raya Iduladha
Peringatan hari raya Idul Adha umat Islam dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Hari besar dalam agama Islam ini merupakan peringatan peristiwa kurban, meneladani kisah Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.
Hari Raya Idul Adha dirayakan dengan salat Idul Adha lalu diikuti dengan penyembelihan kurban. Pada hari ini pula umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak takbir.
2. Bulan Kurban
Pada bulan Dzulhijjah menjadi waktu dimana darah hewan-hewan kurban yang disembelih paling banyak ditumpahkan. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
“Sebaik-baik pelaksanaan haji adalah yang paling banyak bertalbiyah dan yang paling banyak berhadyu (menyembelih hewan sebagai hadiah untuk fuqara’ Makkah -pen).” (HR. Abu Ya’la, An Nasaa’i, Al Haakim, dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albaani menilai hadits ini hasan)
3. Bulan haji
Puncak pelaksanaan proses ibadah haji dilaksanakan di padang Arafah tepat pada hari Arafah.
- Baca Juga: Bolehkah Ibadah Kurban Iduladha Diniatkan untuk Ayah yang Sudah Meninggal
- Baca Juga: Tokopedia Gandeng Dokter Hewan Bagikan Tips Berkurban Bebas PMK
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Haji itu (wukuf –pen) di Arafah.” (HR. Al Jama’ah).
4. Bulan dilaksanakannya puasa arafah
Orang yang tidak sedang melaksanakan haji disunahkan untuk menunaikan ibadah puasa arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa arafah merupakan salah satu keistimewaan umat islam. Karena puasa arafah dapat menggugurkan disa-dosa selama dua tahun. Bahkan dengan pahala yang lebih afdhal daripada pahala puasa asyura yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.
Sebagaimana hadist Riwayat An Nasaa’I, Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. An Nasaa’i)
Mengingat ada begitu banyak keutamaan bulan Dzulhijjah, maka disyari’atkan bagi seluruh umat muslim untuk melaksanakan amal-amal ibadah agar mendapat ganjaran pahala yang dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Adapun amalan yang disyari’atkan yaitu dzikir, puasa arafah, tilawah Al Qur’an, bersedekah, berkurban, dan pergi haji jika mampu.
(Aldila Daradinanti)
