GMKI ke KAMI: Tokoh Bangsa Hentikan Bersungut-sungut

David menyayangkan adanya gerakan-gerakan deklarasi dari tokoh-tokoh yang tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Sekum PP GMKI David Sitorus (Foto: Istimewa)

Jakarta - Sekretaris Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), David Sitorus menegaskan bahwa Covid-19 telah mengakibatkan dampak yang luar biasa bagi kesehatan, khususnya perekonomian di seluruh dunia yang terancam menghadapi jurang resesi.

"Kondisi saat ini baik Indonesia dan 214 negara lainnya menghadapi kondisi yang luar biasa, yang mana setiap negara harus berlawanan dengan darurat kesehatan serta menyelamatkan Rakyatnya dari ancaman Covid-19," katanya melalui siaran pers yang diterima Tagar, Selasa, 18 Agustus 2020.

Kita harus yakin dan percaya juga bahwa kritik kita kepada pemerintah pasti bermanfaat. Sikap bersungut-sungut seakan menularkan bahwa negara ini tidak ada harapan

David mengatakan, saat ini pemerintah sedang berjuang menyelamatkan Indonesia keluar dari tekanan perekonomian yang bergejolak akibat Covid-19.

Akibat pandemi Covid-19, kata dia, perekenomian sedang mengalami kontraksi ekonomi dengan situasi geopolitik dunia yang terjadi pada kuartal II tahun 2020, sehingga mengakibatkan pertumbuhan produk domestik (PDB) negara-negara di dunia melambat.

"Kondisi tersebut membuat Indonesia terancam resesi, jika pertumbuhan ekonomi Kuartal III mengalami minus, maka Indonesia dinyatakan resesi," ujarnya.

Tak hanya itu, David juga menyayangkan adanya gerakan-gerakan deklarasi dari tokoh-tokoh yang tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Dia menilai, kehadiran KAMI seolah-olah ingin menjadi pahlawan yang mampu menyelamatkan Indonesia dari kondisi darurat saat ini.

Dia berpandangan, dalam situasi saat ini sudah sepatutnya untuk menyelamatkan bangsa Indonesia, bukan hanya berjuang untuk pihak-pihak.

"Jangan berjuang hanya untuk kepentingan kelompok tertentu ataupun yang dilakukan KAMI. dengan hanya ingin melakukan cara sendiri tanpa bersama-sama mengatasi masalah yang ada. Menyelamatkan bangsa Indonesia merupakan tanggung jawab bersama," ucap dia.

"Bahwa tokoh-tokoh yang ikut dalam koalisi KAMI tersebut harus bahu-membahu dan bekerjasama dengan segala kelompok masyarakat maupun pemerintah untuk mencari solusi yang terbaik dan bersatu dalam menghadapi Covid-19, bukan malah ingin menciptakan perjuangan sendiri-sendiri, ujar David menambahkan.

Dia menegaskan, dalam melakukan penyelamatan untuk keluar dari masa darurat ini bukanlah hanya dengan kata-kata ataupun deklarasi semata, melainkan dengan tindakan yang nyata dengan saling mendukung dan membantu.

Lantas dia meminta para tokoh-tokoh tersebut tidak sekadar menggerutu, seolah-olah negara tidak memiliki harapan.

"Kalau kita merasa sebangsa yang percaya dan yakin bahwa usaha kita menjadi bangsa yang maju dan beradab, tentu kita harus yakin dan percaya juga bahwa kritik kita kepada pemerintah pasti bermanfaat. Sikap bersungut-sungut seakan menularkan bahwa negara ini tidak ada harapan," kata David.

Selanjutnya kata dia, kondisi saat ini pernah dialami Indonesia saat memperjuangkan kemerdekaan. Demikian pula tambahnya, sejarah membuktikan bahwa negara yang penduduknya sering mengeluh dan bersungut-sungut akan menjadi negara yang gagal.[]

Berita terkait
KAMI Kebelet Kekuasaan, PSI Tantang Tarung di Pemilu
Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat PSI Nanang Priyo Utomo merespons deklarasi KAMI yang kebelet kekuasaan dia tantang di Pemilu 2024.
Soal KAMI, Pernusa: Pagar Betis Keluarga Cendana
Pernusa menduga hadirnya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bertujuan untuk menyelamatkan aset keluarga cendana.
Berikut 10 Poin Jati Diri yang Dirumuskan KAMI
Dalam deklarasinya, KAMI membacakan 10 poin jati diri dalam berbangsa dan bernegara.
0
Pemimpin G7 Janjikan Dana Infrastruktur Ketahanan Iklim
Para pemimpin dunia menjanjikan 600 miliar dolar untuk membangun "infrastruktur ketahanan iklim" perang Ukraina juga menjadi agenda utama