Deklarasi KAMI Melanggar Protokol Kesehatan Covid-19

Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kumpulan tokoh yang mendeklarasikan diri sebagai KAMI melanggar protokol Covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 21 Juli 2020. Pemerintah resmi menunjuk Wiku Adisasmito menjadi juru bicara pemerintah menggantikan Achmad Yurianto. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kumpulan tokoh yang mendeklarasikan diri sebagai Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, sudah melanggar ketentuan protokol kesehatan di tengah mewabahnya virus corona.

Wiku menyebut sejumlah tokoh beserta massa yang menghadiri kegiatan deklarasi pada 18 Agustus 2020, yang terpusat di Jakarta, terlihat tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang dianjurkan pemerintah, guna memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru ini.

Kami mohon anggota masyarakat dan pimpinan daerah agar betul-betul memperhatikan hal-hal ini.

"Dan ini terlihat kerumunan massa yang cukup besar dan terlihat sebagian ada yang menggunakan masker, sebagian tidak menggunakan masker atau maskernya digunakan dan diturunkan di dagu," kata Wiku, saat konferensi pers di kantor presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2020.

Baca juga: Bocorkan Agenda KAMI, Din Syamsuddin Siap Berdebat

Selain itu, Wiku menuturkan, dalam peringatan hari Kemerdekaan 17 Agustus 2020 yang dilakukan di sejumlah daerah juga banyak disalahartikan dengan perayaan besar-besaran, serta tidak menerapkan protokol kesehatan.

Dia mencontohkan kegiatan bersepeda santai yang diikuti lebih dari 3.000 peserta di Padang, Sumatera Barat, pada tanggal 16 Agustus lalu, juga tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Terlihat banyak kerumunan yang begitu dekat dan tidak menggunakan masker. Kami mohon anggota masyarakat dan pimpinan daerah agar betul-betul memperhatikan hal-hal ini agar tidak terjadi di masa yang akan datang," ucap Wiku.

Baca juga: KAMI Kebelet Kekuasaan, PSI Tantang Tarung di Pemilu

Kasus lain pelanggar protokol kesehatan Covid-19, kata Wiku, terdapat dalam pertunjukan musik yang juga dihadiri ribuan pengunjung. Seperti acara di wisata alam Jumprit, Temanggung, Jawa Tengah pada tanggal 15 Agustus lalu. Dia menyatakan dalam kegiatan ini banyak pengunjung yang tidak menggunakan masker.

Menurut Wiku, hal-hal tersebut tidak mendukung apa yang telah dilakukan pemerintah dalam mencegah persebaran Covid-19. Apabila terus berulang, dikhawatirkan akan memunculkan kluster-kluster baru corona.

"Apabila hal-hal demikian terus berulang, maka kluster tadi (baru) yang dipertanyakan banyak pihak, itu akan muncul, dan ini harus kita cegah agar betul-betul kondisi aman Covid-19 di Indonesia bisa terjadi, dan masyarakat dapat melakukan kegiatan sosial ekonomi secara aman dan terkendali," ujar Wiku. []

Berita terkait
GMKI ke KAMI: Tokoh Bangsa Hentikan Bersungut-sungut
David menyayangkan adanya gerakan-gerakan deklarasi dari tokoh-tokoh yang tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
GAMKI Imbau Deklarasi KAMI Tak Memecah Belah Rakyat
Sahat berpendapat, pihak-pihak yang mengaku ingin menyelamatkan Indonesia seharusnya dapat bahu membahu membantu pemerintah.
Berikut 10 Poin Jati Diri yang Dirumuskan KAMI
Dalam deklarasinya, KAMI membacakan 10 poin jati diri dalam berbangsa dan bernegara.